Oleh: Pdt. Andreas Loanka
Baca Gali Alkitab dari Titus 3:1-11
Manusia di dunia yang berdosa ini membutuhkan Injil, yang hanya melaluinya hati manusia dapat diubahkan dan hidupnya diselamatkan. Rasul Paulus mengingatkan orang-orang percaya bahwa anugerah Allah telah menyelamatkan dan mengubah mereka, agar mereka pun termotivasi untuk menyatakan rahmat-Nya melalui segala perbuatan yang baik dan berguna, sehingga orang-orang lain juga terbuka hatinya untuk menerima Injil.
Rasul Paulus mengingatkan orang-orang percaya tentang bagaimana seharusnya mereka hidup di dunia ini (Tit. 3:1-2). Orang-orang Kristen diingatkan untuk tunduk pada pemerintah dan otoritas yang sah. Mereka harus taat hukum dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik. Janganlah mereka saling menfitnah dan suka bertengkar dengan sesama, melainkan hendaklah mereka selalu ramah dan lemah-lembut terhadap semua orang.
Paulus mengingatkan bahwa mereka dahulu juga pernah hidup seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah (ay. 3). Pada waktu itu mereka bodoh, sesat dan tidak taat. Mereka diperhamba oleh berbagai-bagai hawa nafsu dan keinginan. Mereka hidup dengan niat-niat jahat dan iri hati, keji dan saling membenci.
Tetapi telah Allah menunjukkan kasih dan kemurahan-Nya kepada mereka dengan menyelamatkan dan memperbarui mereka (ay. 4-7). Ia menyelamatkan mereka bukan karena perbuatan baik yang sudah mereka lakukan, melainkan karena Ia sendiri mengasihi mereka. Allah mencurahkan Roh-Nya kepada mereka dengan perantaraan Yesus Kristus, Juruselamat mereka, supaya oleh rahmat-Nya, mereka berbaik kembali dengan Allah serta mendapat hidup sejati dan kekal yang mereka harapkan.
Paulus menghendaki agar Titus menekankan hal-hal ini dan menguatkan orang-orang percaya untuk sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik dan berguna untuk semua orang (Tit. 3:8). Hendaklah mereka menjauhi persoalan yang dicari-cari dan bodoh, persoalan silsilah, percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum agama, karena semua itu tidak ada gunanya dan tidak ada untungnya (Tit. 3:9). Orang yang sesat dan menyebabkan perpecahan dalam jemaat haruslah ditegur satu dua kali, dan bila ia tetap mengeraskan hati maka janganlah lagi bergaul dengan dia. Orang yang seperti itu benar-benar sesat dan dosa-dosanya membuktikan bahwa ia bersalah (Tit. 3:10-11).
Orang-orang percaya sudah menerima kasih dan kemurahan Allah di saat mereka seharusnya mendapatkan penghakiman dan penghukuman. Oleh karena itu, sudah selayaknyalah mereka menyatakan kasih dan kemurahan kepada sesama. Hendaklah orang-orang percaya menyatakan kepedulian kepada orang-orang yang belum mengenal Allah agar mereka pun berkesempatan untuk menerima rahmat-Nya.
Tuhan memberkati.
Salam dan doa dari
Pdt. Andreas Loanka – GKI Gading Serpong