Jakarta, Suarakristen.com
Kamis, 24 Agustus 2017 Auditorium Gedung LAI, Lt. 10
Revitalisasi Kerjasama
Untuk menyegarkan kembali program kerjasama antara Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dengan Sinode-sinode Gereja di Indonesia, Kamis 24 Agustus 2017 diadakan acara Sarasehan LAI dan Pimpinan Gereja dengan tema: *Kemitraan dan Tantangan LAI Ke Depan*. Acara yang dihadiri sekitar 66 undangan yang berasal dari 50 lembaga, baik Pimpinan Gereja Tingkat Nasional maupun Pimpinan Sinode Gereja-gereja di Indonesia.
Keynote speech dengan tema LAHIR DAN MENGAKAR DI BUMI PANCASILA dan sub tema “Pelayanan LAI Dalam Kemajemukan Bahasa Dan Budaya Di Nusantara” disampaikan oleh Pdt. Dr. A.A. Yewangoe (Ketua Pembina LAI & Anggota Dewan Pengarah UKP PIP). *Panel Diskusi* Sarasehan juga diisi dengan panel diskusi mengenai ‘Kemitraan dan Tantangan Pelayanan LAI ke Depan’ dengan Moderator Pdt. (Em.) Weinata Sairin. M.Th – Ketua LAI. Narasumber panel diskusi adalah Romo Dr. Yohanes Subagyo dari Keuskupan Agung Jakarta, Pdt. Dr. Japarlin Marbun dari Sinode Gereja Bethel Indanesia (GBI) dan Pdt. Dr. Ishak P. Lambe dari LAI.
Kesepakatan Kerjasama
Dalam Sarasehan tersebut dilakukan penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama LAI dengan dua Sinode, yaitu Sinode GKJ dan GBI. Penandatangan dilakukan oleh Pdt. Dr. Ishak P. Lambe dan Harsiatmo Duta Pranowo, MBA dari LAI. Dari pihak Sinode GKJ Pdt. Aris Widaryanto, S.Th., M.Min. sebagai Sekretaris Umum dan Pdt. Dr. Japarlin Marbun sebagai Ketua Sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI). Penandatangan dan persetujuan MoU tersebut disambut hangat oleh seluruh peserta acara Sarasehan tersebut. Sedangkan Pimpinan Sinode Gereja yang lain akan menandatangani setelah draft MoU yang dibagikan dibicarakan terlebih dahulu di masing-masing internal Sinode.
Selaku Ketua Umum LAI, Pdt. Dr. Ishak Lambe menyambut baik seluruh masukan yang disampaikan selama Sarasehan. Beliau mengatakan bahwa LAI terus melakukan inovasi-inovasi, baik itu Alkitab dalam format digital maupun Alkitab dalam bentuk cetak. Hal ini merupakan visi LAI dalam menjawab dan memperhatikan kebutuhan umat Tuhan di Indonesia akan tersedianya Alkitab.
Tamu Khusus
Dalam acara ini hadir pula perwakilan komunitas Church Of God (COG) dari Amerika Serikat, yang menyatakan antusiasmenya mengenai seluruh program LAI, yang juga sangat bersinergi dengan Lembaga Alkitab America (American Bible Society). Sebagai pemimpin COG yang menaungi Gereja-gereja Bethel di Indonesia, beliau juga menyatakan bangga bahwa GBI dapat menjadi bagian dari LAI.
Catatan Penting Dari Panel Diskusi
1. Perkembangan Teknologi Informasi adalah bagian dari kemajuan peradaban dunia, sebagai karunia dan berkat Allah bagi manusia.
2. LAI akan tetap mewujudkan pelayanannya dalam penyediaan Alkitab dengan memperhatikan kebutuhan umat. Oleh sebab itu LAI akan tetap memproduksi Alkitab Cetak dan mengembangkan Alkitab Digital.
3. Pelayanan LAI ke masa depan akan makin dimantapkan dengan dukungan Gereja-gereja, para mitra LAI antara lain dengan melakukan program-program bersama sesuai dengan Deklarasi 9 Mei 2012.
Catatan Penutup
Sementara itu dalam Sarasehan tsb di informasikan beberapa hal berikut.
1). Materi kesepakatan dalam MoU mengakomodasi visi Gereja dan LAI untuk menghadirkan Firman Allah bagi semua orang.
2). Dalam Apps digital saat ini ada lebih dari 100 Aplkasi Alkitab Digital namun yg sudah bekerjasama dengan LAI baru sebanyak 8 Aplikasi; LAI saat ini sedang mengupayakan kerjasama agar keotentikan naskah Alkitab dapat terjaga.
Demikianlah informasi seputar Sarasehan LAI 24 Agustus 2017. Semoga acara Sarasehan ini makin memperkuat kedirian LAI demi peningkatan pelayanan LAI bagi Gereja-gereja dan umat Kristen ditengah kekinian sejarah.
Jakarta 25 Agustus 2017
Sekretariat Lembaga Alkitab Indonesia.