SEBAB LEBIH BAIK MENDERITA KARENA BERBUAT BAIK, JIKA HAL ITU DIKEHENDAKI ALLAH, DARI PADA MENDERITA KARENA BERBUAT JAHAT (1 Petrus 3:17)

0
610

Oleh: Pdt. Weinata Sairin

Ada tokoh agama yang mengungkapkan pemikiran seperti ini : “lahir, hidup dan mati adalah penderitaan”. Dalam konteks pemikiran ini memang semua episode hidup manusia dipenuhi dengan derita, derita dan derita. Kita bisa setuju atau tidak setuju terhadap prmikiran tokoh non-K itu, namun yang.jelas bahwa penderitaan itu acapkali hadir menyekitari kehidupan umat manusia disepanjang abad dan disemua tempat.

Penderitaan manusia terjadi oleh berbagai sebab. Bisa karena peperangan yang terjadi antar bangsa, itu telah dialami manusia melewati sejarah yang panjang. Perang telah membunuh jutaan orang, menyengsarakan banyak orang, menghadirkan pengalaman traumatik bagi banyak generasi. Perang menghadirkan derita yang bertumpuk dalam diri manusia. Ada derita yang.bersifat fisikal, hancurnya perekonomian, infrastruktur dan sebagainya, tetapi juga derita psikologis karena perang telah membunuh orang-orang yang terdekat, orang-orang yang kita kasihi.

Penderitaan bisa terjadi karena adannya konflik berkepanjangan yang berhubungan dengan adanya aliran keagamaan yang pandangan teologinya berbeda atau bertentangan dengan pandangan yang mainstream. Keberbedaan pandangan ini melahirkan konflik antar warga yang berujung pada pengusiran para warga dari kelompok yang pandangan keagamaannya berbeda. Realitas ini tentu menimbulkan derita yang amat lama dan berulang-ulang yang mesti ditanggung oleh warga.

Di abad-abad dizaman baheula derita manusia karena persoalan agama telah kita baca dan telah menjadi bagian dari sejarah. Pemikiran manusia yang makin maju dan semangat toleransi serta respek terhadap kemajemukan yang makin menguat secara mondial kita harap tidak lagi terjadi konflik atau pertikaian berbasis agama di negeri ini bahkan di lingkup global.

Penulis 1 Petrus memberikan pembedaan yang amat jelas antara “penderitaan karena berbuat baik” dengan “penderitaan karena berbuat jahat”. Apa yang bisa dikategorikan dalam “2 jenis penderitaan” itu sebenarnya?

Baca juga  Obstacles don't have to stop you. If you run into a wall don't turn around and give up. Figure out how to climb it. (Michael Jordan)

Tugas-tugas kemanusiaan dalam penegakkan dana pemajuan HAM sering membuat kita menderita apalagi jika perspektif HAM tiap orang/kelompok acap kali berbeda-beda. Pekerjaan menegakkan HAM sesuai dengan ketentuan perundangan, tentu adalah perbuatan baik. Menurut 1 Petrus menderita karena berbuat baik itu lebih baik ketimbang menderita karena berbuat jahat. Berbuat jahat itu bisa bermacam-macam: korupsi, suap, melakukan tindak pidana dan lain sebagainya. Penderitaan bisa saja terjadi karena kekristenan kita, ya dihujat, dilecehkan, didiskriminasi, dituduh kitab sucinya palsu, tidak bisa naik pangkat, tidak boleh menjadi pimpinan, dipersulit menjalankan ibadah dan kesulitan lainnya.

Kekristenan kita tidak akan pernah berubah dan atau bergeser hanya karena berjuta tantangan datang menghadang. Derita apapun yang meliliti atau membelenggu kedirian kita, kekristenan kita konstan karena dibangun diatas fundamen Yesus Kristus.

Mari terus berkarya melakukan perbuatan baik yang bermakna bagi banyak orang, walaupun kita mesti menghadapi derita.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here