Oleh: Hotben Lingga. Jakarta, Suarakristen.com.
Kelompok ISIS menghancurkan kota Assiria Kuno Nimrod (sekarang disebut Nimrud) di sebelah Irak Utara kamis lalu. Militan-militan ISIS menggergaji, membuldoder dan meledakkan/membom bagian-bagian kota Nimrod, menghancurkan situs-situs yang dibangun pada abad ke-13 SM tersebut, kata kementerian pariwisata dan barang-barang purbakala Irak.
Penghancuran di Nimrod, yang terletak di dekat kota Mosul yang sudah dikuasai ISIS, merupakan kelanjutan dari proyek ISIS untuk menghancurkan situs-situs atau tempat-tempat historis yang mengandung barang-barang antik/purbakala, seperti relief-relief, batu-batu pualam, patung raja-raja Assiria, patung dewa-dewi, dan monumen monumen historis lainnya.
Kota kuno tersebut kini semakin menjadi puing-puing/reruntuhan akibat dibuldoser ISIS dengan alat-alat berat militer.
“Allah telah memerintahkan kami, ISIS, untuk menghancurkan patung-patung sesembahan di waktu lampau, karena tidak Islami dan menghujat Allah. Dimanapun ISIS menduduki suatu wilayah, semua simbol-simbol dan tanda-tanda penyembahan berhala akan kami hancurkan.Kami akan menyebarkan monotheisme”kata seorang militan dalam video yang dirilis para jihadis ISIS tersebut.
Penghancuran Nimrod oleh ISIS telah menggusarkan dan membuat marah para arkeolog dan tokoh dunia. Sekjen PBB Ban Ki-Moon menyebut aksi penghancuran tersebut sebagai “Sebuah Kejahatan Perang”.
Seorang pakar Timur Tengah Prof. Fawaz Gerges, dari London School of Economics, menyebut aksi ISIS sebagai “epidemik sosial” yang tega menghancurkan relik-relik kuno dan artefak-artefak budaya baik di Irak maupun Suriah. ISiS bukan saja ingin memurnikan orang, tetapi seni dan kebudayaam.ISIS ingin membangun idiologi totalitarianisme.
Selain situs-situs historis di Nimrod, ISIS juga menghancurkan kota kuno Irak Hatra, sebuah situs yang juga dimasukkan oleh UNESCO sebagai situs Warisan Dunia.
ISIS juga diberitakan telah menghancurkan perpustakaan Mosul, yang menyimpan 8 000 naskah-naskah kuno dan juga bertanggung-jawab atas penghancuran perpustakaan kuno Timbuktu dan patung-patung Budha di Afganistan.
Akan tetapi pihak pemerintah Irak percaya, banyak barang purbakala dijual ISIS di pasar gelap untuk mencari dana bagi gerakan mereka.
Beruntung kebanyakan artefak-artefak Nimrod yang tak ternilai harganya sudah dipindahkan ke museum-museum di Mosul, Baghdad, Paris, London, dan lain-lain. Akan tetapi patung-patung raksasa “Lamassu” yang bentuknya “Sapi bersayap dan berkepala manusia” dan banyak relief lainnya akhirnya dihancurkan ISIS.
ISIS yang saat ini sudah menguasai sepertiga wilayah Irak, yang bertetangga dengan Suriah, sudah mendeklarasikan diri untuk membangun sistim Khilafah di seluruh dunia.
Saat ini pasukan pemerintah Irak dan milisi Syiah sedang menggempur ISIS.
Sekilas tentang Nimrod
Kota bersejarah Nimrod merupakan warisan sejarah bangsa Irak, yang diyakini sebagai tempat Menara Babel dibangun.
Nimrod dibangun pada abad ke-13 SM, merupakan bagian dari kekaisaran Assiria kuno.
Nimrod merupakan salah satu situs arkeologis ternama di negara yang sering disebut sebagai tempat lahirnya peradaban.
Nimrod merupakan ibukota Assiria, selama Zaman Assiria baru. Oleh UNESCO, Nimrod dimasukkan dalam daftar situs Warisan Dunia.
Bangsa Assiria pertama kali bangkit sekitar tahun 2500 SM dan pernah memerintah daerah dari pantai Mediterania sampai ke wilayah Iran saat ini. Mereka meninggalkan berlusin-lusin istana dan kuil-kuil yang banyak dihiasi dengan patung-patung dan arca-arca yang besar-besar yang menggambarkan kehebatan raja-raja mereka, kampanya militer dan penaklukan pada bangsa-bangsa lain. Kebanyakan patung-patung mereka adalah patung singa, patung manusia bersayap tetapi berkepala singa atau sapi, yang dijadikan dewa pelindung pada pintu masuk istana atau kuil-kuil mereka.
Pada mulanya didirikan oleh Nimrod (Kej. 10:11), saat ini disebut Nimrud Calah, sebuah kota penting di Irak.
Nimrod adalah seorang tokoh yang sangat penting di zaman dahulu, ia cucu dari Ham dan cicit dari Nuh. Nimrod memulai kerajaannya di Babilonia (Kej. 10:10). Raja Assiria Shalmanezer I kemudian membangun Nimrud pada abad ke-13 SM. Babilonia kemudian mencapai masa kejayaannya pada masa Nebukadnezar (abad ke-6 SM). Kota Nineweh juga merupakan bagian dari kerajaan Nimrod (Kej. 10:11).
Jarak Nimrud ke Mosul yang sudah dikuasai ISIS hanya sekitar 30 km.
Nimrud ditemukan oleh arkeolog-arkeolog Barat pada tahun 1820. Selama berabad-abad Nimrod sering diluluhlantakkan oleh bangsa lain. Pada tahun 2003, Invasi pasukan internasional yang dipimpin AS ke Irak juga sempat merusak kota ini