RELAWAN DENGAN UMKM ERA DIGITAL

0
930

RELAWAN DENGAN UMKM ERA DIGITAL

 

Oleh: Edward Simanungkalit

 

Tempo (Rabu, 19/08-2020) membuat berita dengan judul: “Jokowi: Bantuan Modal Kerja Darurat: Bantuan Modal Kerja Darurat Usaha Mikro Cair Pekan Depan”. Bantuan tersebut akan disalurkan dengan cara transfer langsung ke rekening masing-masing pelaku UMKM mulai pekan depan sebesar Rp 2.400.000,-. Bantuan yang disebut dengan Banpres (Bantuan Presiden) disampaikan Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu, 19 Agustus 2020. Adapun penerima Banpres tadi berjumlah sebanyak 9,1 juta pelaku UMKM. Bantuan tersebut disalurkan pemerintah agar para pelaku UMKM tetap produktif di tengah pandemi Covid-19.

Teten Masduki (19/08-2020) mengatakan bahwa pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 22 triliun untuk disalurkan sebagai bantuan secara hibah kepada 9,1 juta UMKM. Meskipun demikian, pemerintah akan menggelontorkan bantuan secara keseluruhan kepada 12 juta unit usaha mikro (UMKM), sehingga dana yang dipersiapkan pemerintah untuk dialokasikan sebagai bantuan secara hibah kepada UMKM mencapai Rp 28 triliun. Dana untuk UMKM ini termasuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kemenko Bidang Perekonomian mencatat realisasi penyaluran dana PEN bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hingga Selasa (18/08-2020) mencapai Rp 44,12 triliun. Bantuan tersebut bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi kerakyatan yang terpukul oleh pandemi Covid-19.

Teten Masduki, Menkop dan UMKM (05/08-2020), menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi nasional harus dimulai dari upaya pemulihan terhadap sektor UMKM. UMKM ini memiliki peranan penting terhadap perekonomian Indonesia terutama ketika terjadi krisis bahkan secara teori ekonomi tidak mungkin bisa pulih kalau tidak segera memulihkan UMKM-nya. Hal itu disebabkan sebanyak 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM, maka pemerintah akan memulihkan UMKM melalui berbagai program. Oleh karena itu, Teten mengajak semua pihak untuk bekerja sama menjadikan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional dan pemerintah sudah siap dengan desain terkait upaya menjadikan UMKM sebagai kekuatan ekonomi. Dengan itu, maka menjadi penting memperkuat kapasitas UMKM dengan sejumlah program utama di antaranya program ke pasar, go digital, hingga memperluas akses pembiayaan. Sekarang ini 97 persen wilayah Indonesia bisa diakses internet dan logistik, sehingga sudah potensial untuk bisa masuk ke pasar digital.

Baca juga  Sambangi Kantor Staf Presiden, PP GMKI Advokasi Sengketa Tanah Kelompok Tani Arih Ersada Aron Bolon Deli Serdang

Teten Masduki melanjutkan bahwa sejumlah program telah dikembangkan di antaranya memperkuat akses pasar UMKM dengan menjadikan Smesco Indonesia sebagai trading house, menyusun e-catalog untuk memudahkan pembeli dalam dan luar negeri, hingga memperluas KUR agar sesuai dengan kebutuhan pembiayaan UMKM. Disadari bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan bagi kegiatan produksi UMKM baik dari sisi produksi, distribusi, pembiayaan, hingga pemasaran. Tapi juga melahirkan banyak inovasi penting dan saat ini UMKM menjadi center isu di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah menjadikan UMKM sebagai perhatian utama. Demikian penjelasan Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UMKM (05/08-2020).

Menurut Erick Thohir, Menteri BUMN, bahwa peningkatan belanja khususnya di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) akan mendorong bergeraknya perekonomian masyarakat, sehingga diharapkan perekonomian masyarakat dapat pulih lebih cepat. Peran BUMN dalam mewujudkan upaya pemulihan ekonomi, menurut Erick, salah satunya diwujudkan melalui Pasar Digital (PaDi) UMKM. PaDi UMKM ini adalah platform karya anak bangsa yang diinisiasi Kementerian BUMN dan dikembangkan PT Telkom Indonesia (Persero). Telkom sendiri berperan sebagai pengelola informasi terpusat dan layanan pemasaran business to business (B2B) dan jika PaDi UMKM dikoneksikan dengan bela pengadaan dan laman Usaha Kecil Menengah (UKM), maka diyakini akan semakin memperluas ekosistem bagi UMKM. Menurut Erick, bahwa kehadiran PaDi UMKM memberikan beragam keuntungan, baik bagi UMKM, BUMN, maupun Pemerintah. Bagi UMKM, bahwa kemudahan yang diperoleh antara lain akses pasar yang lebih luas hingga BUMN, e-commerce skala local dan global, pembiayaan atau permodalan, dan insight bagi UMKM untuk peningkatan kualitas produk. Sedang bagi BUMN, bahwa PaDi memudahkan pembelanjaan kebutuhan kantor dengan seller atau penjual yang terverifikasi dan monitoring procurement yang jelas. Dengan adanya PaDi UMKM, maka kementerian BUMN juga dapat memonitor kontribusi belanja BUMN terhadap UMKM seluruh Indonesia. Sedang bagi Pemerintah, bahwa adanya PaDi UMKM dapat menjadi dasar yang kuat untuk program peningkatan ekonomi rakyat dengan memberikan data valid terkait profil UMKM dan pemetaan usaha rakyat. Demikian dikemukakan Erick Thohir pada saat meresmikan platform Pasar Digital (PaDi) UMKM melalui video conference pada Senin, 17/08-2020.

Baca juga  PT Anzawara Satria Meminta Kapolri Menindak Para Pelaku Pertambangan Batu Bara Ilegal (Illegal Mining) yang telah Merugikan Negara dan Merusak Lingkungan

Paparan pengembangan UMKM di atas mengungkap adanya tantangan bagi Relawan Jokowi untuk menolehkan pandangan kepada UMKM. Mengingat besarnya peranan UMKM dan prospek yang cerah ke depan dalam pemulihan ekonomi nasional, maka ini menjadi peluang usaha dalam iklim yang lebih terbuka. Kesempatan adanya bantuan modal, perijinan yang dipermudah, iklim kondusif atas dukungan pemerintah dan adanya PaDi UMKM semakin menggairahkan bagi pelaku UMKM. Dunia UMKM menjadi terbuka luas dengan adanya PaDi UMKM dan adanya dukungan BUMN yang akan bersinergi dengan UMKM membuat UMKM semakin penting. Alangkah baiknya, bila para relawan mulai mencermati UMKM ini dengan lebih seksama. (21-08-2020) ∆∆

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here