Oleh : Jeannie Latumahina
Anak adalah anugerah Tuhan untuk setiap Keluarga.Anak merupakan masa depan Bangsa.Baik atau buruknya karakter suatu bangsa tergantung dari perhatian, pendampingan, kasih sayang , pendidikan ,kita terhadap anak-anak.Dan semua ini harus bermula dari Keluarga.Keluarga merupakan pusat pendidikan .
Hak asasi anak sama dengan pertumbuhan usia-usia lain pada jati diri manusia.Hak asasi anak merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, brrsifat universal dan langgeng.Oleh sebab itu harus dipenuhi, dilindungi,ditegakkan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi atau dirampas oleh siapapun.
Negara terutama pemerintah bertanggung jawab untuk menghormati,melindungi , membela dan menjamin hak asasi manusia setiap warga negara dan penduduknya termasuk anak- anak tanpa diskriminasi, tanpa kecuali.Di dalam stuktur masyarakat kita masih terdapat kesenjangan peran, prioritas, kebijakan.Kesenjangan ini masih membudaya serta menyebabkan anak pada posisi subordinat, termarginalisasi yang rentan terhadap kekerasan,eksploitasi,diskriminasi dan penelantaran.Anak sering dirugikan dalam masalah keperdataan yang menyebabkan tidak memperoleh hak yang sama, bahkan dirampas hak keperdataannya.Contoh nyata seperti kasus kekerasan,pengasuhan anak,perceraian dll.
Tentang kekerasan dan eksploitasi terhadap anak masih merupakan masalah yang serius bagi kelangsungan masa depan bangsa ini.Menurut pengamatan saya jumlah kasus yang dilaporkan jauh lebih sedikit dengan kasus yang sebenarnya.Karena pada umumnya keluarga yang anaknya menjadi korban kekerasan sering merasa ragu maupun takut dalam melaporkan kekerasan yang dialami.Padahal di negara Indonesia ada undang- undang perlindungan anak.Kendala yang lain adalah keberpihakan aparat penegak hukum yang masih main- main dalam menangani masalah anak.Mulai dari polisi, jaksa,hakim sampai dengan kalapas .Mata rantai aparat penegak hukum yang karena ” uang, kekuasaan dan kepentingan lainnya” main- main dengan penanganan masalah anak harus direformasi secara bersih dan tuntas.Kita tidak bisa mengharapkan kelangsungan masa depan bangsa ini menjadi lebih baik kalau anak- anak kita abaikan dari satu mata rantai kebangsaan.Kendala yang lain adalah sosialisasi tentang undang- undang perlindungan anak belum menyentuh lapisan masyarakat.Negara Indonesia kaya dalam konsep tetapi miskin dalam penerapan.Kurangnya informasi yang dimiliki masyarakat tentang undang- undang perlindungan anak maupun terbatasnya layanan pengaduan karena keterbatasan informasi membuat masalah penanganan anak-anak Indonesia yang terlihat” wah” dalam berita tetapi pada kenyataannya ” masih berjalan di tempat”
Kementrian yang menangani masalah anak harus bersinergi secara holistik langsung kemasyarakat.Rumah pulih anak yang dimiliki pemerintah Indonesia pun harus jelas dalam konsep serta penerapannya dan terbuka bagi masyarakat.Jangan sampai ini merupakan masalah terpendam yang akan meletus pada waktu terkemudian dengan melahirkan generasi- generasi penerus yg sakit dan terluka.
Sangat baik dan kita memberikan apresiasi apabila pembangunan fisik bangsa ini lagi giat-giatnya dilakukan.Tetapi jangan sampai pincang karena kita mengabaikan,tidak berpihak dalam kebijakan , program,anggaran terhadap anak-anak Indonesia yang merupakan garda terdepan bangsa ini dikemudian hari.Semua yang terlibat mulai dari keluarga, sekolah,kementerian , serta pihak-pihak yang terkait harus bersinergi dalam mendampingi anak- anak Indonesia.Menurut saya dengan munculnya berbagai masalah terhadap anak maupun perempuan Indonesia sebaiknya kementerian pemberdayaan perempuan dan anak dipisahkan .Jadi ada kementrian pemberdayaan perempuan dan kementrian pemberdayaan anak.Supaya lebih fokus dan terarah.Diharapkan juga kinerja kementrian bukan sekedar pengambil kebijakan dan konsep tetapi juga diberikan otoritas dan kewibawaan sehingga penyelesaian masalah anak bisa terselesaikan.Kurikulum- kurikulum di sekolah yang merupakan ‘ dapur’ masa depan bangsa ini perlu selalu ada keseimbangan antara intelektual dan moral .Keluarga sebagai pusat pendidikan anak harus berperan , jangan sampai orang tua yang terlalu sibuk dengan karier lalu pendampingan anak diserahkan kepada pembantu rumah tangga .Dan sebagainya!..
Selamat hari anak nasional bukan sekedar ucapan atau perayaan rutinitas agenda tiap tahun , tetapi yang terpenting adalah komitmen serta tindakan nyata,semua komponen bangsa ini secara bersama dengan hati dan kasih sayang serta perhatian mendampingi anak-anak kita sebaik mungkin.Dimana kebijakan,program , anggaran dari pemerintah harus berpihak juga kepada anak- anak Indonesia.
Maju dan jayalah anak- anak Indonesia! Masa depan bangsa ini ada didalam tangan anak- anak Indonesia.Berikanlah yang terbaik bagi mereka saat ini , dengan demikian kita sudah memberikan yang terbaik bagi masa depan bangsa Indonesia!.SELAMAT HARI ANAK NASIONAL!
Kediri 24 Juli 2017
Jeannie Latumahina