Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty
Hidup itu sebuah perlombaan diantara sengsara dan nikmat, artinya orang harus berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan, sekalipun harus melewati suka duka kehidupan yang ada.
Tuhan tidak hanya mengaruniakan hidup secara otomatis dengan segala kenikmatannya, tetapi itu harus diperjuangkan. Dan kemungkinan untuk alami derita didalam hidup yang Tuhan beri, itu sebuah keniscayaan. Itulah sebabnya, kita tidak perlu kaget didalam menjalani dinamika kehidupan ini dengan segala suka duka, pahit getir dan asam manis yang kadang bercampur melilit atau membelenggu kita. Peristiwa kolam Bethesda di serambi pintu gerbang domba, memberi beberapa pelajaran Iman bagi kita, antara lain dalam 5 hal :
1. HIDUP ITU SEBUAH PERJUANGAN :
Untuk menikmati hidup dalam sukacita dan damai, orang harus berlomba, tidak bisa hanya duduk dan berharap. Tidak ada berkat yang turun otomatis dari langit, orang harus berjuang untuk mendapatkan Kasih Karunia Allah. Bandingkan masing-masing orang yang berjuang untuk mendapatkan kesembuhan disana.
2. BERJUANG HARUS DISERTAI IMAN :
Bahwa mereka yang sedang berjuang untuk mendapatkan Anugerah Allah untuk kesembuhan itu, yakin dengan sungguh bahwa ada mujizat yang akan Tuhan tunjukan. Untuk apa bersusah payah kalau tidak yakin dan percaya bahwa Tuhan ada disana. Itu yang dialami oleh sebagian besar mereka yang sembuh.
3. SOLIDARITAS PERLU DAN JANGAN EGOIS :
Didalam setiap perjuangan kehidupan, kadang terlihat dengan nyata bahwa manusia hanya memikirkan dirinya. Yang penting saya selamat, saya aman, saya bahagia, orang lain bukan urusan saya dan bukan tanggung-jawab saya. Disini egoisme kadang menonjol, itu terlihat dari mereka yang sedang berjuang untuk sembuh.
4. IMAN MENYELAMATKAN ENGKAU :
Kadang didalam hidup ini kita sangat mengharapkan pertolongan orang lain, tetapi kadang pula pertolongan itu tidak datang. Kita kadang kecewa dan putus asa karena antara harapan dan kenyataan itu tidak sebanding. Jangan lupa kita masih punya Iman, dan Tuhan tahu itu. Itulah yang dialami oleh si sakit.
5. SENGSARA MEMBAWA NIKMAT :
Orang-orang yang pernah alami derita didalam perjuangan hidupnya, Tuhan memperhitungkan derita mereka. Dan pengorbanan mereka tidak pernah “jatuh ditanah”, karena Tuhan terus menopang hidup mereka. Kadang “SENGSARA MEMBAWA NIKMAT”, itulah yang dialami oleh si sakit karena Tuhan itu Allah yang solider dengan derita kita.
Dia Allah yang peduli, karena Dia sendiri pernah merasakan penderitaan itu. Dia Tuhan yang punya sensivitas yang tinggi dan Allah penuh Empati. Inilah makna Minggu Sengsara Tuhan Yesus bagi kita orang-orang beriman.