Oleh: Yerry Tawalujan
“Democracy must be something more than two wolves and a sheep voting on what to have for dinner. James Bovard”
(Demokrasi seharusnya lebih dari sekedar dua serigala dan satu domba adakan voting tentang menu apa untuk makan malam)
Prinsip dasar demokrasi adalah kesetaraan dan kebebasan berpendapat. Karena kedaulatan ada di tangan rakyat, maka semua warga sama dan setara haknya untuk membentuk kekuasaan, membentuk pemerintahan. Setiap pendapat didengar dalam pemilihan umum. One man one vote.
Demokrasi memberikan kemewahan bagi setiap individu untuk bebas berpendapat bahkan untuk mengkritik hampir apa saja. Semua bebas berpendapat. Semua bebas mengkritik. Semakin banyak individu dikumpulkan dan disatukan pendapatnya, semakin kuatlah pendapat itu. Menjadi suara mayoritas.
*PANCASILA ADALAH LEGITIMASI DEMOKRASI INDONESIA*
Pancasila memberikan legitimasi demokrasi yang kuat untuk dijalankan bangsa ini. Sila ke-empat Pancasila adalah kedaulatan rakyat. _Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan._
Kedaulatan yang dimaksud bukanlah kedaulatan yang gegabah, apalagi menjadi kedaulatan yang liar dan brutal. Tapi kedaulatan yang berhikmat dan dijalankan dengan bijaksana. Kedaulatan yang beradab. Kedaulatan yang berketuhanan berdasarkan peri kemanusiaan dengan bertumpu pada persatuan Indonesia demi mencapai keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Kedaulatan pada sila ke-empat tidak bisa berdiri sendiri, harus terangkai sempurna dengan keseluruhan sila dan nilai dari Pancasila. Itulah yang membentuk demokrasi kita. Demokrasi Pancasila.
Demokrasi kita bukan untuk demokrasi itu sendiri. Demokrasi bukan tujuan akhir. Indonesia sejahtera dan berkeadilan sosial adalah tujuan akhirnya.
Pemerintah sebagai personifikasi dari demokrasi sedang bekerja segiat-giatnya membawa republik ini sampai ke tujuan. Kepada masyarakat yang adil dan makmur.
*DEMOKRASI DIBAJAK UNTUK MENGHANCURKAN DEMOKRASI?*
Ironi yang terjadi akhir-akhir ini adalah tampilnya kelompok-kelompok yang buta dengan demokrasi Pancasila dan berusaha menghancurkan dasar demokrasi dengan mempergunakan prinsip-prinsip demokrasi itu sendiri. Demokrasi dibajak untuk menghancurkan demokrasi.
Kelompok pembajak demokrasi ini mempergunakan sentimen agama untuk menggalang opini agar mendapat suara mayoritas yang nantinya dipergunakan untuk menumbangkan Pancasila. Menumbangkan demokrasi.
James Bovard benar ketika berkata _democracy must be something more than two wolves and a sheep voting on what to have for dinner._ Demokrasi jangan menjadi alat pembenar bagi serigala-serigala liar untuk memangsa domba dan dianggap sah demi demokrasi. Justru demokrasi harus melindungi domba-domba itu dengan menghalau keluar para serigala.
Perppu No. 2 Tahun 2017 tentang pembubaran ormas anti Pancasila adalah jalan terbaik untuk melindungi demokrasi Pancasila dari serbuan serigala-serigala liar yang buas dan siap memangsa.
Manado, 19 Juli 2017