Oleh: Hotben Lingga
Jakarta, Suarakristen.com.
“Natal merupakan salah satu peristiwa paling penting bagi umat Kristen. Natal juga merupakan salah satu peristiwa paling besar dalam sejarah umat manusia. Ini karena Natal merupakan peristiwa inkarnasi Tuhan. Tuhan Sang Pencipta semesta alam datang ke dunia dalam rupa manusia. Tuhan turun ke dalam dunia dalam rupa manusia. Dia datang ke dunia ini untuk menyelamatkan umat manusia, mengampuni dosa-dosa manusia dan menebus dosa-dosa kita semua.Yesus datang ke dunia ini untuk menyatakan kasih Allah yang sangat besar kepada umat manusia.Yesus menunjukkan kepada manusia bagaimana cara hidup. Dia mengajar orang tentang kebenaran dan tentang Tuhan yang sejati. Dia menunjukkan kepada manusia tentang jalan ke surga, tentang kebenaran sejati dan tentang makna kasih yang sesungguhnya.
Natal merayakan kelahiran Yesus Kristus, Sang Pencipta alam semesta dan Sang Penebus serta Juruselamat dunia, yang sudi datang untuk menyelamatkan dan menebus dosa manusia di atas kayu salib. Itulah sebabnya Gereja Tiberias Indonesia merayakan Natal secara besar-besaran setiap tahunnya, yaitu untuk merayakan kasih Allah, mengucapkan syukur kepada Allah atas kasihNya yang sangat besar, memberi penghormatan, penyembahan dan puji-pujian yang penuh sukacita. Sama seperti tiga orang majus yang menyambut Sang Juruselamat dengan memberikan persembahan emas, kemenyan dan mur yang terbaik sebagai simbol penghormatan, penyambutan, pemujaan dan penyembahan kepada Anak Allah Yang Maha Kasih yang rela mati untuk menebus dosa umat manusia.
Karena itu, umat Kristen selalu menjadikan Kristus sebagai pusat perayaan Natal di dalam hati dan hidup umat Kristen. Umat Kristen bersukacita menyambut perayaan kelahiran Sang Juruselamat Dunia sekitar 2000 tahun yang lalu. Dengan merayakan Natal, Umat Kristen mengagungkan dan memuliakan perbuatan-perbuatan dan karya karya Kristus bagi umat manusia. Kristus membuka jalan ke surga. Manusia sudah terpisah dari Tuhan karena dosa, tetapi Yesus datang untuk menebus dan memikul dosa-dosa kita dengan menjadi korban yang terakhir dan sempurna bagi dosa melalui kematianNya di atas kayu salib.”demikian refleksi Natal yang disampaikan Pdt. Dr. Yesaya Pariadji, pada perayaan Natal Gereja Tiberias Indonesia (GTI) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (5/12/15).
Seru Pdt. Pariadji lagi,”Di akhir zaman ini, kita akan semakin banyak menghadapi tantangan-tantangan dalam pelayanan dan kesaksian kita. Karena itu, Gereja dan umat Tuhan harus tetap hidup dalam kasih, hidup kudus, hidup suci dan dekat dengan Roh Kudus. Kita harus hidup dengan iman yang teguh kepada Tuhan Yesus.Hidup dalam Roh Kudus. Hidup dalam Kuasa Allah dan berjalan dalam kebenaran Firman Tuhan. Jangan takut dan tetap tenang menghadapi tantangan-tantangan, Tuhan telah memberi kita kekuatan dan kuasa untuk menghadapi semua persoalan yang ada. Dia senantiasa menyertai, memberkati dan memimpin kita. Tetaplah bersaksi, tetaplah menjadi saksi Kristus, Duta Kristus bagi bangsa tercinta. Jadilah berkat, garam dan terang bagi bangsa kita melalui pelayanan, perbuatan dan pekerjaan kita sehari-hari. Peliharalah tali persaudaraan kasih antar sesama umat Tuhan dan sesama anak bangsa. Hiduplah dalam kasih yang murni dengan semua orang dan tetaplah berdoa buat Pemerintah dan semua aparat negara agar selalu menjalankan tugas dan kewajiban mereka dengan penuh dedikasi, takut akan Tuhan dan penuh hikmat kebijaksanaan.”
Sementara itu dalam konferensi pers dengan wartawan sebelum acara Natal dimulai, Humas Gereja Tiberias Indonesia (GTI), Gideon Simanjuntak mengatakan, untuk Natal Tiberias tahun ini, target jemaat dan simpatisan yang akan menghadiri Natal Tiberias adalah sekitar 200.000 orang dari berbagai wilayah nusantara. Untuk pengamanan acara Natal ini, ada 700 personil gabungan dari TNI, Polri dan organisasi masyarakat yang menjaga keamanan di lokasi.
Sementara itu, Pdt. Sudarmadji Said, menambahkan,” Perayaan Natal Gereja Tiberias tahun 2015 ini merupakan perayaan yang ke-15. Tema Natal tahun 2015 juga sama dengan tema Natal sebelumnya. Inti pesan Natal Tiberias adalah agar melalui perayaan Natal, jemaat Tuhan bisa mengalami kasih dan keselamatan dari Allah. Mengalami lawatan, mujizat dan kuasa Allah. Sehingga jemaat benar-benar bisa semakin bertumbuh dalam iman, kesaksian, pelayanan dan kehidupan sehari-hari.”
Tambah Pdt. Sudarmadji, Pembawa Firman Tuhan dan pemimpin Perjamuan Kudus dalam acara Natal ini adalah Gembala Gereja, Pdt. Dr. Yesaya Pariadji. Sedangkan perayaan lilin natal dan Malam Kudus akan dibawakan Pdt. Darniaty Pariadji.
Natal Tiberias tahun ini juga akan dimeriahkan oleh Paduan Suara Boanerges dengan 5000 kru, orkestra, kesaksian jemaat dan akan menyalakan kembang api pada akhir acara Natal.