Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
PostRenungan

Niat dan Tujuan Yang Baik di Tengah Peperangan

61
×

Niat dan Tujuan Yang Baik di Tengah Peperangan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Christian T

 

Example 300x600

Bacaan Alkitab : 1 Tawarikh 19:1-19

 

Syalom, sahabat-sahabat terkasih dalam Kristus Yesus.

Niat dan tujuan  baik belum tentu hasilnya baik. Niat baik dan tujuan baik saja tidaklah cukup. Hal tersebut tergantung kepada objeknya, cara, tempat dan waktu. Jikalau orang kepada siapa yang kita tujukan salah mengartikan niat dan tujuan baik, salah cara penyampaian atau salah tindakan, salah tempat dan waktunya, maka hasilnya tidak baik. Seperti seorang dokter spesialis dengan segudang gelar yang disandangnya, ketika ditanya oleh presenter Andy Noya pada acara Kick Andy mengapa dia marah ketika pasiennya bertanya berapa yang harus dibayarnya dan dijawab oleh dokter yang menjadi nara sumber itu bahwa kalau dia buka harga berarti dia dapat dibeli oleh orang. Padahal mungkin maksud si pasien itu tidaklah demikian, dan pembayaran sudah menjadi lazim adanya setelah berobat atau atas jasanya mengobatinya.

Demikianlah yang terjadi kepada Daud pada cerita yang dicatat pada perikop ini.

Tatkala Daud mengirim utusan untuk menyampaikan belasungkawa berkenaan dengan wafatnya Nahas, raja orang Amon yang telah bersahabat baik kepada anaknya, Hanun disalahartikan olehnya bahwa Daud ingin mengirim mata-mata untuk menghancurkan negri Amon. Hanun mendapat masukan dan hasutan dari para pemukanya. Lalu Hanun melakukan tindakan memperlakukan Daud dengan menyuruh menangkap pegawai-pegawai Daud itu, disuruhnya mencukur mereka dan memotong pakaian mereka pada bagian tengah sampai pangkal paha mereka, kemudian dilepasnya mereka pulang dan oleh Daud mereka disuruh menetap di Yerikho sampai janggutnya tumbuh kembali dan menghadap Daud.(1-5)

Atas tindakannya itu Hanun dan bani Amon melihat dan merasa telah membuat dirinya dibenci oleh Daud menjadi takut, mereka meminta bantuan dan menyewa tentara dan peralatan perang  dari Aram-Mesopotamia, dari Aram-Maakha dan dari Aram-Zoba, Maakha, dan Toh untuk menyerang Israel ( 6, 2 Sam 10:6 )

Sahabat yang terkasih,

Mereka menyerang dari depan oleh orang Amon dan dari belakang oleh Aram. Daud memerintahkan Yoab untuk menghadapi mereka. Yoab dan adiknya bahu membahu menghadapi serangan mereka. Yoab menghadapi serangan orang Amon dari depan, sedangkan Abisai menghadapi orang Aram dari belakang. Yoab menyusun strategi yaitu jikalau dia terdesak maka Abisai akan menolongnya, dan demikian pula sebaliknya.

Akhirnya Yoab dapat mengalahkan orang Amon, dan selanjutnya Daud turun tangan dengan mengerahkan seluruh orang Israel dan membunuh dari orang Aram itu tujuh ribu kereta kuda, empat puluh ribu pasukan dan menewaskan Sofakh, panglimanya. ( 7-18 )

Akhirnya bangsa Israel dapat hidup dengan tenteram dengan diadakannya perjanjian perdamaian oleh bangsa-bangsa yang ditaklukan oleh Hadadezer dan orang Aram tidak lagi mau memberikan pertolongan kepada bani Amon (19)

Sahabat yang terkasih, apa yang menjadi kunci keberhasilan mereka?

Kunci keberhasilan atau kemenangan orang Israel yang dipimpin oleh Daud dan dibantu oleh Yoab dan Abisai adalah selain daripada strategi yang tepat dan jitu, kepemimpinan yang kuat,  juga yang terutama adalah mereka mengandalkan TUHAN dan pertolongan-Nya.

 

Kata Yoab kepada Abisai dan pasukannya :

” Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.” (13)

 

Sobat, pelajaran kali ini dari kisah yang diceritakan pada perikop ini:

1. Niat dan tujuan yang baik belum tentu diterima dengan baik. Kita harus menerima apapun hasilnya. Yang penting apa yang kita lakukan dilandasi dengan niat dan tujuan yang baik dan tulus. Dan Allah-lah yang nengetahui membalasnya.

2.  Agar niat dan tujuan yang baik dapat mengasilkan hasil yang baik bagi yang memberi maupun bagi yang menerima, maka sebaiknya dan seharusnya dilakukan dengan hikmat dan bijaksana. Kita harus melihat dan nencermati objeknya, situasi dan kondisi, tempat atau ruang dan waktu. Mohon hikmat dari TUHAN.

3. Masukan yang salah sekalipun dari para pemuka,  orang-orang terdekat, dan suara terbanyak  yang dilandasi kebencian,  kecurigaan, dan ketakutan , maka akan berakibat kerusakan fatal bagi diri dan orang banyak.

4. Kunci keberhasilan atau kemenangan dalam menghadapi situasi peperangan jasmani dan rohani yang terjepit sekalipun terletak pada kepemimpinan yang kuat, strategi yang tepat dan jitu, dan keteladanan.

5.  Diatas semuanya hanya mengandalkan TUHAN dan pertolongannya saja kita dapat berhasil dan menang dalam menghadapi pertempuran yamg sangat keras baik jasmani dan rohani.

Kata Yoab kepada Abisai dan pasukannya:

” Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya”.

Tuhan Yesus menolong dan memberkati kita semua.

 

 

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *