Ujian-ujian Iman

0
871

Oleh: Pdt. Pinehas Djendjengi

 

 

1 Petrus 1:3-12

(3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, (4) untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. (5) Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir. (6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. (7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. (8) Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, (9) karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. (10) Keselamatan itulah yang diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia yang diuntukkan bagimu. (11) Dan mereka meneliti saat yang mana dan yang bagaimana yang dimaksudkan oleh Roh Kristus, yang ada di dalam mereka, yaitu Roh yang sebelumnya memberi kesaksian tentang segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan tentang segala kemuliaan yang menyusul sesudah itu. (12) Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.

Baca juga  Berilah Dirimu Disucikan Oleh Roh Kudus

 

Pada masa lampau, orang Kristen sering dijadikan ‘kambing hitam’, dituduh sebagai penyebab terjadinya situasi yang sulit dan berat. Pada zaman rasul Petrus juga demikian, orang Kristen dicurigai dan bahkan dituduh melakukan keonaran, walau sebenarnya tidak. Akibatnya, orang-orang Kristen pada waktu itu, yang ada di daerah Pontus, Galatia, kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, merasa terancam. Dalam situasi demikian, Petrus memberi penguatan kepada mereka agar tetap percaya kepada Kristus. Petrus menjelaskan bahwa penderitaan tidak selalu bersifat negatif. Jika kita tetap teguh dalam iman kepada Yesus, mata kita akan melihat betapa banyak hal positif di dalamnya. Tidak semua penderitaan datang sebagai hukuman Allah, boleh jadi itu adalah ujian untuk meningkatkan kadar iman seseorang. Karena itu kita harus sabar dan setia dalam iman ketika menghadapi semua penderitaan.

Sebagaimana kemurnian emas diuji dengan api yang panas membara, demikianlah iman orang Kristen diuji melalui cobaan dan penderitaan, dari skala kecil sampai yang besar. Tak ada iman yang sejati tanpa melewati proses pengujian. Kristus sendiri akhirnya dimuliakan setelah taat sampai mati menghadapi cobaan dan penderitaan-Nya. Gereja-gereja dalam sejarahnya juga banyak mengalami penindasan. Tapi puji Tuhan, semakin dibabat, orang Kristen makin berkembang. Walaupun banyak yang disiksa karena imannya, tetapi semangat iman makin bertumbuh. Namun demikian, ada juga orang yang tidak tahan uji sehingga memilih “jalan aman” dengan meninggalkan Kristus.

Penderitaan bukanlah rencana Allah. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, berbagai penderitaan muncul ke muka bumi. Dari waktu ke waktu penderitaan terus berkembang seiring dengan pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan manusia. Ironisnya, banyak orang yang tidak melakukan pelanggaran kena imbas atau ikut menjadi korban. Tentu masih hangat di benak kita, beberapa korban dari ledakan-ledakan bom yang terjadi, adalah orang yang tidak bersalah. Sulit diterima, tetapi itulah yang sering terjadi. Orang Kristen, sejak zaman rasul Petrus, sering menjadi korban atau harus menanggung akibat dari kejahatan yang tidak dilakukannya. Tapi jangan kecewa, sebab iman kita lagi diuji, apakah kita tetap percaya kepada Kristus atau berpaling dari-Nya. Jangan berputus asa, sebab mata Tuhan sedang mengikuti dan mengamati sejauh mana kita setia kepada-Nya, dan terus mewujudkan kehendaknya dalam derita sekalipun. Yesus telah memberikan  teladan kesetiaan, sekalipun tidak berdosa Ia rela menanggung akibat dosa manusia. Akhirnya Ia menang dan dimuliakan oleh Bapa di surga.

Baca juga  LET US ALL TAKE MORE RESPONSIBILITY, NOT OLNY FOR OURSELVES AND OUR FAMILIES BUT FOR OUR COMMUNITIES AND OUR COUNTRY (Bill Clinton)

Memang, kita seringkali tidak dapat mengelak dari suatu penderitaan. Termasuk penderitaan akibat kejahatan orang lain. Jangan panik dan jangan bimbang, hadapi semua itu dalam iman. Semua penderitaan itu adalah “api” yang sedang “membakar” kita apakah dalam diri kita ada iman yang sejati atau tidak. Jika kita berdiri di atas iman yang teguh, maka setiap penderitaan yang terjadi akan meningkatkan  kadar iman kita. Itu akan terlihat dari apa yang keluar dari mulut kita dan apa yang terwujud dari kelakuan-kelakuan kita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here