Oleh: Pdt. Jacobus Manuputty
SEBELUM ENGKAU BERASUMSI, PELAJARI FAKTA-FSKTA.
Karena sekarang ini begitu banyak orang cenderung penuh curiga dalam menyikapi berbagai hal. Sebab itu, pelajari fakta-fakta yang ada sebelum kita berasumsi agar tidak salah dalam menilai dan tidak terjadi fitnah. Belajar berpikir positif terhadap sesama, karena pada dasarnya manusia itu diciptakan baik adanya. Jangan cepat menaruh curiga dan negative thingking terhadap orang lain, siapa tau dia orang baik. Dan kalau itu terjadi, maka anda telah melakukan kesalahan ganda, kepada sesama dan kepada Tuhan.
SEBELUM ENGKAU MENYALAHKAN, PAHAMILAH APA SEBABNYA.
Karena sekali kita menyalahkan seseorang, pasti ada hati yang terluka, perasaan yang tersakiti dan harga diri yang tumbang. Karena seburuk-buruknya manusia, ada sisi baiknya dan se-baik-baiknya manusia ada sisi buruknya. Mintalah Roh yang bijaksana dari Tuhan agar kita tidak mudah menyalahkan dan menghakimi orang lain. Belajarlah untuk memahami orang lain dan hargailah sesama seperti dirimu sendiri. Anggaplah sesama itu sebagai saudaramu sendiri yang Tuhan beri, agar hidup ini penuh kedamaian.
SEBELUM ENGKAU MENYAKITI SESEORANG, RASAKAN.
Karena hanya orang-orang yang punya perasaan yang akan mampu merasakan perasaan orang lain, mampu menempatkan diri ditempat orang lain. Dengan begitu, kita tidak mudah menyakiti hati sesama dan tidak akan dengan seenaknya membuat seseorang tersakiti. Kita mungkin tidak menyakiti sesama secara fisik, tetapi bisa saja kita telah menyakiti hatinya. Kita mungkin saja tidak bertindak kasar, tetapi ucapan-ucapan kita telah melukai jiwa sesorang. Karena itu diperlukan kepekaan dan kemampuan merasakan, agar tidak menyakiti sesama.
SEBELUM ENGKAU BERBICARA, BERPIKIRLAH.
Seringkali kita mudah mengeluarkan kata tanpa berpikir, mudah mengucapkan sesuatu tanpa gunakan pertimbangan yang matang. Itu yang membuat seringkali ucapan-ucapan bodoh yang keluar dari bibir mulut kita. Karena ucapan yang tidak terkendali sering merugikan pertemanan dan persaudaraan sejati. Ibarat lidah tak bertulang, demikianlah ucapan kita tanpa makna dan tak ada gunanya. Berpikir sebelum bicara itulah sikap orang bijak, sedangkan bicara tanpa berpikir itulah kelas orang-orang dungu. Pasti kita tidak ingin disebut orang dungu, karena itu bijaklah dalam bicara dan bicaralah yang membawa berkat bagi sesama.
Ada 3 hal yang tidak pernah akan kembali, yaitu : WAKTU, PERKATAAN DAN KESEMPATAN!
With my sister in Christ, Getruida Ferdinandus.