Jakarta, Gramediapost.com
Kepemimpinan Jokowi yang sederhana, jujur dan merakyat menjadi inspirasi penulis buku Dedi Mahardi untuk menuli sebuah buku yang berjudul “Indonesia Butuh Jokowi”.
Di acara peluncuran bukunya di kantor Dewan Pers, Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (15/4), Dedi Mahardi mengatakan bahwa bukunya tidak ada hubungannya dengan tahun politik tetapi semata-mata untuk memunculkan tokoh terbaik bangsa.
“Buku ini ditulis sejak awal tahun 2017 atau lebih kurang satu setengah tahun dan kontak dengan Gramedia pada Oktober 2017, sehingga terbitnya buku ini tidak ada hubungannya dengan tahun politik. Buku ini ditulis bukan bertujuan untuk dukung atau tidak mendukung salah satu calon presiden, tetapi untuk memunculkan tokoh-tokoh terbaik bangsa untuk dijadikan teladan,” katanya.
Ditengah situasi dan kondisi negeri yang sudah miskin akan teladan seorang pemimpin negarawan, menurutnya dibutuhkan pemimpin yang menjadi harapan dan menjawab persoalan kebangsaan.
“Seperti yang dikatakan oleh Guru Bangsa Buya Syafii Maarif bahwa negeri ini sudah tuna teladan dan tuna negarawan. Seorang pemimpin yang mampu menjadi virus kebaikan yang mempengaruhi lingkungannya. Tentunya semakin banyak tokoh atau orang terbaik yang disusupkan akan semakin mudah penyebaran virus kebaikannya. Selain itu suburnya sikap dan tindakan tuna adab serta tuna etika ditengah masyarakat dan elit negeri ini serta menghalalkan segala cara untuk meraih tujuan mereka,” tambahnya.
Buku ini menurutnya menjadi pencerah dari kondisi negara yang carut marut, dimana fitnah dan ujaran kebencian menjadi hal yang biasa.
“Tujuan dari ditulisnya buku ini untuk menemukan asal dan penyebab berbagai fitnah dan ujaran kebencian kepada pemimpin atau ulil amri yang sangat masif dan terstruktur serta terus-menerus. Amar maaruf nahi mungkar, ikut menegakkan kebenaran yang dilakukan oleh ulil amri dan mencegah kemungkaran fitnah terhadap ulil amri serta saran terhadap kemungkinan kekurangan ulil amri dalam memimpin,” pungkasnya.
Hadir dalam acara peluncuran buku ini sekitar 150 peserta dari pelbagai kalangan.