Allah Tidak Diskriminatif

0
570

 

Ayat Alkitab: Kisah Para Rasul 10:19-36

 

 

Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.”Kisah Para Rasul 10:34

 

Menurut definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diskrimi- nasi adalah pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara (berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya). Dalam praktiknya, diskriminasi bisa dilakukan siapa saja atau pihak mana saja meskipun yang sering terjadi adalah oleh negara kepada rakyatnya. Rasisme adalah bagian dari diskriminasi yang didasarkan pada ras. Di dalam rasisme, ada anggapan ras satu lebih unggul dari ras lain.

 

Bangsa Yahudi adalah bangsa yang diskriminatif dan rasis. Mereka menganggap bangsa non Yahudi sebagai bangsa kafir. Kafir artinya tidak mengenal Allah yang benar. Rasul Petrus pun, meskipun sudah menjadi murid Tuhan Yesus, tetap tidak bisa lepas dari sikap rasisme. Itulah sebabnya dalam Kisah Para Rasul 10:9-18, ia mendapat penglihatan disuruh Tuhan memakan makanan yang najis. Setelah penglihatan itu, Tuhan mengutus Petrus kepada Kornelius, seorang Romawi yang takut akan Tuhan, namun belum pernah mendengar berita Injil. Kornelius pun bertobat dan dibaptis. Penglihatan dan perjumpaan dengan Kornelius mencelikkan mata Petrus bahwa Allah tidak diskriminatif. Tidak ada suku atau bangsa yang najis di mata Allah.

 

Diskriminasi dan rasisme adalah penyakit manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa. Hampir setiap orang mengidap penyakit ini. Bahkan di negara-negara maju yang mengaku demokratis dan berpendidikan tinggi pun, tak luput dari penyakit ini. Sebagai orang Kristen, kita tidak seharusnya tetap dalam sikap ini. Kristus datang untuk menghapuskan semua tembok pemisah manusia. “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. (Gal. 3:26-28). Tidak ada sedikit pun alasan yang dapat dibenarkan untuk menyatakan keunggulan suku bangsa kita dibanding suku bangsa lain. Bersikap diskriminatif hanya menunjukkan kedangkalan hati kita. Janganlah angkuh dan merendahkan ciptaan Allah yang kepadanya Kristus pun telah mati.

Baca juga  Ex ore parvulorum veritas: Dari mulut anak-anak kecil muncul kebenaran

 

SEMUA SUKU BANGSA TIDAK BERBEDA DI MATA TUHAN YESUS.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here