JAKARTA ― Sebagai komitmen kuat melestarikan lingkungan hidup, khususnya di Kawasan Danau Toba, Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) akan menggelar Seminar dan WorkshopProgram Bank Sampah di Silalahi–Paropo pada Jumat-Sabtu (27-28/7/2018).
Program tersebut selain melestarikan lingkungan hidup, ia juga dapat dikembangkan untuk mendukung pariwisata Kawasan Danau Toba (KDT). Hal tersebut tersirat dari tema seminar yang diusung:“Pengelolaan Sampah Terpadu dan Pemanfaatan Bank Sampah dalam Mendukung Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas Nasional.”
Melalui seminar ini masyarakat tertarik menjalankan program tersebut. Silalahi–Paropo menjadi sebuah model bank sampah untuk selanjutnya wilayah-wilayah lain di KDT dapat dikembangkan dalam mendukung keberadaan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata prioritas nasional.
Selain seminar, YPDT juga melaksanakan workshop (pelatihan) pengelolaan bank sampah dan pemasarannya. Workshop diberikan kepada para Pengurus Bank Sampah yang akan dibentuk setelah seminar. Para pengurus tersebut lebih diprioritaskan kaum perempuan (50% dari jumlah pengurus) dan kaum muda.
Seminar akan dilaksanakan pada Jumat (27/7/2017) dan workshop pada (28/7/2018) di SMA Negeri 1 Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Para pembicara yang akan hadir dalam Seminar tersebut antara lain:
Rosa Vivien Ratnawati, S.H., M.Sc. (Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK RI) membawakan topik: “Komitmen Pemerintah RI dalam Pengelolaan Sampah di Kawasan Danau Toba.”Ir. Binsar Situmorang, M.Si. (Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara) membawakan topik: “Program Bank Sampah (BS) Mendukung Pariwisata Danau Toba.”Posma Tua Manurung, S.Sos (Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dairi) membawakan topik: “Implementasi BS di Kabupaten Dairi.”Jhohannes Marbun, S.S, M.A (Sekretaris Eksekutif Yayasan Pencinta Danau Toba) membawakan topik: “Berbagi Pengalaman Reflektif Pengelolaan BS.”Hank van Apeldoorn (Sustainable Tourism Development Advisor, relawan AVI ke YPDT) membawakan topik: “Lingkungan Bersih sebagai Daya Dukung Utama Pariwisata Danau Toba Berkelanjutan.”Armawati Chaniago (Direktur Rumah Kompos dan Bank Sampah Induk Sicanang – Belawan) membawakan topik: “Pengelolaan Bank Sampah Berkelanjutan Berbasis Komunitas.”
Sementara kegiatan workshop akan menghadirkan fasilitator dari Tim Rumah Kompos dan Bank Sampah Induk Sicanang yang dikoodinasikan oleh Armawati Chaniago.
Program ini didukung oleh Kedutaan Besar Selandia Baru, dukungan masyarakat Silalahi–Paropo, dan komunitas dari Silalahi–Paropo yang terserak di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
Selain itu dukungan secara partisipatif datang dari pihak pemerintah seperti Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dairi.
#TabungSampahRaihMasaDepan
Narahubung: Jhohannes Marbun (+62 813-2842-3630)