Jakarta, gramediapost.com
Hari Selasa, 23 Agustus 2017, Badan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Jakarta Masa Bakti 2016-2018 ( BPC GMKI Jakarta M.B. 2016-2108 ) melakukan audiensi ke Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia yang diwakili oleh Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Bapak Al Busyra Basnur.
Dalam pertemuan ini, BPC GMKI Jakarta Masa Bakti 2016-2018 diwakili oleh Sekretaris 1 BPC GMKI Jakarta Masa Bakti 2016-2018, Yulius Yohanes Carlos Wawo, Ketua Bidang 1 BPC GMKI Jakarta Masa Bakti 2016-2018, Ferdio Parlindungan Simanjuntak, serta Departemen Komunikasi BPC GMKI Jakarta Masa Bakti 2016-2018, Beno Djelagai.
Dalam pertemuan dengan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, ada beberapa hal yang didiskusikan dalam pertemuan ini yaitu:
a. Pengenalan Kepengurusan Baru Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Jakarta Masa Bakti 2016-2018.
b. Masalah Kesatuan dan Persatuan Bangsa serta isu-isu yang berkembang di Nasional dan Internasional.
c. Kongres Nasional GMKI Ke-XXXVI Tahun 2018 di Ibukota Jakarta.
d. Sinergitas dan Kerja sama program.
Dalam pembahasan isu-isu Nasional dan Internasional dibahas beberapa pembahasan yaitu:
1. Permasalahan terbaliknya Bendera Republik Indonesia dalam Buku Resmi SEA GAMES Malaysia 2017.
2. Perlindungan WNI, Badan Hukum Indonesia, TKI serta TKW dan pembentukan Atase Ketenagakerjaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di beberapa negara.
3. Penamaan Laut Utara Natuna serta polemik Coast Guard.
4. Mendorong Kemerdekaan Palestina
5. Permasalahan perbatasan-perbatasan dengan beberapa negara di sekitar wilayah Indonesia.
Menurut Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, terkait permasalahan terbaliknya Bendera Republik Indonesia dalam Buku Resmi SEA GAMES Malaysia 2017, melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Pemerintah Indonesia sudah melayangkan protes kepada Pemerintah Malaysia dan sudah ada permintaan maaf secara resmi yang diberikan oleh Pemerintah Malaysia. Bapak Al Busyra Basnur juga mengatakan bahwa, Masyarakat Indonesia sebagai Bangsa yang berjiwa besar, harus bisa obyektif atas segala permasalahan yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia tetapi harus diikuti dengan sikap yang tegas kepada Malaysia.
Terkait permasalahan Perlindungan WNI, Badan Hukum Indonesia, TKI dan TKW, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui Ibu Menteri Republik Indonesia selalu berusaha memastikan keamanan dan perlindungan bagi setiap warga negara Indonesia serta Badan Hukum Indonesia di Luar Negeri terutama TKI dan TKW.
Serta penempatan Atase Ketenagakerjaan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara-negara dengan jumlah TKI dan TKW yang banyak seperti Hongkong, Arab Saudi, Malaysia, dll.
Terkait penamaan Laut Natuna Utara, Kementerian Luar Negeri mengapresiasi dukungan GMKI Jakarta terkait penamaan Laut Natuna Utara sebagai bagian dari strategi mempertahankan kedaulatan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta terkait coast guard, Bapak Al Busyra Basnur mengatakan bahwa lembaga-lembaga yang telah ada itu selalu berkoodinasi untuk bersama-sama menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di laut.
Terkait perjuangan Palestina untuk mencapai kemerdekaannya, Negara Republik Indonesia mendorong sekali Palestina untuk mencapai kemerdekaannya, karena itu sesuai dengan preambule Undang-Undang Dasar 1945.
Terkait dengan permasalahan perbatasan-perbatasan dengan beberapa negara, Kementerian Luar Negeri berupaya mengatasi permasalahan di perbatasan dengan beberapa negara ini dengan menggunakan soft power sehingga tidak menimbulkan masalah ke depannya.
Akhir kata, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Jakarta berpendapat bahwa siap menjadi mitra kerja dan mitra kritis Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia serta mendorong Kementerian Luar Negeri untuk menjadi pelopor bagi Kementerian lainnya untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi seluruh rakyat Indonesia.