Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Renungan

Membuang Racun

66
×

Membuang Racun

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Renungan harian

GII Hok Im Tong

Example 300x600

 

 

Ayat Alkitab: Efesus 4:17-32

 

Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Efesus 4:31

Salah satu fungsi hati pada tubuh manusia adalah detoksifikasi, yaitu membersihkan darah dari zat-zat kimia yang tidak perlu dan berbahaya, seperti zat-zat kimia dari obat-obatan. Dengan fungsi detoksifikasi ini, darah yang dialirkan ke seluruh tubuh adalah darah yang bersih dari zat- zat kimia. Akibatnya, tubuh pun menjadi sehat dan bisa bekerja baik.

 

Secara rohani, hati kita juga seharusnya dapat menjadi sarana untuk membuang “zat-zat” berbahaya yang dapat menjadi racun bagi tubuh kita. Firman Tuhan katakan bahwa kita harus membuang “segala kepahitan, kegeraman, dan kemarahan” yang dapat mengakibatkan “pertikaian dan fitnah”. Kata “kepahitan” berasal dari kata Yunani, pikria, yang berarti akar pahit yang menghasilkan buah kepahitan. Ketika kita memiliki sakit hati yang tidak segera diobati, maka sakit hati itu terus berakar semakin dalam menjadi kepahitan. Kepahitan yang tersembunyi ini akan muncul dalam perilaku yang tidak baik dan cenderung merusak hubungan dengan orang lain. Karena itu, seperti fungsi hati secara fisik, hati kita pun harus membuang racun-racun tersebut: sakit hati, dendam, kepahitan sehingga hidup kita menjadi sehat dan mengalami sukacita serta damai sejahtera, baik di dalam diri kita maupun dengan sesama.

 

Bagaimana cara membuang kepahitan? Pertama, jangan terlalu lama menyimpan kemarahan. Paulus berkata, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu” (Ef. 4:26). Jangan sampai kemarahan melewati malam hari karena umumnya kita akan memikirkan berulang-ulang kemarahan tersebut sampai akhirnya kemarahan tersebut menjadi dendam dan kepahitan.

 

Kedua, mengampuni orang yang telah menyakiti kita. Tunjukkan kemurahan hati kita dengan melepaskan pengampunan bagi mereka dan kita akan bebas dari segala kepahitan. Kristus telah lebih dulu mengampuni kita, biarlah kita mau mengikuti teladan-Nya seperti yang dikatakan oleh Paulus, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu” (Ef. 4:32).

 

“YA BAPA, AMPUNILAH MEREKA SEBAB MEREKA TIDAK TAHU APA YANG MEREKA PERBUAT.”

 

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *