Tokoh Masyarakat Betawi David Darmawan Meminta Pemprov DKI Jakarta Memberikan Alokasi Dana yang Lebih Besar Untuk Memajukan Masyarakat Betawi
Jakarta, Gramediapost.com
David Darmawan (Ketua Umum Betawi Bangkit) yang merupakan sosok Tokoh Betawi yang juga Panglima Laskar Suku Betawi selalu memperjuangkan Kemajuan Kota Jakarta dan Budaya maupun Adat Istiadat Betawi dengan kas warga Jakarta sebagian besar dari Betawi menyempatkan hadir dalam acara Dialog Kebangsaan di Gedung DPD RI, Senayan Jakarta pada hari Senin, 14 Maret 2022, menyampaikan lewat wawancara bersama dengan Media Elektronik bahwa :
“Tadi kita bicara mengenai pergerakan rakyat yang dimana dari para tokoh bangsa sudah hadir salah satunya La Nyalla, saya David Darmawan bukan mewakili masyarakat Betawi, Ini pendapat pribadi. Tapi kalau di Betawi saya adalah Rais Laskar suku Betawi. Jadi kami di bawah naungan bamus Betawi tahun 1982. Jadi kami juga merasakan kurangnya perhatian dari pemerintah provinsi sendiri untuk kami masyarakat asli ibukota yaitu kaum Betawi. Jadi kami merasakan Kenapa APBD yang besar tapi buat kita nggak ada apa-apanya.
Jadi yang kita lakukan hari ini adalah bukan sesuatu yang agresif atau protektif atau disintegrasi, kita melakukan inovasi. Jadi kalau buat kami masyarakat Betawi asli belum diperhitungkan. Kita juga bingung kenapa Pemprov sendiri, Gubernur kita sendiri ini tidak melakukan Islah atau menyatukan bamus Betawi. Ada Bamus almarhum Bang Haji Lulung dan Bamus Bang Haji Oding. Jadi kenapa Betawi ini tidak bersatu. Saya sebagai warga negara biasa, anak Betawi saya ini mengeluarkan suara saya lewat perwakilan saya di DPD RI hari ini kita mengadu dan Sharing ke bang La Nyalla untuk mengemukakan pendapat dan kita sudah paham ada tindakan-tindakan dan gerakan-gerakan yang konstitusional maupun inkonstitusional yang tidak perlu kita lakukan.
Dari sini kita belajar dengan saudara-saudara kita yang satu visi satu misi yang sama yang ingin ada perubahan, perubahan inilah yang harus inklusif, inovatif, tapi bukan perubahan yang destruktif. Jadi bagaimana kita sama- sama maju kedepan. Jadi kalau di betawi itu istilahnya kita ada istilah Al Haroqah Al Barokah bergerak untuk berkah.
Dengan saudara-saudara kita dari provinsi Jawa Barat dengan saudara-saudara kita dari Banten kita membicarakan otonomi khusus, makanya kami diundang oleh DPD. Dengan undangan yang kami terima dari DPD, yang namanya otsus 3 provinsi itu kita harus pelajari. Kita belajar bersama-sama bagaimana caranya membuat suatu perubahan yang bisa merubah nasib kita masyarakat adat karena kita seperti tidak ada suaranya di Republik ini. Padahal kita yang berjuang luar biasa, mau itu titel sultan, kerajaan, maupun tuan rumah. Kita ini mau dibawa kemana, intinya kedepannya harus inklusif, bijaksana, tidak melupakan aspek rakyat, dan profitnya.
Jadi itulah tanggung jawab sosial kita yang diharuskan bergerak sebagai anak betawi. Jadi saya bukan siapa-siapa, cuman kebetulan saja diundang dan bisa hadir pada hari ini untuk mengemukakan pendapat saya. Jadi banyak senior-senior saya yang berpikiran sama atau yang sudah mempunyai kesempatan tapi tidak ada satu gerakan nyata. Untuk menyatakan gerakan ini, dari undangan yang kita terima tadi siang untuk hadir didepan Pak Ketua DPD RI. Saya bilang karena basic saya IT kita bikin simulasinya saja terlebih dahulu kita virtualisasikan. Artinya kita bisa bikin versi otsus 3 Provinsi mungkin secara virtual atau kita buktikan dulu kalau otsus ini bisa terjadi ada aspek ekonomi, sosial, budaya yang meningkat.
Jadi saya yang bukan siapa-siapa sangat berterima kasih atas undangan dari Pak La Nyalla Ketua DPD RI dan itu juga sudah membuktikan kalau bapak Ketua DPD RI peduli dengan masyarakat adat. Saya selaku Rais dari Laskar Suku Betawi sangat bangga atas prestasi beliau sebagai seorang Ketua DPD RI. Ini bukan membangga-banggakan beliau tapi saya lihat dari prestasinya. Saya rasa kita tidak bisa mengesampingkan lagi partisipasi atau sejarah atau andil atau usaha mari kita masyarakat adat yang kita miliki di republik ini titik di atas daratan ada gunung di atas gunung ada langit buat kita semua para pecinta seni budaya dan dan masyarakat adat jangan pada bingung karena SK kita sudah turun dari langit kalau ada kesalahan itu milik kami kesempurnaan hanya milik SWT – ALLAH.
Kita tidak bisa mengesampingkan lagi atau menolak lupa andil dari masyarakat adat yang sudah berpartisipasi didalam membentuk negeri ini.
Ada juga Pantun yang sy sampaikan, “Diatas daratan ada gunung, diatas gunung ada langit buat kita semua para pencinta seni budaya dan masyarakat adat jangan pada bingung, karna SK kita udah turun dari langit, kalo ada kesalahan ada milik kami, kesempurnaan hanya milik Allah. ” tutupnya.