Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty
Dilupakan, diabaikan dan ditinggalkan adalah hal yang tidak diharapkan dan tidak diinginkan dalam pergaulan antar manusia. Dalam istilah anak remaja, “dicuekin” atau tidak dipedulikan dan tidak digubris. Mengapa, karena pada dasarnya manusia itu makhluk yang ingin diperhatikan, disapa atau “di wongke”, dimanusiakan. Dan Tuhan Allah tahu itu, bahwa kadang didalam hidup ini kita diabaikan, kurang diperhatikan, kurang dipedulikan bahkan “dianggap seperti tidak ada”. Karena itu statement Tuhan tegas dan jelas, berpihak kepada mereka yang didalam hidupnya sering mendapatkan perlakuan seperti itu, diabaikan dan dilupakan.
“AKU SEKALI-KALI TIDAK AKAN MEMBIARKAN ENGKAU”, ini Sabda Tuhan yang menunjukkan bahwa dimana saja kita berada, Dia Tuhan ada disana. Dia menjamin kehadiran-Nya yang peduli, menopang, dan menatang seluruh eksistensi hidup kita. Fisik kita mungkin lemah, semangat kita mungkin pudar dan patah, tetapi janji Tuhan ini memberi pendampingan dan harapan. Karena Dia Tuhan, Allah yang tidak akan pernah membiarkan kita, Dia Allah yang peduli dan solidaritas-Nya terjamin serta bisa diandalkan. Sekali-kali tidak artinya, memang Dia Allah tidak pernah biarkan kita hidup sendiri didunia ini.
“AKU SEKALI-KALI TIDAK AKAN MENINGGALKAN ENGKAU”, ini Sabda Allah yang menjamin kehadiran-Nya, kepedulian-Nya dan solidaritas-Nya dalam kehidupan kita, baik secara individu, keluarga maupun persekutuan. Jadi kalau sepanjang hari ini kita mungkin merasa ditinggalkan, diabaikan atau dilupakan oleh siapapun.. ingatlah bahwa Dia ada dan terus hadir mendampingi kita, sehingga kita tidak sendiri. Jadi Sabda Tuhan ini adalah janji-Nya dan sekaligus jaminan-Nya yang menghibur dan menguatkan kita. Karena itu, marilah kita masuki malam ini dengan hati yang penuh sukacita dan ungkapan syukur.
Dalam realitas hidup kita sekarang ini, hal melupakan dan dilupakan, mengabaikan dan diabaikan hampir terjadi dimana-mana dalam berbagai lingkup kehidupan. Dalam hubungan-hubungan kekeluargaan, persaudaraan, pertemanan, pekerjaan, persaingan usaha dan lain sebagainya. Orang mudah diingat kalau ada perlunya, ada kepentingannya. Tetapi mudah juga dilupakan dan melupakan atau mengabaikan dan diabaikan kalau tidak ada lagi perlunya. Sikap-sikap duniawi ini yang sering kita praktekkan dan abaikan suara Tuhan. Padahal sebagai anak-anak Tuhan, kita harus jadi teladan dalam sikap dan perilaku.
Biarlah Cahaya Kehidupanmu terus bersinar!