Jakarta, Gramediapost..com
250.000 Jemaat diperkirakan menghadiri Natal Tiberias 2019 yang berlangsung di Gelora Bung Karno, Sabtu (08/12/2019). Natal Tiberias 2019 ini merupakan tahun yang ke 18 dalam penyelenggarannya dengan tema : “Semua yang menerimaNya diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah.” (Yohanes 1 : 12).
Pdt. Gideon Simanjuntak, S.H., M.Th yang mewakili Gembala Sidang Dr. Yesaya Pariadji menyampaikan yang melatarbelakangi Natal Tiberias di Jakarta dipenuhi dengan pertanyaan Mengapa mengadakan natal dengan besar-besaran mengapa tidak dengan sederhana?
“Visi Misi Gembala Sidang seusai pulang dari Solo Selatan mengadakan natal di desa-desa, Tuhan memerintahkannya untuk merayakan Natal dengan besar-besaran untuk menyambut Juruselamat dengan kuasa perjamuan kudus dan minyak urapan Gereja Tiberias, kita percaya di balik perjamuan kudus tubuh dan darah Yesus dan di bawah pengurapan minyak kudus lambang Roh Kudus ada kuasa yang luar biasa,” ungkap Pdt. Gideon.
Sejak tahun 2000 Natal Tiberias dilaksanakan dari tahun ke tahun. Ini yang ke 18 seharusnya yang ke 20, karena dua tahun terakhir GBK sedang direnovasi. Natal Tibrias dilaksanakan dengan tujuan agar semua orang dapat kesempatan merayakan kelahiran Tuhan Yesus yang telah mati bagi kita di kayu salib. Dan Pdt. Gideon Simanjutak, S.H. M.Th, mengatakan ada orang yang mengorbankan minyak yang sangat mahal harganya dan orang majus yang datang dari Timur memberikan mas, mur dan kemenyan untuk menyambut kelahiran Yesus Kritus dan kalau Tuhan saja mau mati bagi kita maka kita umatnya harus menyambut kelahirannya dengan besar-besaran agar Jakarta merasakan menyadari ada Juruselamat yang lahir menyelematkan kita.
“Pesan natal Gembala Sidang, pertama, merayakan natal secara besar-besaran merupakan penginjilan natal adalah kesempatan untuk kita menyatakan bahwa Juruselamat datang ke dunia. Agar dunia mengakui Yesus Kristus adalah Tuhan. Kedua, agar jemaat menyambut sebagai orang percaya bahwa kita harus hidup dalam pertobatan. Bahwa di dunia kita dapat hidup 70, 80 bahkan 100 tahun tetapi di alam roh kita hidup selama-selamanya. Oleh sebab itu kita harus suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Karena kita tidak tahu kapan Tuhan datang. Maut satu langkah dari hidup. Kita semua pasti menghadapi maut,” tegas Pdt Gideon.
Natal Tiberias dilaksanakan agar kita menyambut Kristus dalam perbuatan dan menyambutNya dengan cara tinggal di dalam Dia menerima tubuh dan darahNya dalam pengurapan minyak kudusNya dan senantiasa dalam pertobatan.
Tahun 2019 ini merupakan tahun istimewa karena berdempetan dengan tahun politik. Persiapan natal tahun 2019 ini kurang dari sebulan. Dalam natal kali ini pukul 05.00 pagi panggung saja baru dikerjakan. Persiapan natal hanya satu bulan, karena tadinya Gereja Tiberias merasa tidak enak dengan melihat keadaan politik negara dalam suasana tegangan tinggi. Puji Tuhan negara aman. Karena perintah Tuhan maka Bapak Pdt. Dr. Yesaya Paradji tetap melaksanakan natal dengan besar-besaran di Gelora Bung Karno.
“Natal kali ini diperkirakan dihadiri 250.000 dengan ratusan bus gratis untuk jemaat dan beberapa jemaat dari Bogor, Tangerang, Bandung dan sekitarnya untuk datang ke GBK. Beberapa cabang dari Manado, Medan, Semarang, Surabaya mereka naik bus dari Jumat malam. Natal kali ini menyiapkan pelaksanaan perjamuan kudus dan minyak urapan disediakan untuk 250.000 orang demikian juga snack, buletin serta lilin natal,” tegas Pdt. Gideon.
Kegiatan yang dipersiapkan untuk memeriahkan Perayaan Natal Tiberias ini adalah acara dimulai jam 17.00 dengan performa Bill The Kids, Sekolah Minggu Tiberias, Paduan Suara Drama teaterikal sumbangan pujian Boanerges Tiberias Singer, drama musikal dengan cerita tentang orang yang lari dari Tuhan ditangkap Tuhan dan masuk melayani pekerjaan Tuhan.
Jam 18.00 acara dimulai dari tim pujian penyembahan Gereja Tiberias dimeriahkan dengan 7.000 choir bahkan sudah mendaftar 7.117 choir. Ini merupakan choir terbesar di Indonesia. Natal ini dimeriahkan juga dengan Tiberias Singer, 50 Orkestra, firman Tuhan dan perjamuan kudus oleh Gembala Sidang Pdt. Dr. Yesaya Pariadji Ketua Umum Sinode Gereja Tiberias, renungan natal dan penyalaan lilin oleh ibu Gembala Sidang Pdt. Darniaty Pariadji. Kembang api sekelas Sea Games 10 menit akan menyala dengan 8.000 tembakan. Natal kali ini secara ijin sudah dilayangkan ke Bimas Kristen, Mabes Polri. Karena ini acara gereja maka unsur pemerintah tidak dihadirkan dan tidak mau diasosiasikan dengan politik.
Pdt. Dr. Yesaya Pardiaji mengajak seluruh jemaat untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus kedua kali (second coming) dengan perjamuan kudus dan minyak urapan dan terus hidup dalam pertobatan. Hidup ini harus dipersiapkan untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kali. (Johan Sopaheluwakan)