Ibadah &Perayaan Natal GMIT: Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah untuk Menghadirkan Keselamatan, Kebaikan, Keadilan, Perdamaian dan Kesejahteraan”

0
617
Panitia Natal GMIT Berpose Bersama Usai Acara
Panitia Natal GMIT Berpose Bersama Usai Acara

Oleh: Hotben Lingga

Jakarta, Suarakristen.com.,

“Menjadi pengikut Kristus bukanlah sebuah kebetulan. Kita menjadi pengikut Kristus karena kita telah dipanggil dan dipilih untuk menjadi anak-anak Allah untuk menjadi mandatoris, pekerja dan pelayan Kerajaan Allah. Karena itu, Gereja dan Umat Kristen dan semua orang yang telah percaya kepadaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi adalah duta-duta, duta besar dan alat Tuhan bagi dunia dan bangsa-bangsa. Kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia, menjadi pembawa syalom, kasih dan berkat Allah bagi bangsa-bangsa dan menjadi saksi Kristus yang hidup bagi dunia ini.
Melalui Perayaan Natal dan Tahun Baru ini, kita diingatkan lembali bahwa Allah sungguh mengasihi kita semua. Allah telah mengutus Putera TunggalNya bagi kita untuk menebus dan menyelamatkan kita dari dosa dan untuk membaharui kehidupan pribadi dan kehidupan sosial umat manusia. Kita yang telah dipanggil dan dipilih menjadi anak-anakNya harus hidup sebagai anak-anakNya yang missioner, visioner, transformatif dan berbuah banyak bagi dunia dan bangsa kita. Gereja, Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) khususnya, terpanggil tidak untuk hidup bagi dirinya sendiri. Tetapi hidup untuk orang dan gereja lain juga. GMIT menegaskan komitmen ekumenisya, bahwa hal menjadi gereja adalah bersedia pula hidup bersama dan saling mendukung dengan gereja-gereja yang lain. Bersama dengan gereja-gereja anggota tubuh Kristus, GMIT bertekad menjadi tanda dan pembawa keselamatan, kebaikan, keadilan, kebenaran, perdamaian dan kesejahteraan. Untuk itu, Sinode GMIT bertekad untuk bekerja keras melakukan pemberdayaan masyarakat dan umat GMIT maupun eks GMIT, meningkatkan sumber daya manusia dan potensi GMIT, untuk terus berkarya bagi bangsa dan negara,” demikian disampaikan Ketua Umum Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Pdt. Dr. Mery Kolimon, pada ibadah dan perayaan Natal BPP GMIT bersama warga GMIT, eks warga GMIT dan simpatisan sejabodetabek, di Graha Oikumene PGI, Jakarta (16/1/16)
Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan Natal Badan Pengurus Perwakilan (BPP) GMIT di Jakarta, Ir. Fary Dj. Francis, MMA.,menyatakan,”Perayaan dan ibadah Natal tahun ini sangat spesial bagi warga GMIT maupun eks-GMIT, karena untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 68 tahun sejarah GMIT, seorang wanita terpilih sebagai pemimpin gereja atau Sinode GMIT, yaitu Pdt. Dr. Merry Kolimon. Ini merupakan kado istimewa bagi GMIT dan warganya.”
Tambah Fary Dj. Francis lagi,”meskipun tidak berada di wilayah pelayanan GMIT, namus sesungguhnya kami selalu ada bersama Ibu Merry Kolimon dan GMIT, karena kita ada di dalam satu rumah, hanya berbeda kamar dan tempat. Dalam semangat inilah kami akan terus berkomitmen untuk tetap hidup bersama sebagai keluarga Allah. Kami di perantauan tetap percaya bahwa di dalam bimbingan serta asuhan ibu, GMIT akan semakin menjadi berkat. GMIT akan menjadi model bagi kehidupan bersama sebagai keluarga Allah dalam cinta, kepedulian dan persahabatan. Kami siap membantu GMIT dalam memajukan pekerjaan dan pelayanan holistiknya bagi umat dan bangsa.”
DR. Daniel Yusmic P. FoEkh., S.H., selaku Ketua Umum Badan Pengurus Perwakilan GMIT di Jakarta, masa bakti 2013-2017, menyatakan,”Nuansa Natal kali ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya Ketua Sinode GMIT, Ketua Umum PGI dan Ketua Umum Gereja Protestan di Indonesia (GPI) adalah perempuan. Ketiganya hadir pada saat ini. Kita bersyukur Tuhan memberikan perempuan terbaik untuk memimpin gereja di tingkat sinode dan pada aras nasional. Kita berharap GMIT bisa melahirkan banyak pemimpin-pemimpin dan tokoh-tokoh perempuan untuk bangsa dan umat.”
Harap DR. Yusmic lagi,”Sinode GMIT dan Badan Peengurus Perwakilan GMIT di Jakarta harus bisa memberdayakan semua potensi sumber daya manusia yang ada dengan berbagai talenta dan karunia untuk mewujudkan visi-misi dan tujuan keberadaan GMIT. Kita harus terus mengobarkan semangat gotong-royong dan tolong-menolong antar umat dan amtar-warga. Kita harus terus bersinergi dan berkolaborasi untuk membangun sumber daya manusia dan organisasi GMIT agar semakin maju dan bisa berkontribusi besar bagi pembangunan nasional. Dengan membangun sikap keugaharian, peduli pada sesama, peduli pada lingkungan hidup dan cinta-kasih yang tulus dan siap berkorban, keluarga besar GMIT bertekad berbakti bagi sesama dan berbakti bagi nusa-bangsa”
Tema Ibadah dan Perayaan Natal BPP GMIT di Jakarta bersama warga GMIT, eks warga GMIT dan simpatisan se-jabodetabek ini adalah,”Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah’ (Kej 9:16). Sub Tema adalah “Mewujudnyatakan Semangat dan Sikap Hidup Sebagai Keluarga Allah Dalam Menata Hidup Bersama di tengah Masyarakat”.
Hadir dalam ibadah Natal BPP GMIT ini antara lain Pdt. Dr. Henriette Lebang (Ketua Umum Persenutuan Gereja-gereja di Indonesia/PGI) dan Ketua Umum Sinode Gereja Protestan di Indonesia (GPI), Pdt. Dr. Liesje A. Sumampouw, dan sesepuh-sesepuh GMIT lainnya. Sekitar 500 orang jemaat hadir mengikuti ibadah Natal ini.

Baca juga  Siaran Pers PGI: Jeritan Hati Kaum Ibu dari Dairi dan Pakpak Barat

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here