Jakarta, Gramediapost.com
Pesta demokrasi 2019 dinyatakan berakhir seiring pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo – Ma’ruf Amin, Minggu (20/10/2019) lalu. Begitu pun para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang kini telah mulai bersiap membela hak rakyat melalui ‘kursi amanah’ hingga lima tahun mendatang.
Dengan berakhirnya kontestasi politik itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Utara enggan jumawa. Evaluasi tetap dilakukannya menjaring kritik, saran dan masukan demi penyelenggaraan pemilu yang lebih baik di masa mendatang.
Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan, wilayah Jakarta Utara mengatakan, pihaknya akan berusaha meningkatkan sarana dan prasarana penunjang kinerja KPU Kota Jakarta Utara. Apalagi, wilayah yang dipimpinnya saat ini kerap dijadikan barometer segala bidang baik tingkat DKI maupun nasional. Termasuk saat penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) 2019 lalu.
“Pemerintah ini hanya sebatas fasilitator. Sarana dan prasarana yang ada saat ini ini milik negara. Yang kemarin KPU Kota gunakan ya monggo bila diperlukan gunakan kembali. Kita juga sedang berusaha merenovasi gedung Bawaslu DKI Jakarta yang berlokasi di Sunter, Tanjung Priok. Begitu pun untuk KPU Kota ke depannya akan kita dorong agar memiliki sarana dan prasarana memadai,” kata Sigit, saat ditemui di Ballroom Discovery I, Discovery Hotel and Resort Jakarta, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (23/10/2019) malam.
Dijelaskannya, Jakarta Utara memiliki kekuatan lebih dari sisi kemajemukan suku, agama, ras, dan antar golongan. Nilai Bhineka Tunggal Ika mengakar ke seluruh lapisan masyarakat sehingga sulit terpecah belah.
Untuk itu diharapkannya pelaksanaan pemilu di masa mendatang dapat lebih baik lagi. Tentunya dengan lebih menerapkan nilai-nilai Pancasila sehingga terwujud simphony dan harmoni dalam kehidupan berbangsa.
“Saya beserta jajaran tentunya sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pemilu kemarin. Semoga, penyelenggaraan pemilu mendatang dapat lebih baik lagi dan lebih transparan,” jelasnya.
Berkaca pada pelaksanaan pemilu 2019 lalu, Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Budhi Herdi Susianto menyarankan agar KPU Kota Jakarta Utara lebih cepat mendistribusikan informasi kepada publik. Terutama terkait berbagai tahapan pemilu sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman masyarakat terhadap penyelenggaraan pemilu.
“Begitu pun soal ketertiban saat pemungutan dan perhitungan suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Ada sejumlah TPS yang petugas maupun masyarakatnya tidak tertib. Salah satunya masih banyak masyarakat yang seenaknya keluar-masuk TPS. Ini yang selalu kami (aparat keamanan) khawatirkan sehingga dapat memicu terjadinya kericuhan,” jelasnya.
Terkait keamanan saat pemilu 2019, disyukurinya wilayah Jakarta Utara kondusif. Tidak terjadi kericuhan seperti yang diprediksi lembaga survei yang menyatakan Jakarta Utara masuk nomor urut ke-dua di Indonesia yang berpotensi ricuh.
“Alhamdulillah Kodim 0502/Jakarta Utara mendukung penuh untuk urusan keamanan. Patroli skala besar kerap digelar guna menekan adanya potensi kericuhan. Termasuk menggencarkan silaturahmi baik kepada penyelenggara pemilu, pemerintah, pemuka agama, tokoh masyarakat, hingga partai politik,” ungkapnya.
Menerima kritik dan saran tersebut, Ketua KPU Kota Jakarta Utara Abdul Bahder Maloko mengucapkan rasa terimakasih atas kerja sama yang selama ini dilakukan. Evaluasi ini tentu akan menjadi bahan perbaikan bagi penyelenggaraan pemilu mendatang. Termasuk perbaikan Daftar Pemilih Tetap (DPT) melalui pemutakhiran data secara berkala.
“Ke depannya kami akan selalu berusaha lebih baik lagi. Tentunya selalu menyesuaikan segala bentuk teknis dengan panduan yang dianjurkan KPU pusat,” tutupnya.
Diketahui, KPU Kota Jakarta Utara turut memberikan puluhan plakat dan piagam penghargaan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pemilu 2019 lalu. Hal tersebut sebagai bentuk apresiasi karena telah mengawal dan menjaga pelaksanaan pemilu 2019 sekaligus memotivasi agar pesta demokrasi mendatang dapat lebih baik. (Josh)