Jakarta, Gramediapost.com
Hari ini, Standard Chartered Bank Indonesia (“SCB”/ “Standard Chartererd” / “Bank”) turut serta mendukung peluncuran program Pemerintah Sustainable Development Goals – Indonesia One (SDG-IO) yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia (“Kemenkeu”) bersama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (“SMI”). Program SDG-IO merupakan salah satu inisiatif Pemerintah untuk mendukung kesuksesan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, yang diluncurkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di September 2015. Program yang terdiri dari 17 tujuan sebagai agenda global untuk pembangunan kemaslahatan manusia ini diadopsi oleh Indonesia secara resmi melalui Peraturan Presiden No. 59/2017 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada Juli 2017.
SGD-IO merupakan sebuah platform terintegrasi yang akan mendukung pengerjaan proyek-proyek SDG yang bertujuan untuk menanggulangi isu-isu yang dialami masyarakat perkotaan dan kesehatan pada umumnya, termasuk isu perubahan iklim. Proyek-proyek yang dapat dibayai oleh SDG-IO adalah proyek yang terkait dengan transportasi, kesehatan, serta energi berkelanjutan. Melalui inisiatif ini, Pemerintah akan memberikan bantuan mulai dari persiapan proyek hingga pembiayaan dari proyek-proyek terkait SDG tersebut.
“Menurut kami, SDG-IO merupakan inisiatif yang sangat baik dari Pemerintah sebagai upaya untuk mendukung keberhasilan SDG di Indonesia, dan merupakan kebahagiaan sekaligus kebanggaan bagi kami dapat terlibat. Keterlibatan kami dalam inisiatif ini sekaligus menegaskan komitmen kami untuk memberikan sumber daya serta keahlian dan jaringan yang kami miliki untuk mendukung Pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam SDG,” ujar Rino Donosepoetro, CEO Standard Chartered Indonesia.
Lebih lanjut Rino menambahkan bahwa tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam SDG juga sejalan komitmen-komitmen yang dimiliki oleh Bank. Sebagai contoh, baru-baru ini Bank mengeluarkan keputusan penting untuk tidak membiayai proyek-proyek pembangkit listrik bertenaga batu bara bukan hanya di negara-negara tempat Bank beroperasi, namun hal ini berlaku untuk negara di seluruh dunia. Keputusan ini diambil sebagai bentuk dukungan Bank terhadap Paris Agreement (Perjanjian Paris) yang bertujuan untuk menyelamatkan lingkungan dari dampak perubahan iklim. “Hal ini sangat sejalan dengan salah satu tujuan SDG yaitu memastikan terciptanya masyarakat pada energi yang bersih, terjangkau dan berkelanjutan dan juga bentuk komitmen kami untuk lebih peduli terhadap lingkungan diatas keuntungan bisnis semata,” ujarnya.
Keputusan ini bukanlah yang pertama kali dan satu-satunya yang dilakukan Bank terkait kepedulian terhadap lingkungan. Sebagai salah satu komitmen global untuk program berkelanjutan, Bank berkomitmen untuk mengalokasikan USD4 miliar hingga 2020 bagi pembangunan proyek-proyek teknologi bersih di seluruh dunia. Bank juga bekerjasama dengan Oxford University untuk membangun perangkat-perangkat inovatif yang bertujuan untuk memahami risiko-risiko perubahan iklim bagi klien kami. Bank juga menjadi salah satu anggota Science Based Tagets Expert Advisory Group, sebuah organisasi global yang memiliki komitmen untuk mencari solusi-solusi dalam menangani masalah-masalah lingkungan.
Isu lain di SDG yang sejalan dengan komitmen kami adalah terkait dengan kesetaraan gender. Mulai dari grup hingga ke operasional Bank di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Bank telah membentuk sebuah komite khusus yang bertujuan untuk memastikan kesetaraan gender masuk dalam agenda Bank. Sebagai bentuk nyatanya, Bank memastikan jumlah keterwakilan perempuan di Standard Chartered Indonesia mulai dari manajemen Bank hingga ke seluruh divisi yang ada. “Tahun lalu, kami juga menerapkan cuti melahirkan selama 5 bulan dibayar penuh bagi staf Bank,” tambah Rino.