Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITANasional

PERNYATAAN PERS CIRUSS (CENTRE FOR INDONESIAN RESOURCES STRATEGIC STUDIES) HASIL FGD “PENGELOLAAN PENGOLAHAN TAMBANG MINERAL MENUJU INDONESIA YANG TANGGUH”

40
×

PERNYATAAN PERS CIRUSS (CENTRE FOR INDONESIAN RESOURCES STRATEGIC STUDIES) HASIL FGD “PENGELOLAAN PENGOLAHAN TAMBANG MINERAL MENUJU INDONESIA YANG TANGGUH”

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

PERNYATAAN PERS CIRUSS (CENTRE FOR INDONESIAN RESOURCES STRATEGIC STUDIES) HASIL FGD “PENGELOLAAN PENGOLAHAN TAMBANG MINERAL MENUJU INDONESIA YANG TANGGUH”

Jakarta, Gramediapost.com

Example 300x600

Oleh   SINU dan Majalah Tambang  TGL. 27 Desember 2019

Permasalahan nilai tambah dan pemanfaatan mineral dan batubara masih jauh dari harapan dan bahkan pemerintah masih tercebak terhadap birokrasi daripada membuat terobosan untuk terwujudnya nilai tambah dan pemanfaatan untuk nasional (perusahaan dan kebutuhan). Oleh  sebab itu perlu dipikirkan oleh Pemerintah melakukan program dorongan (encouraging) daripada  penalty karena permasalahan pembangunan peningkatan nilai tambah berkaitan dengan teknis dan  non teknis.

Permaslahan teknis adalah sumberdaya dan cadangan yang memadai, lingkungan, infrastruktur dan teknologi pengolahan. Permasalahan non‐teknis adalah perijian, lingkungan social,  financial dan offtaker. Permasalahan tersebut tidak bisa dan hanya dihadapi oleh pembangun pabrik  pengolahan.

1.Dibutuhkan insentif yang menarik (Offtaker, Kemudahan Perijinan, Financial dan Fiscal) perlu  dilakukan tidakan pro‐aktif daripada pemerintah hanya sekedar jadi “polisis”, Permasalahan  yang dihadapi baik teknis dan non teknis tidak bisa dihadapai oleh pelaku sendiri.

2.Pengembangan KEK (kawasan Ekonomi Khusus) berdasarkan kajian yang sesungguhnya dengan memberikan kemudahan‐kemudahan dan malah sebaiknya menjadi “short cut”  dalam pengembangan industry pengolahan dan pemanfaatan.

3.Hilangkan ego sektoral untuk tujuan dan kepentingan nasional antara ESDM dan Departement Perindustrian dan KPI harus didasarkan pada manfaat sesuai dengan tujuan  nasional (kedaulatan, kesejahteraan, kecerdasan dan setara dengan bangsa lain) bukan  semata‐mata PNBP.

4.Harus dikaji untuk sebagai penghambat pengembangan pengolah dan pemurnian  independent yang berkaitan dengan pajak ganda yang menyebabkan daya saing produk hilir.

5.Diperlukan kebijakan untuk mineral ikutan (pemulung tidak sama dengan pabrik plastik)  Jakarta, 27 Desember 2019

CIRUSS
Budi Santoso  Direktur CIRUSS dan anggota Komite Bersama (KCMI) IAGI PERHAPI.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *