Inovasi Program Kedai Kopi Multilingual Pertama di Indonesia,
Sensasi Baru Pesan Kopi Menggunakan Tiga Bahasa Daerah di Jakarta
Jakarta, Gramediapost.com
Dalam rangka menuju peringatan Hari Masyarakat Adat Internasional pada tanggal 9 Agustus 2022, sekelompok Finalis Duta Bahasa DKI Jakarta
2022 menginisiasi program inovasi yakni Kedai Kopi Multilingual pertama di Indonesia.
Kedai Kopi Multilingual adalah program inovasi pertama di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta yang memberikan wadah bagi generasi muda untuk dapat menuturkan bahasa
daerah pada saat melakukan transaksi di kedai kopi. Kedai Kopi Multilingual yang akan diadakan dari tanggal 6 sampai dengan 14 Agustus 2022 ini diselenggarakan oleh Finalis
Duta Bahasa DKI Jakarta 2022 melalui Krida Gema Bahasa: Gerakan Bersama Melestarikan Bahasa Daerah. Para finalis yang merupakan penyelenggara program tersebut beranggotakan
Mufid Muhammad, Arsyiela Azzahra, M. Rifqi Al Muiz, Daffa Aqilah, Anisya Septia, dan Ruth Gracia.
“Program ini merupakan rangkaian dari Gema Bahasa: Gerakan Bersama
Melestarikan Bahasa Daerah di Indonesia yang diinisiasi oleh tim untuk mengajak generasi muda agar dapat mengenal kembali bahasa daerah asal dan mempelajari bahasa daerah lain
melalui kedai kopi,” kata Mufid Muhammad, selaku ketua penyelenggara Gema Bahasa.
Berdasarkan data yang diperoleh dari polling yang dibuat oleh penyelenggara,
mayoritas responden yang berusia 16–25 tahun menganggap bahwa minimnya pengetahuan terkait bahasa daerah antar suku serta lingkungan yang tidak mendukung untuk penggunaan bahasa daerah karena kondisi kehidupan multikulturalisme di DKI Jakarta. Hal inilah yang menjadi latar belakang dari terselenggaranya Krida Gema Bahasa.International Coffee Organization Indonesia (2017) menyebutkan bahwa konsumsi kopi oleh kalangan remaja meningkat di Jakarta. Sebagai tempat yang biasa dikunjungi oleh generasi muda masa kini, kedai kopi merupakan lokasi yang tepat untuk menjadi sarana yang tepat pula dalam melakukan kegiatan yang menargetkan generasi muda dalam pelestarian bahasa daerah.
Tim Gema Bahasa kemudian meluncurkan program Kedai Kopi Multilingual pertamanya di Kopi & Kamu (KOPKA) Cipete, Jakarta Selatan dengan mengajak para pembeli untuk memesan menu menggunakan panduan yang berisi tiga bahasa daerah, yakni bahasa Melayu-Betawi, bahasa Jawa, dan bahasa Sunda.
Pemilihan kedai kopi KOPKA
sebagai tempat pelaksanaan program Kedai Kopi Multilingual pertama adalah karena lokasinya yang berada di Jakarta Selatan, para penyelenggara ingin melestarikan penggunaan bahasa daerah yang kian memudar akibat fenomena bahasa Jaksel, yang merupakan pencampuran antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Oka, selaku pemilik kedai kopi KOPKA, memberikan respons yang baik pada pelaksanaan program ini. Beliau berharap, hadirnya program Kedai Kopi Multilingual bisa menjadi wadah yang inklusif bagi masyarakat sekitar untuk menuturkan bahasa daerah.
Mengacu pada kesepakatan dalam pemilihan judul Krida GEMA BAHASA: Gerakan Bersama Melestarikan Bahasa Daerah, diharapkan gerakan ini dapat terus menyebar luas, menggema berkelanjutan, serta berdampak baik bagi masyarakat dalam upaya melestarikanbahasa daerah, khususnya bagi masyarakat DKI Jakarta.