Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty.
Setiap kontestasi dalam “perebutan kekuasaan” adalah bagaikan sebuah pertandingan, yang tentu ada yang menang dan ada yang kalah. Karena itu, kemenangan pasti disyukuri tetapi tidak perlu jumawa dan berlebihan sampai lupa diri. Karena yang menang ditunggu untuk memberi diri melayani orang banyak, bukan hanya untuk dinikmati dalam pesta pora yang semu. Sebaliknya yang kalah, harus legowo dan tidak perlu berkecil hati, tetapi harus bangga karena semua “KEBAIKAN TIDAK PERNAH JATUH DITANAH”. Semua orang baik berasal dari Allah, mereka milik Allah yang dikirim dan dipinjamkan Allah kedunia ini.
Artinya semua prestasi kerja dan kehebatan yang telah menghasilkan kebaikan bagi orang banyak itu, tak akan pernah dilupakan begitu saja. Itu yang dimaksud dengan “KEBAIKAN TIDAK PERNAH JATUH DITANAH”. Karena Kebaikan itu nilai-nilai Sorgawi yang diberikan Tuhan bagi manusia untuk dipraktekkan, bukan hanya untuk diucapkan. Juga bukan hanya untuk dijadikan asesoris penghias bibir, tetapi untuk dimiliki menjadi kodrat dan bagian integral diri kita masing-masing. Kebaikan itu harus dibuktikaryakan secara nyata dalam hidup ini. Jangan terus hanya bicara baik tetapi tidak mempraktekannya secara nyata.
Dalam realitas hidup ini kadang Kebaikan itu tidak selamanya menemukan penghargaan, terutama bagi mereka-mereka yang tidak mencintai nilai-nilai keagungan dan kesucian Ilahi. Karena itu kadang orang baik dan orang benar itu tidak otomatis disukai, bahkan kadang malah dibenci, dimusuhi dan bahkan dibunuh. Tetapi yang namanya Kebaikan itu sekali lagi, “KEBAIKAN TIDAK PERNAH JATUH DITANAH”, sebab dia ditopang oleh Tuhan Allah. Karena pada galibnya Kebaikan itu milik Allah, Kodrat Ilahi karena Tuhan itu Allah yang Maha Baik. Itulah sebabnya, marilah sama-sama kita terus berlomba-lomba meraih Kebaikan dan menyalurkannya bagi sesama.
Karena itu, semua orang baik jangan takut untuk terus berbuat Kebaikan. Karena Kebaikan milik orang-orang yang dipersiapkan Tuhan untuk tujuan-tujuan mulia didunia. Mereka adalah alat didalam tangan Tuhan yang akan dipakai Tuhan bagi kemaslahatan orang banyak. Dalam tugas-tugas yang strategis, semua bentuk Kebaikan yang dilakukan, tergolong tugas suci dan mulia yang manfaatnya pasti dinikmati oleh banyak orang. Jadi terus lakukan Kebaikan kalau kita mau disebut anak-anak Tuhan! Karena Tuhan selalu berpihak kepada Kebaikan dan Dia menentang segala macam kejahatan.
Tuhan memberkati.