Doa Daud

0
848

Oleh: Pdt. Andreas Loanka

 

 

Bacaan FT dari 1 Tawarikh 29:10-19

 

Ada orang yang mengartikan doa semata-mata sebagai memohon sesuatu  kepada Allah. Karena itu, kalau ada kebutuhan barulah dia berdoa memohon kepada-Nya. Kalau tidak ada keperluan, maka dia tidak berdoa.

 

Sebenarnya doa lebih dari sekedar memohon kepada-Nya. Doa adalah berkomunikasi dengan Allah untuk  memuji Dia, bersyukur kepada-Nya, mengintrospeksi diri di hadapan-Nya, serta memohon kepada-Nya.

 

Dari nats Alkitab dari 1 Tawarikh 29:10-19 kita bisa  belajar berdoa dari DOA DAUD.

 

Pertama, DAUD MEMUJI TUHAN (ay. 10-12).  Daud memulai doa dengan memuji Tuhan di hadapan segenap Jemaah (ay. 10a). Daud memuji Tuhan sebab Dialah Tuhan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya (ay. 10b). Daud memuji Tuhan sebab Dialah yang punya kuasa, kemuliaan, dan kerajaan (ay. 11): Dia yang empunya kuasa: kebesaran dan kejayaan (ay. 11a);  Dia yang empunya kemuliaan: kehormatan, kemasyuran, dan keagungan (ay.11b); Dia yang empunya kerajaan: Punya Dialah kerajaan di langit dan di bumi dan Dialah yang tertinggi melebihi segala-galanya dan sebagai kepala (ay. 11c). Daud memuji Tuhan sebab Dialah sumber segala kebaikan (ay. 12):  Kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Nya (ay. 12a); dari padanya kekuatan dan kejayaan (ay. 12b); dan Dia yang membesarkan dan mengokohkan (ay. 12c).

 

Kedua,  DAUD BERSYUKUR PADA TUHAN (ay. 13-16).  Daud bersyukur kepada Tuhan dan memuji nama-Nya yang agung (13). Daud bersyukur karena dia tahu siapa dirinya dan bangsanya serta betapa besar kasih karunia Tuhan yang telah mereka terima.  Bahkan persembahan yang mereka berikan berasal dari Tuhan sendiri (ay. 14). Ia dan nenek moyangnya adalah orang asing dan pendatang yang tidak punya apa-apa (ay. 15), namun telah mendapat kelimpahan anugerah dari Tuhan (ay. 16a).  Daud menyadari bahwa kelimpahan bahan-bahan yang mereka sediakan untuk membangun bait suci itupun adalah dari tangan Tuhan sendiri, sebab punya Dialah segala-galanya (ay. 16b).

Baca juga  Panggilan Gereja: Membawa Damai Sejahtera

 

Ketiga, DAUD MENGINTROSPEKSI DIRI SEBELUM MEMBERI KEPADA TUHAN (ay. 17). Daud mengintrospeksi diri di hadapan Tuhan sebab ia menyadari bahwa Allah adalah penguji hati dan  bahwa Ia berkenan kepada keikhlasan.

Setelah itu, dengan sukarela dan tulus ikhlas ia memberikan persembahan kepada Tuhan. Apa yang dilakukan Daud mendorong  umat Israel ikut memberikan persembahan dengan sukarela dan sukacita.

 

Keempat, DAUD MEMOHON KEPADA TUHAN (ay. 18-19). Setelah memuji Tuhan, bersyukur dan mengintrospeksi diri, barulah Daud menaikkan doa permohonan kepada Tuhan. Dia berdoa memohon Tuhan memelihara hatinya dan hati umat agar tetap tertuju kepada Allah dan mau memberi yang terbaik kepada-Nya dengan sukarela dan tulus ikhlas (ay. 18). Daud juga berdoa syafaat bagi anaknya, Salomo (ay. 19). Ia berdoa agar Salomo diberikan hati yang tulus sehingga ia tetap berpegang kepada perintah Tuhan dan ketetapan-Nya (ay. 19a) serta melakukan segalanya sesuai dengan kehendak-Nya (ay. 19b). Ia berdoa agar Salomo memuliakan Tuhan dan  mendirikan bait Allah yang telah dipersiapkannya (ay. 19c)

 

Belajar dari Doa Daud, hendaklah kita memperhatikan kembali apakah doa-doa kita sudah sesuai dengan kehendak Tuhan. Doa bukan sekedar memohon. Doa adalah berkomunikasi dengan Tuhan untuk memuji Dia, bersyukur kepada-Nya, mengintrospeksi diri di hadapan-Nya, dan memohon kepada-Nya. Kiranya Tuhan menolong kita agar dapat terus bertumbuh dalam hal berdoa.

 

 

Selamat pagi dan Tuhan memberkati.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here