Oleh: Christian T
Bacaan Alkitab : Ezra 7:28b-8:36
Syallom, sahabat-sahabat setia pembaca BGA ( Baca Gali Alkitab ) yang terkasih dalam Kristus Yesus,
Setiap pemimpin tentu menginginkan dan mengharapkan apa yang direncanakan dan diprogramkan terlaksana dan berhasil. Demikianlah yang dialami oleh Ezra yang sudah mendapatkan mandat Arthasasta, raja negeri Persia. Segala persiapan dan logistik sudah tidak menjadi masalah. Namun Ezra menyadari bahwa misinya tidaklah ringan. Dia akan menghadapi rintangan baik dari internal maupun eksternal mengingat ini adalah misi melanjutkan pembangunan Rumah Tuhan yang sempat terhenti selama dua puluh tahun akibat ditentang oleh mereka yamg tidak suka dan benci kepada umat Israel dan membawa kembali mereka yang masih berada dalam pembuangan di Babel, dan juga mengingat jarak yang jauh dan memerlukan waktu yang berbulan-bulan mencapai Yerusalem dari negeri Babel. Melalui perenungan BGA kali kita akan mendapatkan pelajaran dari Ezra sebagai pemimpin agama dan negara yang berhasil.
Sahabat BGA yang terkasih dalam Yesus,
1. EZRA MEMILIKIi KEBERANIAN BERTINDAK. ( 28b )
Ia menguatkan hati yang menandakan bahwa dia harus memiliki tekad dan komitmen. Bisa saja dia mundur walaupun memiliki legalitas dan persiapan yang matang.
Sobat, pelajaran pertama adalah
Bisa saja seorang pemimpin atau siapapun yang memiliki ide yang brilian, rencana dan program yang bagus dan sudah matang untuk dilaksanakan. Namun jika tidak berani untuk dilaksanakan sesegera mungkin, maka kemungkinan besar peluang itu akan diambil orang atau ide, rencana, program menjadi impian atau angan-angan belaka.
2. EZRA ADALAH SEORANG ADMINISTRATOR DAN MANEJER YANG BAIK. ( 8:1-14, 16-18b-20 )
Ia melakukan pencatatan yang mendetail terhadap orang-orang yang ikut pulang. Dan dapat mengatur dan memerintah orang-orang yang dimintakan tolong atau menyuruh melakukan sesuatu.
Sobat, pelajaran yang kedua adalah
Seorang pemimpin yang berhasil harus memiliki administrasi yang baik dan juga pandai mengatur orang. Jika tidak, maka pelaksanaan kerjanya akan berantakan dan hasilnya tidak sesuai rencana atau program, dan mungkin tidak mencapau target atau waktu yang sudah ditetapkan. Demikianlah untuk mencapai hasil yang diharapkan membutuhkan tangan orang lain yang melaksanakannya. Inilah yang dinamakan keahlian manajerial.
3. EZRA ADALAH SEORANG YANG TELITI. ( 15 )
Ezra melakukan penyelidikan ketika berkemah di dekat sungai yang mengalir ke Ahawah, dan ternyata tidak didapati bani Lewi. Kenapa hal ini sangat penting? Karena orang Lewi yang berhak untuk melakukan ibadah sesuai hukum Musa dan perintah Daud.
Amsal 25:2 (TB) Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu.
Sobat, pelajaran yang ketiga adalah
Kegagalan sering terjadi bukan karena rencana, program, pengaturan dan pelaksanaan yang salah atau buruk, melainkan karena kekuranghati-hatian atau kecerobohan. Ceroboh dalam administrasi dan penggunaan keuangan, ceroboh dalam mematuhi hukum, dan lain sebagainya.
