FESTIVAL PANEN RAYA NUSANTARA (PARARA) 2019:“Mendorong Konsumsi Pangan Lokal Nusantara Sebagai Kontribusi terhadap Pengentasan Kemiskinan di Indonesia”
Jakarta, Gramediapost.com
Perwakilan 100-an komunitas lokal dari seluruh nusantara akan hadir di Festival Panen Raya Nusantara (PARARA) , yang akan digelar pada 6-8 Desember 2019, di Atrium Plaza Semanggi Jakarta Selatan. Berbagai produk pangan bijak yang lokal, hijau, sehat, adil dan lestari, hasil kerajinan berbasis non kayu serta produk lokal lainnya akan menjadi tajuk utama festival.
Festival PARARA merupakan agenda dua tahunan yang digagas oleh Konsorsium PARARA. Festival ini pertama kali diselenggarakan pada 2015 untuk mempromosikan dan menampilkan produk-produk kewirausahaan dari berbagai komunitas dan masyarakat adat. Produk-produk tersebut merupakan hasil upaya komunitas untuk mendukung kehidupan dan meningkatkan kesejahteraannya dengan memperhatikan keseimbangan antara alam dan manusia, dan berasal dari tradisi kearifan dan budaya komunitas tersebut. ‘Jaga Tradisi, Rawat Bumi’ adalah motto/slogan yang diangkat dengan tujuan menunjukkan bahwa kearifan leluhur bangsa lndonesiasudah terbukti berhasil dalam memanfaatkan sumber daya alam secara lestari dan mempertahankan alam sebagai bagian dari kehidupan komunitas dan bumi. Leluhur bangsa Indonesia dan komunitas adat sampai sekarang mengambil sumberdaya alam dengan memperhatikan kseimbangan dengan alam dan daya dukungnya agara SDA tersebut tetap ada dan bisa dinikmati oleh generasi di masa depan. Komunitas juga secara kolektif melakukan pengawasan akan kelestarian alam. Melalui PARARA, kita diajak untuk kembali mempraktikan menjaga tradisi serta merawat bumi untuk kelestarian sumberdaya alam dan kesejahteraan.
Tahun ini, pilihan tema adalah Pangan Bijak. Festival PARARA mendorong perubahan yang sangat diperlukan dalam pola konsumsi, produksi, bahkan distribusi komoditas termasuk produk pangan. Dalam hal produk pangan, PARARA bagian dari kampanye Pangan Bijak yaitu pangan yang lokal sehat adil dan lestari. Sistem pertanian lokal yang dikembangkan oleh masyarakat adat dan masyarakat lokal, berdasarkan kearifan lokal, praktik terbaik, dan pasokan benih tradisional, telah mampu memastikan ketahanan pangan dan mampu menjaga kesuburan tanah. Kita semua dapat mendukung sistem pangan bijak mulai dari diri Anda sendiri, keluarga, komunitas dengan memilih pangan yang lokal dan sehat, mengandung menu lokal dan “cuisine’ tradisional dan belanja produk komunitas.
“Secara kualitas, produk lokal memiliki nilai dan potensi pasar yang mendunia. Salah satunya kain tenun. Tenun tidak hanya menjadi warisan budaya, namun juga potensi wirausaha yang memiliki pasar di dalam dan juga luar negeri. Oleh karena itu, dibutuhkan perhatian kita untuk menjaga dan melestarikan produk-produk lokal Indonesia dan sekaligus komunitas produsen dan kearifan lokalnya,” ujar Jusupta Tarigan selaku Ketua Konsorsium.
lndonesia diberikan karunia tanah yang subur, namun ironisnya hamparan tanah yang luas, hutan yang hijau dan laut yang kaya nutrisi dalam kenyataannya terus menerus di babat, untuk dijadikan perkebunan skala besar dengan tanaman monokultur, ikut menghabisi pangan lokal sebagai sumber nutrisi sehat untuk masyarakat Indonesia. Melalui Festival PARARA, kita lakukan gerakan penyelamatan dan dukungan terhadap makanan lokal yang lebih sehat (Arifin Saleh-Ketua Koperasi Produsen AMAN Mandiri).
Selain Festival, PARARA menjadi Gerakan masyarakat madani untuk mendukung integrasi antara komunitas lokal, pasar dan juga kebijakan-kebijakan yang mengatur industri kreatif dan lokal. Sinergi lintas pelaku dengan kondisi yang memungkinkan untuk ekonomi yang lebih memihak pada komunitas demi kesejahteraan produsen dan konsumen.
Selain pameran produk kreatif, PARARA 2019 juga menghadirkan sesi Talkshow, coaching clinic dan jamuan PARARA yang akan mengangkat topik-topik menarik seputar Pangan dan Kesehatan, industri kreatif berbasis non kayu dan workshop craft. Bagi pencinta kopi dan dunia barista, ada sesi cupping dan ngopi PARARA. Festival ini juga memberikan ruang kepada anak-anak dan keluarga, pertunjukan kesenian tradisional masyarakat Kulawi, Sulawesi Tengah, Stand Up Comedy dan Jurnalis Cilik. Sementara sesi entertainment akan dimeriahkan oleh Benedicanta Singers dan Senandung Orquestra
Festival Panen Raya Nusantara di selenggarakan oleh :
Konsorsium PARARA
NTFP-EP lndonesia ,WWF lndonesia, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), ASPPUK, lKTl, KEHATI, GEF SGP,Kemitraan. RECOFTC, Koperasi Produsen AMAN Mandiri (KPAM), Aliansi Organis lndonesia (ADI), Samdhana institute, Jaringan Madu Hutan Nusantara (JMHI) , Jasa Menenun Mandiri, Sintang ,Yayasan Riak Bumi -Pontianak, Yayasan Dian Tama -Pontlanak, Perkumpulan Indonesla Berseru (PIB), Rumah Organik, Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM),WARSI, Jambi , Yayasan Anak Dusun Papua (YADUPA) Jayapura, Yayasan Mitra Insani (YMl) Riau, Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) Lampung, Yayasan Palung, KIARA, Yayasan Petak Danum, Yayasan Penabulu. Yayasan Tropenbos lndonesia (Ti), Rimbawan Muda Indonesia (RMI)
(Hotben)