Renungan Harian GII Hok Im Tong
Ayat Alkitab: Keluaran 30:23-33
Haruslah kaubuat semuanya itu menjadi minyak urapan yang kudus, suatu campuran rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah; itulah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus. Keluaran 30:25
Minyak urapan menjadi fenomena marak di berbagai gereja. Ada banyak orang bersaksi tentang manfaatnya dari kesembuhan fisik hingga mobil mogok berjalan lagi. Dasar Alkitab tentang minyak urapan ada di dalam Keluaran 30:23-33. Hanya Harun dan keturunannya yang diizinkan membuat minyak itu. Dalam ayat 26-30 dijelaskan kegunaan minyak urapan, yaitu untuk menguduskan alat atau benda kudus yang ada di Kemah Suci dan mengurapi Harun beserta anak-anaknya untuk memegang jabatan imam. Jadi sama sekali tidak ada kaitan dengan penyembuhan atau tujuan lainnya.
Dalam Perjanjian Baru, kita tidak menemukan istilah minyak urapan. Namun dalam surat Yakobus dikatakan bahwa jika ada yang sakit maka boleh memanggil penatua untuk mendoakan dan mengolesi yang sakit dengan minyak (Yak. 5:14). Minyak yang dimaksud di sini bukanlah minyak urapan seperti dalam Keluaran 30. Pada zaman itu, minyak yang populer adalah minyak zaitun. Namun, patut diperhatikan bahwa yang menyembuhkan adalah Tuhan sendiri yang diterima dengan doa dalam iman (Yak. 5:15). Penggunaan minyak hanya sebagai media yang menyimbolkan kehadiran kuasa Allah.
Allah juga mengatakan bahwa minyak urapan ini hanya bisa dibuat oleh Musa secara turun-menurun (ay. 31a). Orang-orang biasa tidaklah bisa membuat minyak semacam minyak urapan dengan komposisi bahan yang berbeda seperti yang sudah disebutkan Allah (ay. 23-24). Mereka yang berani membuat dan membubuhkan kepada orang-orang awam akan dilenyapkan oleh Allah (ay. 33)
Sebagai orang Kristen yang mengerti kebenaran, kita tak perlu terpukau dengan fenomena minyak urapan sehingga lupa mencari Tuhan yang sebenarnya. Janganlah mudah diombang-ambingkan oleh berbagai macam bentuk ajaran yang bermunculan pada zaman akhir ini. Mari kita bangun kewaspadaan sebagaimana dinasihatkan oleh nabi Yeremia: “Janganlah dengarkan perkataan para nabi yang bernubuat kepada kamu! Mereka hanya memberi harapan yang sia-sia kepadamu, dan hanya mengungkapkan penglihatan-penglihatan rekaan hatinya sendiri, dan bukan apa yang datang dari mulut TUHAN; mereka selalu berkata kepada orang-orang yang menista firman TUHAN: Kamu akan selamat! Dan kepada setiap orang yang mengikuti kedegilan hatinya mereka berkata: malapetaka tidak akan menimpa kamu!” (Yer. 23:16-17).
WASPADALAH TERHADAP SEMUA AJARAN YANG TIDAK DIDASARKAN ALKITAB DAN TIDAK SEJALAN DENGAN AJARAN KRISTUS.