Jakarta, Gramediapost.com
Muhammad Rafiq Khan secara pribadi menyatakan “kesal” terhadap munculnya wacana yang mengetengahkan koalisi dengan PDIP pada Pilbup di Kabupaten Batubara Propinsi Sumatera Utara pada pertengahan tahun ini.
“Kabar selentingan ini muncul ketika salah satu paslon yang didukung Gerindra berasal dari PDIP dan katanya mereka sudah mendapat rekomendasi dari DPP, akan tetapi tidak ditandatangani oleh Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai dan ini seperti kelaziman yang terjadi bahwa setiap Rekomendasi Cagub atau Cabup dari partai selalu ditandatangani oleh ketua umum partai dan sampai hari ini kami DPC Gerindra Batubara belum menerima Rekomendasi Resmi dari DPP tentang Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati,” tegas Rafiq kepada reporter melalui teleponnya Selasa Malam di Kantor DPC Gerindra Batubara,(2/1/2018).
“Kabupaten Batubara yang masyarakatnya terkenal religius sebenarnya juga enggan partainya berkoalisi dengan PDIP dan koalisi dengan partai selain PDIP kan sudah dilakukan di tingkat nasional, propinsi lalu kenapa kok tidak dilakukan hingga ke tingkat kabupaten ?,” tutur Rafiq.
Selanjutnya Rafiq mengatakan syarat minimal untuk bisa menjadi Calon Bupati minimal didukung oleh 7 (tujuh) kursi DPRD, sementara kami punya 4 kursi (1 fraksi), PAN 3 kursi, PKS 2 kursi dan kami secara intens juga selalu mengadakan pertemuan dengan mereka dan merekomendasikan sampai ke tingkat propinsi dan pusat, hanya rekomendasi balik dari pusat sampai hari ini belum turun, sebenarnya itu sudah cukup untuk kami mengajukan pasangan calon.
Di lain pihak Ketua DPC Gerindra Batubara, Muhammad Rafiq Khan tak menampik adanya kekecewaan masyarakat yang telah melakukan Aksi Damai di depan Kantor DPC Gerindra Batubara, Selasa Sore.
“Kami akan siap memasang badan bila hal ini terjadi dan ini merupakan langkah utama dalam usaha untuk memenangkan Pemilu 2019 dan sekaligus membawa Ketua Umum Partai Prabowo Subianto sebagai Presiden,” tekadnya.
Rafiq juga mengungkapkan : “Siapapun nanti yang akan diamanatkan DPP, ya kami selaku kader partai akan selalu siap memperjuangkan Paslon untuk memenangkannya,” imbuhnya.
Sementara Peneliti dari Indonesia Public Institute (IPI) Dr. Jerry Massie ketika dihubungi reporter Selasa Malam di kantornya kawasan Kelapa Gading, Jakarta, (2/1/2018) mengatakan : “Barangkali kurang pantas PDIP berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Batubara karena Gerindra sudah membentuk sebuah poros di sejumlah daerah, akan lebih exited atau menarik jika ‘duel politik’ tersaji di Batubara dan Jerry menilai akan ada batu sandungan dan ganjalan jika keduanya disatukan,” tuturnya. (fri)