Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty
Ada berbagai prinsip orang memahami arti sebuah kebahagiaan. Ada yang menganggap bahwa bahagia itu kalau ada kelimpahan materi, uang yang banyak serta harta kekayaan yang berlipat ganda. Itu semua tidak salah, sangat wajar dan manusiawi. Ada juga yang merasa bahwa bahagia itu bila keluarga kompak, saling menyayangi dan saling menopang dalam suka duka hidup ini, itu juga ada benarnya. Dan masih banyak lagi prinsip-prinsip bahagia dalam pandangan masing-masing orang. Judul diatas memberi perspektif yang lebih natural, sederhana dan punya nilai dalam 3 hal penting, antara lain :
1. Sikap Rendah Hati :
Orang tidak mungkin punya rasa hormat terhadap oranglain, apabila ia tidak miliki sikap rendah hati. Dalam kerendahan hati, seseorang melihat oranglain dalam rasa hormat yang tinggi, penuh simpati dan persahabatan. Sikap rendah hati adalah nilai-nilai insani dari diri seorang manusia sebagai ciptaan Ilahi. Sikap inilah yang membuat orang merasa bahagia.
2. Hati Yang Selalu Gembira :
Karena Hati yang Gembira itulah, maka orang mampu membangun hubungan antar manusia dengan penuh rasa hormat. Tidak ada beban, tidak karena kepentingan, tidak juga karena pertimbangan untung rugi. Dengan hati yang selalu penuh sukacita, maka rasa hormat kepada oranglain dilakukan dengan gembira. Inilah unsur dan ciri-ciri dari arti sebuah kebahagiaan.
3. Karena Tuhan Ada Di Hatinya :
Kalau Tuhan tidak ada di hati manusia, maka manusia cenderung egois, cinta akan dirinya sendiri dan cenderung kurang punya rasa hormat terhadap sesama. Kehadiran Tuhan dan Roh-Nya dihati manusia, memberi nuansa baru bagi seseorang dalam memandang oranglain dengan rasa hormat yang mendalam. Disinilah sumber dari berbagai kebahagiaan.
Jadi pada dasarnya Kebahagiaan itu ada di hati manusia, itulah yang membuat manusia saling menghormati. Dan itu pula yang selalu Tuhan ingatkan : “HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT”.