Jakarta, suarakristen.com
Sesditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI, Hindro Surahmat menyatakan bahwa koordinasi lintas sektoral dalam rangka kesiapan transportasi menjelang Lebaran antara instansi seperti Kepolisian, Kementerian PUPR, kementerian Perhubungan serta pemangku kepentingan yang lain menjadi kunci kelancaran transportasi angkutan Lebaran.
Hal ini dipaparkannya dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Kaukus Muda Indonesia (KMI) dengan Tema :” Kesiapan Transportasi Dan Distribusi Kebutuhan Bahan Pokok Dalam Menghadapi Lebaran 2017 ” di Hotel Atletik Century Park, Senayan Jakarta, Rabu(10/5/2017).
” Kementerian PUPR, Kepolisian dan Kementerian Perhubungan punya peran yang sangat vital dan kita juga sudah buat MOU antar 3 instansi agar kegiatan yang menyangkut perhubungan bisa terkoordinasi dengan baik,” ungkapnya.
Menurutnya, kita juga sudah menyiapkan rencana operasi angkutan Lebaran dengan pihak Kepolisian agar kelancaran lalu lintas dan keselamatan lalu lintas bisa tercapai dengan baik.
Selanjutnya, terkait dengan kesiapan sarana angkutan Lebaran, kita juga mengantisipasi dengan memberlakukan pemeriksaan kelaikan sarana menjadi sangat penting.
” Jangan sampai terjadi kecelakaan karena sarana tidak laik jalan seperti rem blong terjadi lagi, ini kita harus cegah dari awal, seperti peristiwa kecelakaan di Puncak Bogor, yang menjadi catatan buruk dan memprihatinkan dan itu harus menjadi perhatian kita semua,” harapnya.
Sedangkan pembicara lain yang juga hadir, Corporate Deputy Director of Passanger Transport Marketing and Sales PT. Kereta Api Indonesia Persero, Mukti Jauhari menyatakan bahwa menghadapi Lebaran Tahun ini, PT. KAI telah menyiapkan kereta tambahan sebanyak 38 kereta perjalanan kereta api. Ditempat rawan bencana kita juga sudah siapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS).
” Ada lokomotif cadangan yang ditempatkan di stasiun strategis seperti stasiun Cirebon, Kroya dan Solo. Dan kita juga kerjasama dengan Polri untuk menambah bantuan tenaga keamanan,” jelasnya.
Terkait dengan ticket kereta api untuk H- 3 dan H- 7 dan H + 3, menurut Mukti Jauhari saat ini sudah hampir semuanya habis. Pihak KAI juga menjamin untuk transportasi kereta api Lebaran tahun ini, dijamin semua fasilitas dengan kondisi prima.
Narasumber lain, Nizar Zahro, anggota Komisi V DPR RI juga memiliki harapan besar agar 3 instansi, yaitu Kementerian Perhubungan, Kepolisian dan Kementerian PUPR bisa bekerjasama yang baik dalam hal menciptakan ketertiban di jalan. Harus bisa diprediksi dengan akurat dari sekarang menyangkut dengan jumlah pemudik kendaraan, agar bisa diatasi jika terjadi kemacetan yang luar biasa terjadi seperti di Tol Brebes Exit.
” Harus ada koordinasi dari beberapa elemen dan kementerian yaitu yang menjadi ujung tombak sebagai koordinator adalah Kementerian Perhubungan yang membawahi Kementerian PUPR dan Kepolisian beserta kementerian lainnya,” jelasnya.
Sekarang ini pemerintah tengah mengejar target pembangunan jalan tol dari Brebes ke Weleri sejauh 119 kilometer.
Terkait persiapan transportasi Lebaran, Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia, Gemilang Tarigan mengatakan bahwa pemerintah harus segera menerapkan kongesting charging (ERP) yaitu jalan berbayar untuk mengatasi kemacetan di jalan.
” Ketika orang masuk ke wilayah itu orang punya income, ketika punya income maka pemerintah harus bangun infrastruktur, yang pada akhirnya akan menghilangkan kemacetan,” harapnya.
Terkait dengan pengusaha angkutan truk sudah rutin menjelang Lebaran ada pembatasan untuk truk dilarang beroperasi, sehingga dari sekarang, semua industri, semua pengusaha baik pengusaha angkutan barang maupun pengusaha pabrikan sudah mengantisipasi karena mereka sudah tahu, nanti menjelang Lebaran truk tidak akan beroperasi. Jadi mereka sekarang sudah mempersiapkan itu.
Acara yang dihadiri oleh tak kurang dari dua ratusan peserta tersebut dibuka oleh Rouf Qusyairi selaku Sekjend Kaukus Muda Indonesia (KMI) mengatakan : “bahwa di bangsa kita Indonrsia, fenomena Lebaran ini tidak semata-mata adalah ritus ibadah akan tetapi sudah menjadi suatu budaya, karena ini tentu melibatkan bagi mereka yang tidak saja menjalankan ibadah puasa dan lebaran akan tetapi seluruh masyarakat indonesia seluruh stake holder terlibat dalam proses kegiatan ini. Oleh karena itulah kita merasa dan tentunya pemerintah sesuai dengan kapasitas dan bidangnya akan berkompeten dan punya tanggungjawab untuk melaksanakan kelancaran, keamanan dan kesuksesan momentum tahunan ini dan terakhir kami tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh nara sumber yang memberikan sebuah pemahaman dan informasi kepada kita semua.” pungkasnya (fri)
