Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITANasional

GAMKI Dukung Bareskrim Polri Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian Muhammad Kace dan Yahya Waloni

64
×

GAMKI Dukung Bareskrim Polri Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian Muhammad Kace dan Yahya Waloni

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

Example 300x600

GAMKI Dukung Bareskrim Polri Tangkap Pelaku Ujaran Kebencian Muhammad Kace dan Yahya Waloni

Jakarta, Gramediapost.com

Bareskrim Polri telah menangkap YouTuber Muhammad Kace di Bali, Selasa (24/8), yang diduga melakukan ujaran kebencian melalui unggahannya. Tim Dittipidsiber Polri juga menangkap Yahya Waloni atas kasus dugaan penodaan agama, pada Kamis (26/8) di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) mendukung penuh penangkapan Muhammad Kace dan Yahya Waloni yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Penangkapan ini menunjukkan bahwa semua warga negara Indonesia berkedudukan sama di mata hukum.

“Terimakasih kepada Bapak Kapolri, Kabareskrim, Dirtipidsiber dan jajaran Bareskrim Polri yang memproses hukum setiap tindakan dari pihak-pihak yang menyampaikan ujaran kebencian terhadap agama dan kepercayaan tertentu. Siapapun pelakunya dan dari agama manapun, harus diproses hukum jika melakukan tindakan tercela ini,” kata Sahat Martin Philip Sinurat, Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat GAMKI, dalam keterangan tertulis, Jumat (27/8/2021).

GAMKI meminta kepolisian melalui Bareskrim Polri dapat melakukan proses hukum secara adil, transparan, dan profesional sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga masyarakat dapat melihat langsung bahwa asas keadilan dapat ditegakkan bagi semua rakyat Indonesia.

“Penangkapan ini memberi pelajaran kepada kita semua untuk selalu berkomitmen menjaga kemajemukan dan tidak memberikan ceramah dan pesan keagamaan yang provokatif dan menyerang agama lain. Kami harapkan masyarakat dapat menghormati proses hukum yang berjalan di kepolisian serta tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu provokatif,” ujarnya.

Sahat yang juga merupakan mantan Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) ini mengharapkan tidak ada lagi tindakan penghinaan dan ujaran kebencian terhadap agama dan kepercayaan sehingga penggunaan aturan hukum terkait ujaran kebencian dan penistaan agama ini semakin minim ke depannya.

“Ke depannya kami berharap Menteri Agama bersama dengan institusi lainnya yang terkait dapat mendorong terbangunnya dialog yang inklusif antar umat beragama. Menteri Agama juga dapat mengingatkan kepada para pemuka agama untuk selalu mengedepankan moderasi beragama dalam komunikasi internal dan eksternal umat beragama,” katanya.

Sahat mengajak generasi muda untuk berperan aktif menyebarkan nilai-nilai toleransi dan membangun hubungan harmonis di tengah masyarakat lintas suku dan agama.

“Sebagai generasi muda kita memiliki tanggung jawab untuk membangun kerukunan dan persaudaraan lintas agama. Kita juga perlu mengajak dan mengingatkan para pemuka dan tokoh agama untuk memberikan pesan dan ceramah keagamaan yang sejuk, damai, dan toleran kepada umat beragama,” lanjutnya.

GAMKI mengajak semua pihak untuk menghargai perbedaan ajaran dan tradisi agama yang ada di Indonesia dengan melakukan moderasi beragama di tengah lingkungan masyarakat.

“Mari kita bahu-membahu bersama pemerintah dan masyarakat untuk menghadapi dampak dari Covid-19. Saat ini kita membutuhkan pesan dan ajakan kebersamaan dan persatuan sehingga dapat bersama-sama melalui situasi pandemi ini,” pungkasnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *