Oleh: Pdt. Weinata Sairin
Dalam sebuah dunia yang maju, peradaban manusia makin modern, maka segala sesuatu tidak terjadi dengan sendirinya. Dan tidak semua hal bisa terjadi dengan tiba-tiba, kecuali kematian karena menderita penyakit tertentu dan atau terjadinya bencana alam, kecelakaan.
Selama ini ada pemahaman bahwa perencanaan adalah sebuah patokan untuk mempermudah pimpinan/manajer agar tercapai sebuah tujuan, membuat srategi untuk mncapai tujuan itu dan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencànaan merupakan proses terpenting dari semua proses manajemen, keberhasilan organisasi akan sangat bergantung pada kualitas perencanaan yang dibuat oleh organisasi itu.
Hampir semua bidang kegiatan dan pekerjaan membutuhkan persiapan. Murid-murid sekolah yang akan menghadapi UAS atau UAN memerlukan persiapan yang matang dan direncanakan beberapa bulan sebelum hari H. Dalam persiapan itu biasanya mereka mengerjakan soal dari berbagai tingkat kesulitannya sehingga mereka terlatih dalam mengenal karakter soal dan mempermudah dalam menjawab soal pada saat UAS atau UN. Para atlet yag akan bertanding diberbagai kompetisi olahraga melakukan persiapan yang matang dan cermat. Persiapan itu bukan saja berkaitan dengan cabang olahraga yang pertandingannya akan diikuti tetapi juga meliputi soal kesehatan, kebugaran, stamina. Itulah sebabnya para atlet tsb biasanya dikarantinakan agar mereka bisa fokus pada cabang olahraga yang ditekuninya dan tidak terganggu oleh hal hal yang berbau rutinitas.
Mereka yang berfikir easy going, atau suka pada hal-hal instant acapkali tidak terlalu memikirkan sebuah persiapan. Bahkan mereka dari kelompok ini samasekali tidak mengagendakan adanya persiapan. Ya mengalir saja, kata mereka, yang penting kegiatan itu bisa berjalan. Dari orang-orang model begini memang akan sukar diharapkan adanya peningkatan atau kreativitas baru dalam sebuah acara.
Di zaman modern seperti sekarang, bukan hanya kelahiran, pernikahan saja yang memerlukan persiapan, bahkan juga kematian. Para selebriti mencari tanggal yang monumental untuk hari pernikahan, misalnya 12122012. Tanggal yang historis dianggap akan mampu mengukuhkan ikatan historis mereka sebagai suami istri. Bahwa rumah tangga mereka kemudian ternyata hanya mampu bertahan 2 tahun, itu soal yang lain. Mereka yang akan meninggal di zaman ini juga melakukan persiapan, khususnya bagi masyarakat kelas tertentu. Bagi yang Kristiani persiapan itu berkaitan dengan jenis dan kelas peti jenazah, juga dimana akan dimakamkan. Apakah akan dimakamkan di TPU atau di “Cikarang Hills” dengan biaya yang non standar. Ya persiapan amat diperlukan di berbagai bidang kegiatan, agar setiap program/kegiatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan arah dan tujuannya.
Sebagai umat beragama, kita diingatkan melalui ajaran agama untuk melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggungjawab. Kita dipanggil untuk bekerja keras, jujur, bertanggungjawab dalam melaksanakan setiap kegiatan. Pepatah kita menyatakan dengan cukup dahsyat bahwa jika kita gagal dalam membuat perencanaan maka kita sebenarnya haya merencanakan kegagalan. Merencanakan itu wajib hukumnya, sebab itu ayo buat perencanaan yang matang. Jangan instsant dan easy going!
Selamat berjuang. God bless.