Jakarta, Gramediapost.com
Foto bersama pengurus Koperasi ekonomi Digital Indonesia (KDI) usai menggelar rapat internal di kantor Benteng Jokowi (BeJO) Jl. Kertanegara 25 Jakarta Barat, Senin (04/11/2019) membahas persiapan Rakernas 1 KDI di Kota Samarinda Kalimantan Timur. Foto: BP/Syafrudin Budiman.
Jakarta – Koperasi ekonomi Digital Indonesia (KDI) besutan Benteng Jokowi (BeJO) akan menggelar Rakernas 1 di Kota Samarinda Kalimantan Timur. Rencananya akan dilaksanakan pada 20 Februari 2020 dengan ikuti relawan BeJO se Indonesia yang bermetamorfosa menjadi KDI.
“Pada acara Rakernas ini KDI akan mengundang Presiden Jokowi dan beliau diminta untuk membuka acara Rakernas 1 KDI,” kata Jack T.W. Tumewan, Ketua Umum BeJO yang juga Ketua Dewan Pembina KDI, saat dihubungi, minggu pagi, (10/11/2019).
Menurut Papa Jack sapaan akrabnya, Presiden Jokowi akan diusulkan menjadi Bapak Koperasi Digital Indonesia (KDI). Sebab katanya, Presiden Jokowi adalah sosok yang peduli pada dunia ekonomi digital 4.0, dimana banyak kebijakannya peduli pada ekonomi berbasis teknologi digital.
“Presiden Jokowi akan kami berikan penghargaan Koperasi ekonomi Digital Indonesia (KDI) pada saat Rakernas 1 KDI yang akan dihadiri sekitar 20.000 peserta,” tukas Papa Jack.
Saat acara Rakernas 1 KDI juga akan digelar Pameran Koperasi yang diikuti 30 negara. Selain itu juga diikuti seluruh Kabupaten/Kota dan pengusaha UKM/IKM dengan sejumlah 1000 stand pameran.
“Kami KDI miliki visi-misi panjang, terutama dalam memodernisasi koperasi-koperasi, Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di seluruh Indonesia dalam sebuah platform digital,” terang Papa Jack.
Sementara itu Emanuel Bria Ketua KDI, yang mencakup wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengatakan, bentuk KDI kedepan akan memfasiitasi transaksi langsung antara berbagai pelaku usaha kecil dan menengah. Sehingga katanya, kendala pemasaran yang selama ini dihadapi oleh para petani, nelayan, perajin, peternak, pemilik warung-warung kecil dapat diatasi.
“KDI juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memfasilitasi modal usaha bagi para pelaku usaha kecil dan menengah. Salah satunya LPDB dan lembaga-lembaga keuangan nasional,” jelasnya.
Menurutnya, ada dua persoalan pokok yang selama ini dihadapi koperasi, IKM dan UKM yaitu pasar dan modal. KDI lahir untuk mengatasi kedua persoalan tersebut sehingga ekonomi rakyat baik di desa maupun di perkotaan dapat berkembang.
Katanya juga, persoalan paling besar Indonesia sekarang ini adalah kesenjangan ekonomi, kesenjangan wilayah dan kesenjangan peluang usaha. Misalnya, wilayah NTT selama ini dikenal sebagai daerah yang tertinggal secara ekonomi dibandingkan daerah lain seperti Jawa, Bali dan Sumatera.
“Kami harapkan platform koperasi ekonomi digital ini dapat membuka peluang-peluang pertumbuhan baru di NTT sehingga NTT bisa naik kelas. Revolusi industri digital harus dimanfaatkan oleh masyarakat kecil untuk melakukan revolusi di bidang ekonomi,” kata Emanuel Bria yang saat ini juga sedang mengikuti proses pencalonan Bupati di Kabupaten Malaka, Provinsi NTT.
“Membangun ekonomi kerakyatan lewat KDI merupakan salah satu misi saya di Kabupaten Malaka sehingga Malaka bisa keluar dari statusnya sebagai daerah tertinggal,” tegas Emanuel Bria.
Selanjutnya Steven Sahelangi Sekretaris Jenderal KDI yang sekaligus Sekretaris Panitia Rakernas 1 KDI mengatakan, berdirinya KDI bertujuan untuk masuk idalam dunia ekonomi yang bebasis digital. Terutama katanya, yang berkaitan erat dengan program pemerintah dalam memajukan ekonomi yang berbasis digital.
“Kami ingin menjadi mitra strategis pemerintah dalam hal memberdayakan ekonomi masyarakat. Baik saat pembinaan, pengembangan usaha, pemasaran produk dan manajemen hasilnya,” ujar pria yang biasa dipaggil Steve ini.
Katanya, KDI hadir untuk mempermudah aktivitas bisnis yang lebih maju dengan berbasis digital. Termasuk semua kompenen-komponen ekonomi masyarakat yang lebih maju.
“KDI akan membuat aplikasi koperasi yang berbasis digital sebagai sarana aktivitas bisnis antar masyarakat. Sehingga KDI bisa bermanfaat secara ekonomi kepada masyarakat dan pemerintah,” tandas Steve.
Steve menambahkan, terkait Rakernas 1 KDI sebelumnya akan digelar Rakorsus KDI dalam waktu dekat dalam rangka mempersiapkan dan membahas aturan dna mekanisme kinerja KDI. Dimana akan diupayakan lahir keputusan-keputusan organisasi yang lebih detail dan tehnis.
“Peluang ekonomi koperasi digital adalah momentum dan peluang bagi KDI untuk membantu kinerja pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat. Sehingga hasilnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dalam meningkatkan taraf perekonomian dan pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkasnya. (red)
Penulis: Syafrudin Budiman