4. EZRA TAAT KEPADA HUKUM DAN PERATURAN. ( 15c, 17d, 24-30 )
Ezra adalah seorang ahli kitab Hukum Taurat, dan kitab Musa, dan tentu dikuatkan oleh kitab sejarah, satu dan dua Tawarikh yang telah dibaca dan ditelitinya. Tentu pembamgunan dan pelaksanaan ibadah persembahan kepada TUHAN harus sesuai dengan peraturan TUHAN. ( bdgkn : 1 Taw 13:10 )
Amsal 29:18 (TB) Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.
Sobat, pelajaran yang keempat adalah
Keberhasilan bagi seorang pemimpin dan juga bagi siapapun dalan pekerjaan, karir, dan usaha harus taat azas, norma dan hukum positip yang berlaku, dan teristimewa pada hukum TUHAN. Kita bisa saja lolos dari hukum dunia, namun kita tidak bisa dan tidak akan bisa lolos dari hukum TUHAN.Mungkin saat ini kelihatannya berhasil atau sukses, namun apa arti keberhasilan jikalau akhirnya harus masuk penjara atau kena penyakit yang kronis dan lain sebagainya.
5. EZRA ADALAH SEORANG YANG RENDAH HATI. ( 18a, 23,31b )
Segala prores yang dicapai, dia selalu mengatakan ini adalah kemurahan TUHAN semata.Dibuktikan pula Ezra memerintahkan untuk melakukan doa dan puasa. Ini merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam menjalankan misi atau pekerjaan yang besar dan berat.
Sobat, pelajaran yang kelima ini adalah
Seringkali dan dapat dipastikan bahwa kegagalan diakibatkan karena kesombongan. Kita merasa sudah hebat dan semua sudah direncankan dan diprogramkan dengan baik, telah dilaksankan dengan baik, profesional dan teliti. Doa dan puasa adalah tindakan yang sangat diperlukan.
6. MENGANDALKAN TUHAN. ( 22 )
Ezra tidak mengandalkan bantuan kuda sebagai kendaraaan tentara untuk mengawal dari raja, dengan berkata bahwa tangan Allah saja yang melindunginya, namun murka-NYA ditimpakan kepada yang meninggalkan-NYA.
Sobat, pelajaran yang keenam ini adalah
Rentang waktu antara perencanan, pelaksanaa, dan hasil ada ” ketidakpastian “, oleh sebab itu sangat perlu dan penting untuk mengandalkan TUHAN. Janganlah mengandalkan kekuatan, pikiran, atau apapun.
Yeremia 17:5, 7 (TB) Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
7. KETERBUKAAN DAN KEJUJURAN EZRA ( 32-35 ).
Ezra adalah seorang yang melakukan manjemen yang terbuka dan jujur terhadap semua barang-barang berharga milik TUHAN dan juga atas persembahan.
Amsal 28:20 (TB) Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.
Amsal 14:28 (TB) Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah.
Sobat, pelajaran yang ketujuh ini adalah :
Keterbukaan manajemen dan kejujuran adalah modal utama seorang pemimpin yang menghasilkan kepercayaan. Segala daya dan upaya akan sia-sia jika tidak didukung oleh berbagai pihak. Modal utama dukungan adalah kepercayaan. Timbulnya kepercayaan adalah keterbukaan informasi dan kejujuran.
8. DUKUNGAN DARI PIHAK ASING ( 36 )
Mereka menyampaikan juga surat perintah raja kepada wakil-wakil raja dan bupati-bupati daerah sebelah barat sungai Efrat, dan orang-orang itu memberi sokongan kepada umat Israel untuk rumah Allah.
Sobat, pelajaran yang terakhir ini adalah
Pentingnya juga dukungan dari pihak luar, apalagi dalam konteks pelayanan dan khususnya dalam pembangunan rumah TUHAN ( tempat ibadah atau gedung gereja ).
Dalam berbagai bidang usaha dan pekerjaan sangat penting dukungan stabilitas politik dan keamanan. Demikian pula dalam konteks pemerintahaan negara diperlukan juga dukungan dari negara lain.
Tuhan Yesus memberkati
Salam dan doa