Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
DuniaNasional

Eki Pitung (Ketua Dewan Adat Badan Musyawarah Betawi): Pemerintah dan Masyarakat Harus Lebih Proaktif Melestarikan Budaya Nasional

5354
×

Eki Pitung (Ketua Dewan Adat Badan Musyawarah Betawi): Pemerintah dan Masyarakat Harus Lebih Proaktif Melestarikan Budaya Nasional

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Eki Pitung (Ketua Dewan Adat Badan Musyawarah Betawi): Pemerintah dan Masyarakat Harus Lebih Proaktif Melestarikan Budaya Nasional

 

Example 300x600

Jakarta, Gramediapost.com

 

Universitas Trilogi mengadakan Seminar Nasional dengan tema ; “Transformasi Sosial Budaya Dan Kepemimpinan Menuju Indonesia Emas 2045” di Universitas Trilogi Jakarta pada hari Rabu,  “Harapan saya itu emang benar dari judulnya Transformasi Budaya ke tahun 2045 saya sampaikan bahwa paham tidak 2045 itu ada ukurannya dimana ukurannya ternyata dari Kemerdekaan tahun 1945 sampai tahun 2045 yang sudah berusia 100 tahun. Dan dari usia 100 tahun ini apa yang sudah kita dilakukan, Indonesia ini kedepan sampai tahun 2045 akan terjadi apa? apakah Transformasi Budaya itu akan lebih baik atau lebih buruk?

Maka dari itu apa yang tadi saya sampaikan bahwa budaya kita saat ini aja sudah bergeser dari budaya kita sendiri, karena emang seiring perkembangan jaman dengan masuknya era Digital semua segala sesuatunya dilakukan dengan Digital. Tetapi yang sebenarnya kita rasakan sebelum era Digital ini kita punya rasa yang bisa diartikan budaya itu adalah rasa dan logika,

Logika atau pikiran yang saat ini kita menggunakan akal karena akibat penggunaan digital sehingga rasa (budaya) itu sudah tidak digunakan salah satu contoh hampir semua pembayaran menggunakan sistem digitalisasi seperti Qris, m-banking, dll dimana uang tersebut tidak ada transaksi tawar menawar termasuk tidak ada kelihatan uang sehingga tidak ada budaya tatap muka, silaturahmi dalam bertransaksi lewat online hingga kita tidak bisa melihat siapa penjual maupun siapa pembeli. Itulah yang kita maksud bahwa digital ini bukan berarti tidak kita hadapin karena juga perubahan zaman digital.

Bagaimanapun juga ada kendala untuk budaya kuliner kota Jakarta yang saat ini anak muda mileniam lebih menyukai makanan-makanan dari Korea, Cina, Jepang bahkan kuliner juga dari Eropa sehingga anak-anak muda milenial bisa tidak tahu kuliner khas asli ndonesia seperti gado-gado, roti buaya, dll belum lagi mereka tidak mengetahui tentang sejarah bangsa kita tokoh-tokoh Pahlawan Nasional kita, itu semua pengaruh perubahan era digital saat ini.

Anak muda saat ini udah paham sekali menggunakan Smarphone yang positifnya mereka mengerti tentang Digitalisasi tetapi negatifnya untuk alam sadarnya sudah bergeser dengan budaya asli Indonesia maka dari itu untuk di tahun 2045 tidak bisa kita prediksi, mau jadi apa bangsa Indonesia yang membuat kita membuat kita nau tidak mau atau suka tidak suka kita hadapi era Digital saat ini.

Tetapi kalo kita lihat contoh dari negara-negara maju seperti Jepang tidak hilang basis budayanya dimana Jepang tetap lebih maju, bisa memproduksi mobil, bisa membuat robot tetapi tetap masih memiliki budaya harakirinya, budaya kimono, dll. Maka dari itu kita semua bergantung dari Pemerintah Indonesia yang sebagai pemegang kebijakan dan pemberi keputusan harus berani mengeksekusi yaitu digital boleh masuk, teknologi boleh masuk tetap budaya Indonesia harus dipertahankan maupun dijaga oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan maupun Dinas Pendidikan Budaya.

Dan menurut saya kepentingan negara lainnya yang dibutuhkan dari negara kita adalah konsumtif karena mereka melihat negara kita itu dari segi industri yaitu banyak pembeli maupun pemakai atau konsumen. Maka dari itu kesimpulan dari Seminar Nasional ini adalah bagaimana peran Pemerintah juga harus mensupport keluarga, guru-guru, orang tua yang bisa menjaga siapa diri kita sebenarnya Indonesia bukan saat ini sudah bergeser dari Budaya asli Indonesia.

Peran budaya nasional itu sangat penting mempengaruhi ketika era digital maupun teknologi masuk ke Indonesia, jangan juga kita tabuh dengan digital saat ini dan tetap kita hadapin namun Pemerintah tetap harus menjaga budaya kita dengan ada sebuah kebijakan seperti keppres, pergub juga bisa dibuat dari kepala daerah masing-masing bahwa budaya, tradisional tetap harus dijaga karena itu jati diri kita sebagai bangsa Indonesia,” tutupnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *