PRESS RELEASE SIKAP HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN ATAS TINDAKAN TERORISME DI SURABAYA DAN SEKITARNYA
Jakarta, Gramediapost.com
Pada Minggu Pagi (13/5), disusul dengan kemarin Senin (14/5), kita sungguh dikejutkan dan prihatin dengan berita kejadian ledakan bom di Surabaya tepatnya di beberapa gereja, Kompleks Rusunawa, dan Kantor Kepolisian. Kejadian ini tentunya benar – benar mencederai rasa kedamaian dan keamanan yang sama – sama dibangun oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia. Melalui berita, ada 3 (tiga) gereja tempat lokasi ledakan bom di gereja, Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno. Selain itu juga, ledakan bom terjadi di Rusunawa kawasan Wonocolo Sidoarjo, dan bahkan kembali terjadi ledakan bom yang justru berlokasi di Markas Polrastabes Jln. Sikatan Surabaya.
Terorisme di Indonesia begitu nyata merusak dan berupaya mencabik – cabik sendi – sendi kehidupan yang damai dan harmonis dalam wujud realitas kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kami, Ephorus HKBP dan atas nama seluruh warga jemaat dan pelayan HKBP menyerukan:
1. Menyatakan bela sungkawa yang sedalam – dalamnya bagi korban terorisme di beberapa gereja di Surabaya, terutama bagi keluarga korban yang telah meninggal dunia, baik korban luka ringan maupun luka berat. Kiranya Tuhan memberikan kekuatan dan penghiburan bagi keluarga.
2. Mendukung penuh negara dengan seluruh komponen aparat keamanan negara (POLRI dan TNI) untuk menangani, memberantas, dan menyelesaikan masalah terorisme ini sampai ke akar – akarnya. Hal ini kami nyatakan dan serukan karena tindakan kekerasan, menebarkan kebencian dan ketakutan, serta menolak kepelbagaian di luar agama dan keyakinannya, sebagaimana yang dilakukan teroris tersebut, apapun alasan dan tujuannnya, itu tidak sesuai atau bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, maupun nilai – nilai kemanusian secara universal dan kehidupan berbangsa bernegara, oleh karena itu tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan harus diberantas.
3. Menghimbau masyarakat luas agar menghindari penyebaran atau memviralkan foto – foto maupun video bentuk-bentuk kekerasan yang diperbuat teroris. Sebab hal itu diyakini justru merupakan propaganda tindakan para teroris, sekaligus dapat menciptakan kepanikan/ketakutan publik.
4. Menolak anggapan dan pandangan bahwa tindakan terorisme didasarkan pada paham agama maupun suku tertentu.
5. Terorisme adalah musuh kita bersama. Oleh karena itu kami menghimbau agar semua elemen bangsa bersatu memberantas dan mengatasi tindakan dan prilaku teroris. Apabila ada terjadi tindakan radikalisme, terorisme, dan sejenisnya, alangkah baiknya agar segera laporkan kepada aparat keamanan.
6. Menghimbau agar dalam kehidupan sehari – hari selalu mempromosikan perbuatan kedamaian, toleransi, dan keharmonisan dalam kehidupan terhadap semua pihak.
7. Mengajak semua elemen bangsa untuk berdoa dan menggemakan perdamaian di seluruh pelosok negeri ini.
Pearaja – Tarutung, 15 Mei 2018
Huria Kristen Batak Protestan
Ephorus,
Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing