Oleh: Albertus Patty
Apa pun dan siapa pun bisa jadi berhala. Manusia terlalu kreatif menciptakan berhala-berhalanya. Tingkat pertumbuhan berhala lebih cepat daripada upaya kita melumpuhkannya. Dirubuhkannya satu patung menumbuhkan ribuan patung berhala lain. Mati satu tumbuh seribu, bahkan sejuta.
Berhala yang memiliki pengaruh besar bagi manusia adalah uang atau kekayaan. In ‘god’ we trust! Tetapi kekuasaan adalah juga berhala. Tanpa mereka hidup banyak orang terasa hampa. Kata orang “kekayaan dan kekuasaan tidak bisa menghasilkan kebahagiaan.” Ada benarnya! Tetapi tanpa kekayaan dan kekuasaan, betapa pun kecilnya, membuat hidup jauh lebih buruk. Mereka pun menjadi berhala yang diraih mati-matian, bahkan bila perlu dengan mematikan sesamanya.
Masih banyak berhala lain di sekeliling kita. Pangkat dan jabatan bisa diberhalakan. Suami, istri atau anak bisa menjadi berhala. Pemimpin rohani dan gembong narkoba pun bisa diberhalakan. Klub sepakbola Barcelona, Real Madrid, Manchester United adalah berhala bagi fans beratnya. Penyanyi Lady Gaga, Britney Spears, Elvis Presley dan Michael Jackson adalah berhala bagi pemujanya. Apa pun dan siapa pun bisa diberhalakan. Banyak orang sadar tetapi enggan mengakui bahwa mereka sering mempoligamikan Allah dengan berhala.
Sebenarnya, berhala terbesar manusia adalah egoismenya sendiri. Orang memberhalakan dirinya selalu membenarkan diri sendiri. Dan pada saat yang sama ia mempersetankan siapa pun. Jadi, sesungguhnya berhala itu bukan berdiam di luar dirimu, tetapi bernaung nyaman dalam egoismemu sendiri.
Bunuhlah egomu karena sesungguhnya di situlah sarang segala berhala. Lalu, berhala-berhala di sekitarmu lenyap dengan sendirinya!