Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Opini & Analisa

Rohingya, Film G30S PKI dan Kecerdikan Jokowi

12
×

Rohingya, Film G30S PKI dan Kecerdikan Jokowi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Yerry Tawalujan

 

Example 300x600

Jokowi cerdik. Respon Jokowi menanggapi konflik kemanusian yang menimpa warga muslim Rohingya di Myanmar dan gonjang-ganjing pemutaran film G30S PKI menunjukkan kecerdasan wong Solo itu di panggung politik.

 

Konflik berdarah mengarah ke pembersihan etnis yang menimpa warga Rohingya yang mayoritas muslim jelas menyakiti hati dunia Islam. Tidak terkecuali Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

 

Selama beberapa minggu terakhir hampir di semua sudut jalan di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia, kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan tampak melakukan aksi penggalangan dana sebagai bentuk dukungan kepada saudara-saudara Muslim Rohingya.

 

Jokowi langsung turun tangan. Dengan cepat bantuan dikirimkan ke provinsi Rakhine di Myanmar. Hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya.

 

Hal itu menunjukkan kepada dunia besarnya kepedulian Jokowi kepada kaum Muslim yang menderita. Jokowi Islam sejati yang berempati dengan sesama Muslim yang menderita.

 

Langkah tanggap Jokowi yang menolong saudara-saudara Muslim Rohingya semakin menonjol dengan komentar blunder lawan politiknya.

 

Sekalipun disindir sebagai pencitraan belaka, sikap Jokowi itu adalah tindakan nyata sebagai bentuk kepedulian. Dibanding dengan hanya bisa mengkritik tanpa berbuat apa-apa.

 

Tindakan Jokowi mematahkan kampanye hitam yang meragukan ke-Islaman sang Presiden yang dilontarkan musuh-musuh politiknya sejak Pilpres 2014.

 

Bagaimana tidak, Jokowi seakan tampil sebagai panglima yang memimpin “laskar putih”  (yang mayoritas alumni demo 212) yang mengadakan aksi penggalangan dana untuk Rohingya di jalan-jalan. Sementara tokoh yang seharusnya tampil menjadi pemimpin itu justru hanya bisa mencibir kritis.

 

Salut untuk Jokowi yang membuktikan ke-Islaman sejati dengan cara membantu saudara-saudara muslim yang menderita di Myanmar.

 

*Jokowi mendorong generasi muda untuk sadar bahaya komunis*

 

Tumbangnya rezim Orde Baru Soeharto ditandai dengan berakhirnya keharusan pemutaran film G30S-PKI. Sembilan belas tahun terakhir sejak 1998 praktis film yang berkisah tentang pembunuhan para Jenderal TNI oleh komunis itu tidak pernah ditayangkan lagi.

 

Memasuki bulan September ini, media digegerkan dengan instruksi panglima TNI yang memerintahkan seluruh jajarannya untuk menonton (kembali) film G30S-PKI itu. Dengan segera ide pemutaran kembali film G30S-PKI menuai pro kontra di masyarakat.

 

Menanggapi pro kontra itu, Jokowi justru mendorong supaya dibuat film yang serupa dengan G30S-PKI yang lebih relevan untuk anak-anak milenial sekarang ini.

 

“Akan lebih baik kalau ada versi baru, kekinian, bisa masuk ke generasi milenial,” ujar Jokowi beberapa waktu lalu menanggapi pemutaran film G30S-PKI.

 

Dengan instruksi itu, Jokowi jelas ingin supaya generasi muda mengetahui bahaya komunis.

 

“Komunis itu berbahaya. Itu musuh negara yang di masa lalu beberapa kali mengganggu kedaulatan negara.” Begitu kira-kira pesan yang ingin disampaikan sang Presiden kepada generasi milenial.

 

Tindakan tersebut kembali mematahkan serangan musuhnya yang mengkaitkan Jokowi dengan komunis PKI.

 

Salut untuk kecerdasan Jokowi.  Sang Presiden dengan elegan merontokkan amunisi musuh yang kerap melontarkan issue Islam dan PKI sebagai alat serangan politik ke arahnya. Harus diakui, Jokowi itu jenius dalam berpolitik.

 

23 September 2017

Example 300250
Example 120x600