Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITANasional

CITY VISION SIAP MERIAHKAN DISTRIK BISNIS JAKARTA LEWAT BILLBOARD DIGITAL IKONIS

15
×

CITY VISION SIAP MERIAHKAN DISTRIK BISNIS JAKARTA LEWAT BILLBOARD DIGITAL IKONIS

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

CITY VISION SIAP MERIAHKAN DISTRIK BISNIS JAKARTA LEWAT BILLBOARD DIGITAL IKONIS

Jakarta, Gramediapost.com

Example 300x600

Sebagaimana telah diketahui bersama, pada hari Kamis tanggal 12 Desember 2019 City Vision (perusahaan media luar ruang terbesar di Indonesia) memperkenalkan billboard digital eye-level yang siap memukau masyarakat sekaligus memeriahkan distrik bisnis Jakarta

Terinspirasi dari Piccadilly Lights di London, Inggis dan Times Square di New York, Amerika Serikat, inovasi City Vison tersebut telah menjadikan DKI Jakarta lebih cerah sejak akhir bulan November 2019 melalui kampanye bertema #BRIGHTERJAKARTA, yaitu dengan menampilkan karya salah satu motion graphic designer kenamaan Indonesia, yaitu Isha Henning.

Billboard digital ikonis yang dipersembahakan oleh City Vision tersebut memiliki luas 500 meter persegi (setidaknya 10 kali lebih lebar dari layar-layar LED konvensional yang tersebar di berbagai bagian kota Jakarta). Ukuran billboard digital ikonis tersebut dua kali lebih tinggi dari seekor jerapah dewasa atau dua kali panjang lapangan tenis serta terbentang di seluruh dinding depan Ratu Plaza di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan

Lebih lanjut, layar billboard digital ikonis tersebut juga merupakan satu-satunya yang memiliki posisi rotasi, sehingga memungkinkan 6 brand category leaders untuk tampil on-screen selama 18 jam setiap hari (06:00 WIB – 00:00 WIB). Beberapa diantaranya ialah GOJEK, Samsung, Halodoc, Amartha dan Bank Permata disebut-sebut menjadi mitra bisnis pertama yang berkesempatan untuk menjalankan kampanye melalui billboard digital ikonis tersebut

Studi Nielsen CMV pada bulan Juni 2018 mengungkapkan bahwa 64 persen konsumen di area Jabodetabek terekspos pada media luar ruang, seperti layar-layar LED, sebanyak 10 kali per minggu dan hal tersebut menunjukkan bahwa peluang merek-merek yang ada di pasar untuk dapat berkomunikasi secara efektif ke target yang lebih luas dan beragam. Masyarakat yang melintas di area tersebut meyakini bahwa Ratu Plaza dan Distrik Bisnis Sudirman merupakan area strategis yang memiliki jalur pedestrian teratur, titik akses ke berbagai stasiun Senayan dan juga menjadi penghubung distrik bisnis tersibuk di Jakarta

“LED Ratu Plaza nan megah ini tidak hanya menawarkan para pejalan kaki sebuah pengalaman baru dalam perjalanan mereka sehari-hari, namun kami juga ingin menempatkan Ratu Plaza di peta sebagai landmark ikonis yang mampu berinteraksi dengan berbagai macam target pasar. Misi utama kami untuk mendorong industri media luar ruang di Indonesia untuk semakin profesional serta membangun ekosistem iklan dan data untuk Jakarta. Layar LED kami yang terintegrasi untuk O2O (offline to offline), dimana dapat menangkap data konsumen secara akurat dan mampu menargetkan ulang konten pengiklan dengan tepat,” ungkap Mongi Buckens (Chief Strategy n Digital Officer City Vision).

Billboard saat ini sedang mengalami sebuah momen kelahiran baru, dimana kemampuan display digital yang dapat mempermudah tingkat aktivasi digital dan interaktivitas. Billboard digital kini mencakup kapasitas O2O (offline to offline) interaktif yang memungkinkan para pengguna untuk dapat memainkan game secara live di layar ataupun menikamti tampilan fitur-fitur augmented reality. Begitu pula dengan LED Ratu Plaza yang ikonis dari City Vision yang memiliki kemampuan integrasi media sosial serta gamifikasi dari phone-to-screen dan sensor-to-screen.

Di Indonesia sendiri, ranah iklan media luar ruang masih terbilang dalam tahap awal perkembangan, dimana menurut laporan Global Ad Trens dari WARC (salah satu perushaan marketing n advertising berbasis di London, Inggris) pada tahun 2019, pengeluaran iklan media luar ruang (sebagai persentase dari total pengeluaran iklan) terhitung rata-rata 10 persen di negara-negara tetangga, sedangkan Indonesia hanya 2 persen hingga 4 persen

Para pemerharti di industri tersebut menunjuk ketidaktersediaan dari aset-aset berkualitas sebagai salah satu penyebab dari angka pengeluaran yang rendah tersebut. Sementara itu, City Vision telah mengambil misi untuk mengkomunikasikan pesan-pesan berbagai mitra bisnis ke konsumen yang lebih luas lewat layar-layar LED berkualitas tinggi

Sebagai info tambahan, City Vision didirikan pada tahun 2008 dan menjadi perusahaan media luar ruang terbesar di Indonesia dengan misi meningkatkan pengalaman luar ruang masyarakat dengan mengtransformasi ruang publik di kota-kota dengan cara yang lebih cerdas, bertanggungjawab dan saling terhubung melalui kanvas-kanvas unik

City Vision beroperasi secara digital dalam meningkatkan kualitas aset di sisi jalan dan transportasi umum. Selain itu, City Vision membuat sebuah ekosistem terbesar dan paling terkemuka untuk periklanan out-of-home, dimana City Vision sendiri mengoperasikan aset iklan yang tersebar di 80 stasiun komuter serta jarak jauh dan juga akan mencakup jaringan busway TransJakarta pada kuartal 1 di tahun 2020

Semua aset City Vision telah ditingkatkan untuk memiliki kemampuan digital, seperti konten dinamis dan dapat diintegrasikan secara O2O (offline to offline)

(Hotben)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *