POLA/PRINSIP ORGANISASI BISNIS DAN KEPEMIMPINAN  (LANJUTAN)

0
619

Oleh: P. Adriyanto

*Pengendali Kecepatan Teknologi*

*Organisasi good to great mempunyai hubungan paradoxal dengan teknologi.

*Di satu pihak organisasi tersebut menghindar untuk ikut-ikutan menerapkan teknologi baru, namun pada pihak lain mereka menjadi pionir dalam penerapan teknologi pilihan secara berhati-hati, menyiapkan secara gamblang investasi jangka panjang yang secara langsung dikaitkan dengan konsep landak.

*Budaya Disiplin*

*Organisasi-organisasi good to great mempunyai tiga bentuk kedisiplinan:
1 Orang-orang yang disiplin – anda tidak perlu hirarki
2 Pemikiran yang disiplin – anda tidak perlu birokrasi
3 Tindakan yang disiplin – anda tidak perlu pengendalian/kontrol yang berlebihan.

*Mengkombinasikan budaya disiplin dengan etika kewirausahaan akan menghasilkan kinerja hebat.

*Yin dan Yang dari Pemimpin peringkat v*
*Kerendahan hati pribadi
*Keamanan/hasrat profesional

catatan: saya tidak bisa menggambarkan bola Yin dan Yang  pada artikel  ini.

*Yin dan Yang dari Pemimpin Peringkat v*
*Kerendahan Hati Pribadi*

*Menampilkan kesederhanaan, menghindari pujian publik, tidak pernah sombong.
*Bertindak tanpa banyak bicara, determinasi/intensi yang yang tenang; pada prinsipnya tergantung pada standar yang dapat menginspirasi kharisma dan untuk memotivasi.
*Menyalurkan ambisi pada organisasi bukan pada pribadi; menyiapkan pengganti yang lebih hebat untuk generasi berikutnya.
*Melihat cermin, tidak keluar jendela untuk tanggungjawab penuh terhadap hasil yang jekek, tidak pernah menyalahkan orang lain, faktor-faktor eksternal atau nasib jelek.

*Hasrat Profesional*

*Menciptakan hasil-hasil yang sangat baik/super, sebagai katalisator yang nyata dari perusahaan yang baik menjadi hebat.
*Menampilkan kehendak yang teguh untuk melaksanakan apa saja yang harus dilakukan untuk menghasilkan hasil yang terbaik dalam jangka panjang tidak peduli betapa sulitnya.
*Menyiapkan standar pembangunan organisasi yang hebat dan punya daya tahan, tidak menetapkan hal-hal yang lain.
*Melihat melalui jendela, tidak dengan cermin untuk menghargai keberhasilan organisasi, orang lain, faktor eksternal dan nasib baik.

Baca juga  Mengapa Saya Bangga dengan Jokowi!

*Kesederhanaan yang Dipaksakan*

*Para pemimpin peringkat v sangat moderat/ bersahaja.
*Mereka tidak berbicara tentang diri mereka sendiri.
*Mereka lebih suka berbicara tentang organisasi/perusahaan, tentang kontribusi dari orang-orang lain dan secara wajar membelokkan diskusi tentang peran mereka.
*Tidak seperti pribadi terkenal seperti Lee Iacoca dan Jack Welch.

*Kehendak/Hasrat yang teguh*

* Di samping kerendahan hati yang ekstrim, para pemimpin peringkat v juga menampilkan hasrat profesional yang sangat kuat.
*Mereka memiliki standar-standar yang dapat menginspirasi, dan tidak dapat mentoleransi hal-hal yang tidak baik dalam semua bentuk, dan secara mutlak tidak mentoleransi siapa saja yang menerima ide bahwa cukup baik adalah baik.

*Jendela dan Cermin*

*Para pemimpin peringkat v pada dasarnya rendah hati, melihat keluar jendela untuk memberi pengakuan bahkan pengakuan yang lebih besar terhadap faktor-faktor di luar diri mereka.
*Apabila mereka tidak dapat menemukan kejadian atau orang yang spesifik untuk diberi pengakuan, mereka menghargai nasib baik.
*Pada saat yang sama, mereka melihat cermin untuk mencari tanggungjawab, tidak pernah menyinggung nasib buruk karena faktor-faktor eksternal apabila situasi memburuk.
*Bandingkan dengan para pemimpin yang melihat keluar jendela untuk mencari faktor-faktor guna dipersalahkan tapi rapi dalam cermin untuk menghargai diri mereka sendiri bila sesuatu berjalan dengan baik.
*Para pemimpin peringkat v punya ambisi bukan untuk diri sendiri, tapi untuk organisasi mereka.
*Secara rutin mereka menyeleksi para pengganti yang hebat.
*Mereka ingin melihat organisasi mereka bahkan lebih sukses dalam kepemimpinan generasi berikutnya.
*Mereka nyaman dengan ide bahwa kebanyakan orang tidak ingin mengetahui akan keberhasilan yang ditelusuri kembali.
*Para pemimpin peringkat iv sering gagal mencapai keberhasilan perusahaan – cara apa yang lebih baik untuk menunjukkan kebesaran pribadi anda untuk mencegah kejatuhan perusahaan setelah anda pergi.

Baca juga  Mewaspadai Potensi Radikalisme

*Pemimpin Peringkat V – Leader Dilahirkan atau Dididik*

Dapatkah pemimpin peringkat v dikembangkan?
Ada dua kategori dari manusia:
*Orang yang tidak mempunyai benih sebagai pemimpin peringkat v dalam diri mereka.
*Ada orang yang memiliki benih tersebut.

*Kategori yang Pertama*

*Tidak akan pernah berusaha memenuhi kebutuhan mereka sendiri untuk mencapai ambisi yang lebih besar atau lebih langgeng daripada mereka sendiri.
*Pekerjaan selalu jadi nomor satu dan yang paling utama dibandingkan dengan apa yang mereka peroleh yakni ketenaran, keberuntungan, keuasaan, penghargaan yang berlebihan.
*Pekerjaan tidak pernah menyangkut apa yang mereka bangun, ciptakan dan kontribusikan.
*Ironi yang besar adalah bahwa sikap dasar dan ambisi pribadi sering mendorong orang menjadi pemimpin peringkat iv yang tidak sesuai dengan kerendahan yang dibutuhkan oleh peringkat v.

*Kategiri yang Kedua*

*Dapat berkembang menjadi pemimpin peringkat v.
*Kemampuan ada dalam diri mereka, tapi dikubur atau diabaikan atau sekedar ada
*Dalam kondisi yang tepat, refkeksi diri sendiri, mentoring, pengalaman hidup yang yang menonjol/penting, mencintai orang tua atau faktor-faktor lain adalah merupakan benih yang dapat mulai dikembangkan.

*Pemimpin Peringkat V*

*Merupakan komponen kunci dalam kotak hitam yang diperlukan untuk mengubah organisasi dari baik menjadi hebat.
*Dalam kotak hitam ini ada pengembangan mental untuk seseorang menjadi pemimpin peringkat v
*Ide-ide yang memuaskan, yang mengandung kebenaran, yang hebat, dan yang bisa menggerakkan perusahaan dari baik menjadi perusahaan hebat, nampaknya merupakan ide yang penting.

*Semoga bermanfaat*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here