Tepat 2 tahun yang lalu, Gereja di Indonesia diguncang dengan Pernyataan Pastoral PGI Tentang LGBT, yang diterbitkan dengan Pengantar No: 360/PGI-XVI/2016, Tanggal 17 Juni 2016, yang atas nama MPH PGI, ditanda tangani oleh Ketua Umum: Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat-Lebang, dan Sekretaris Umum: Pdt. Gomar Gultom.
Surat Pernyataan tersebut bukan hanya tidak sesuai dengan fakta-fakta ilmiah tentang LGBT, tetapi juga sangat menyimpang dari Kebenaran Firman Tuhan.
Karena itu, 4 hari setelah penerbitan Surat Pernyataan Pastoral tersebut, pada Tgl 21 Juni 2016 saya menulis Tanggapan Atas Pernyataan Pastoral PGI Tentang LGBT, yang bisa saudara baca di sini: http://bit.ly/PGI-LGBT-1
Karena tidak ada tanggapan dari MPH PGI atas tanggapan saya, maka saya menulis beberapa tulisan lain untuk memberi wawasan penyeimbang bagi semua orang percaya agar tidak terjebak dalam opini menyimpang yang dipropagandakan oleh aktifis LGBT, yang bisa saudara baca berikut ini:
1. Pesan Buat Anggota MPH-PGI Terkait Dengan LGBT: http://bit.ly/PGI-LGBT-2
2. Simposium Nasional PGLII Tentang LGBT: http://bit.ly/LGBT-PGLII
3. 7 Argumentasi Pendukung LGBT: http://bit.ly/MPL-LGBT-1
4. Seruan Pada MPL-PGI Terkait Dengan LGBT: http://bit.ly/MPL-LGBT-2
5. Introduction to Biblicomedic Perspective on LGBT: http://bit.ly/IntroLGBTIQ
Serta menyiapkan suatu pelatihan, supaya orang percaya dibekali secara memadai agar tidak terseret dalam pemahaman sesat tentang LGBT, melalui National Intensive Course ‘Biblicomedic Perspective on LGBTIQ’ Tgl. 28-30 Nov 2018: http://bit.ly/info-lgbt-2018.
Tahukah saudara, berbagai seminar tentang LGBT yang senafas dengan Surat Pernyataan Pastoral PGI tersebut sudah, sedang dan akan diadakan di berbagai Gereja Lokal, bahkan di berbagai STT. Fakta ini membuat saya meyakini bahwa Surat Pernyataan Pastoral PGI tersebut dibuat untuk membuka pintu di berbagai Sinode, STT, dan Gereja lokal yang berada di bawah naungan PGI untuk secara sistematik, terstruktur, dan terus menerus menyasar umat Tuhan agar mengikuti opini keliru MPH PGI tentang LGBT tersebut.
Sungguh tidak terbayangkan kerusakan iman, moral, dan perilaku yang akan terjadi pada generasi berikutnya. Jangan anggap enteng dampak negatif Surat Pastoral MPH PGI tersebut.
Karena Surat Pastoral tersebut tidak kunjung dicabut, dan Pimpinan – Pimpinan Sinode anggota PGI terkesan tidak berdaya menghadapi ulah MPH PGI, maka saatnya Pemimpin Gereja Lokal bahkan keluarga-keluarga orang percaya membekali diri agar bisa membentengi orang-orang yang dikasihinya. Itu sebabnya setiap Gereja Lokal seharusnya memiliki tim pelayanan yang bisa mengenali, mencegah, serta menolong menyelesaikan kasus-kasus LGBT. Saudara bisa mendaftarkan tim pelayanan Gereja Lokal saudara atau Hamba Tuhan yang saudara sponsori di sini: http://bit.ly/lgbtiq_nic2018 [Jumlah peserta yang sudah terdaftar per 6 juni 2018 adalah 746; Pendaftaran sewaktu-waktu ditutup, jika semua kuota telah terserap]
Tahukah saudara bahwa bulan Juni adalah LGBT Pride Month – Bulan Kegerakan Global Ideologi LGBT ? Perhatikan beberapa tanggal berikut ini:
1. Tgl 28 Juni 1970: Parade gay pertama di Amerika diadakan di kota New York. June 28 1970: Community members in New York City march through the local streets to recognize the one-year anniversary of the Stonewall riots. This event is named Christopher Street Liberation Day, and is now considered the first gay pride parade.
2. Tgl 1 Juni 2009: Penetapan bulan Juni sebagai LGBT Pride month oleh Barack Obama. NOW, THEREFORE, I, BARACK OBAMA, President of the United States of America, by virtue of the authority vested in me by the Constitution and laws of the United States, do hereby proclaim June 2009 as Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender Pride Month.
3. Tgl 26 Juni 2015, US Supreme Court mengambil keputusan untuk melegalkan pernikahan sejenis dalam dokumen US Supreme Court 14-556, setelah melakukan voting dengan hasil 5:4, dimana 5 orang Hakim Agung mendukung legalitas pernikahan sejenis di seluruh Amerika, sementara 4 orang Hakim Agung menolaknya.
4. Tgl 17 Juni 2016, MPH PGI menerbitkan Surat Pastoral PGI Tentang LGBT.
Apakah penerbitan Surat Pastoral MPH PGI tentang LGBT pada bulan juni 2016 adalah suatu kebetulan? Dalam pandangan saya, terlalu kecil kemungkinannya bahwa itu suatu kebetulan.
Saya masih menaruh harap pada MPL PGI [Sinode-Sinode Anggota PGI], agar bertindak tegas, memerintahkan MPH PGI segera mencabut Surat Pastoral Tentang LGBT yang tidak sesuai dengan fakta-fakta ilmiah dan sekaligus menyimpang dari Kebenaran Firman Tuhan tersebut.
Sambil menunggu sikap dan tindakan tegas MPL PGI [Sinode-Sinode Anggota PGI], saya mengajak setiap Pemimpin Gereja Lokal dan semua jemaat Tuhan untuk meningkatkan kewaspadaan, membekali diri secara memadai agar bisa melindungi orang-orang yang saudara kasihi dari jeratan ideologi dan perilaku LGBT.
Surabaya, 17 Juni 2018
Andik Wijaya,MD,MRepMed
medical sexologist
Founder YADA Institute