Ampunilah Sesamamu!

0
633

Oleh: Pdt. Anna Vera Pangaribuan

Selamat pagi saudaraku, kiranya kasih karunia dari Yesus Kristus menyertai kehidupan kita.

Bacaan Alkitab:

Lukas 17:4, Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia.

Memaafkan adalah hal yang sangat sulit dilakukan terhadap seseorang, apalagi kesalahan ini berasal dari orang lain yang berbuat salah kepada kita dan sudah sampai tingkat membuat kita sakit hati. Perlu kita sadar bahwa kita adalah manusia yang lemah dan banyak kekurangan di sana-sini.

Seandainya kita sadar akan kekurangan dan kelemahan kita maka kemungkinan kita akan mudah saling memaafkan. Tetapi karena kita dipengaruhi oleh apa yang ada pada kita (misalnya: harta, keluarga, kesehatan, kesejahteraan, kecantikan, ketampanan dll), sehingga kita lupa siapa kita!

Bila kita kembali kepada penciptaan di dalam Perjanjian Lama, disana kita melihat bahwa Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa karena godaan dari iblis, jauh lebih dalam mereka ingin serupa dengan Allah. Allah adalah sempurna, bila ada yang menganggap dirinya sempurna seperti Allah, itu adalah pemikiran yang salah. Bila demikian maka ia akan sulit untuk memahami apa arti memaafkan dan mengampuni di dalam hidupnya baik kepada siapapun disekitarnya.

Saudaraku, bila ada seseorang yang berbuat dosa kepadamu berulang-ulang di dalam satu hari dan ia datang kembali kepadamu mengatakan bahwa ia menyesal, maka seharusnya sikap kita mengampuni dia. Ketika kita mau mengampuninya maka kasih Allah akan semakin dalam kita pahami di dalam hidup kita. Allah saja yang sudah menciptakan kita mau memberikan keampunan dosa bagi kita, tentu sikap mamaafkan ini menjadi teladan bagi kita dikehidupan sehari-hari. Hal ini dapat kita mulai dari kehidupan keluarga yang saling memaafkan, biasanya beberapa warga Kristen apalagi HKBP melakukan hal ini pada waktu pergantian tahun, padahal yang diarahkan dan diperintahkan teks ini setiap hari dan ketika ia menyesali dosanya/kesalahannya. Tujuh kali adalah gambaran bahwa kita sebagai manusia yang lemah tidak luput dari kesalahan dan dosa.

Baca juga  Mulianya Sebuah Kebenaran 

Untuk itu, mari kita rubah pemikiran lama itu kepada pikiran yang baru, untuk saling meminta maaf atas kesalahan yang kita buat dan mau mengampuni satu dengan yang lain atas kesalahan dan tindakan mereka tanpa memang umur dan status sosial. Umur dan status sosial tidak akan merubah besar atau kecilnya kesalahan tetapi meminta dan memberi pengampunan akan merubah sesuatu kepada hal yang sangat berharga. Amin

Selamat beraktifitas untuk kita semua
Salam Marturia
Pdt. Dr. Anna Vera Pangaribuan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here