Jakarta, Gramediapost.com
The International Chamber of Commerce (ICC), sebuah organisasi bisnis terbesar di dunia, akan menyelenggarakan Forum CEO Asia Pasihk yang ke-5 di Jakarta pada tanggal 12 Maret 2019. Acara ini akan mempertemukan para CEO dan pejabat senior pemerintah untuk membahas keterkaitan antara perubahan iklim dan perdagangan . Forum ini sekaligus akan membicarakan bagaimana bisnis di kawasan Asia Pasifik dapat mencapai Sasaran-sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang merupakan Agenda PBB tahun 2030 untuk manusia, planet, dan kemakmuran.
“Forum CEO ICC adalah kesempatan unik, yang mempertemukan para pemimpin Asia Pasifik untuk membahas masa depan peluang bisnis, investasi dan perdagangan yang akan dipengaruhi oleh isu-isu yang bersifat global ,” kata Sekretaris jenderal ICC ]ohn W.H.Denton AO.
Pembicara dan panelis terkemuka di forum tahun ini antara lain adalah :
Ilham Akbar Habibie, Presiden, ICC lndonesia
Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman lndonesia
Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional lndonesia .
Ajay Banga, First Vice-Chair, International Chamber of Commerce, Presiden dan CEO, Mastercard
John W.H. Denton AO, Sekretaris Jendral, International Chamber of Commerce
Shinta Ramdani, Presiden, Dewan Bisnis untuk Pembangunan Berkelanjutan Indonesia (IBCSD) .
Raghu Mody, Founder, ICC Asia Pacific CEO Forum
Mari Pangestu, Mantan Menteri Perdagangan Indonesia; Presiden Yayasan Upaya Indonesia Damai [United In Diversity Foundation)
Paul Polman, Ketua, International Chamber ofCommerce (ICC)
V.P. Sharma, CEO, PT Mitra Adhi Perkasa (MAP)
Virginia Tan, Pendiri , Teja Ventures
Dalam forum ini akan ada Panel yang membahas bagaimana suatu Sistem Perdagangan Multilateral berbasis aturan yang kuat dapat bersinergi dengan kerangka kerja global jangka panjang dalam menghadapi perubahan iklim. Pada kesempatan yang sama akan diluncurkan pula sebuah laporan baru tentang perubahan iklim dan perjanjian perdagangan.
Laporan tersebut dibuat oleh Economist Intelligence Unit (ElU) berjudul “Perubahan iklim dan perjanjian perdagangan: Kawan atau Lawan?”, dan diterbitkan oleh lCC bermitra dengan Kamar Dagang dan Industri Qatar, sebagai bagian dari Agenda Inisiatif Perdagangan Dunia. Laporan ini menilai sejauh mana Organisasi Perdagangan Dunia serta empat perjanjian perdagangan bebas yang ada saat ini, mendukung peluang untuk meningkatkan aliran perdagangan yang ramah iklim.
TENTANG INTERNATIONAL CHAMBER OF COMMERCE (ICC)
International Chamber of Commerce (lCC) adalah organisasi bisnis terbesar di dunia yang beranggotakan lebih dari 45 juta perusahaan di lebih dari 100 negara. Misi utama lCC adalah mensukseskan bisnis bagi semua orang, setiap hari, di mana saja. Melalui perpaduan yang unik dari advokasi, solusi, dan penetapan standar, kami mendorong berkembangnya perdagangan internasional, perilaku bisnis yang bertanggung jawab, dan pendekatan global terhadap regulasi, di samping menyediakan jasa penyelesaian perselisihan bisnis yang terkemuka. Anggota kami mencakup banyak perusahaanperusahaan terpandang dunia, UKM, asosiasi bisnis, dan kamar dagang lokal.
Penyelenggaraan Forum CEO lCC Asia Pasifik ke-5 ini dapat terlaksana atas dukungan Qatar Chamber of Commerce & Industry, lCC World Trade Agenda, PT. Unilever Indonesia Tbk., PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT. Bank Central Asia Tbk., PT. Mitra Adi Perkasa Tbk., PT. Gajah Tunggal Tbk., PT. Indika Energy Tbk., Ernst & Young Indonesia, PT. Bank Bukopin Tbk., PT. Bank Negara lndonesia (Persero) Tbk. dan PT. Bank Rakyat lndonesia (Persero) Tbk.