Olvah Alhamid (Putri Indonesia Intelegensia), Salah satu Puteri Terbaik Papua: Siap Terjun Ke Dunia Politik untuk Memperjuangkan Kesejahteraan Masyarakat dan Kemajuan Bangsa
Jakarta, Gramediapost.com
Gerakan TurunTangan, Educational Research and Consulting (ERC Indonesia), Bawa Ide dan Yayasan Cahaya Dari Timur menggelar ERCTalks jilid 5 Bincang Timur: Series Papua.
Diskusi yang dihelat pada Sabtu (1/4), pukul 15.00 – 18.00 WIB di Kafe Pedjuang! Jl. Lebak Bulus Raya No.45, Lb. Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tersebut membahas berbagai macam isu dan berbagai rupa persoalan pendidikan di Papua.
Para pembicara yang menjadi pemantik diskusinya, antara lain Billy David Nerotumilena (Cahaya Dari Timur), Billy Mambrasar (Staf Khusus RI), Olvah Alhamid (Putri Indonesia Intelegensia), Ai Nurhidayat (Praktisi Pendidikan) dan Williams Abdi Dirgantara (Mahasiswa TAU asal Papua).
Kepada beberapa awak media yang mewawancarainya di sela-sela acara tersebut, salah seorang tokoh muda milenial Papua, Olvah Alhamid (Putri Indonesia Intelegensia), menyatakan,” Dunia pendidikan di Papua masih tertinggal dibanding dengan di daerah Pulau Jawa. Ada banyak faktor penyebab permasalahan mengapa sampai sekarang pendidikan di Papua masih tertinggal. Seperti masalah kurangnya tenaga pendidik/guru yang berkualitas pada jenjang pendidikan di Papua, kurangnya perhatian pemerintah untuk mendukung kompetensi guru lokal di Papua, minimnya sarana dan prasarana sekolah, kurangnya bangunan sekolah, faktor kemiskinan masyarakat, dan kurangnya perhatian pemerintah, dll.
Memperjuangkan perubahan dan kemajuan Papua Olvah Alhamid Putri Indonesia Intelegensia lewat politik dan hadir dalam Sistem
Olvah Alhamid (Putri Indonesia Intelegensia) sebagai putri asli Papua menyatakan sangat prihatin dan peduli pada masalah pendidikan di Papua saat ini. Dan telah berdaya-upaya ikut memajukan pendidikan di tanah Papua, untuk memperjuangkan Papua maju.
Olvah Alhamid menambahan bahwa ada juga teman-teman yang bukan asli Papua yang pernah di Papua menghadiri acara ini untuk menyampaikan unek-unek ,serta diutarakan namun sayangnya tidak ada hadir perwakilan dari pemerintah sehingga hasil kegiatan ini ada orang penyambung lidah dari kami yang ada disini kepada Pemerintah Pusat.
Olvah menambahkan bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini agar tidak berhenti disini. Ada banyak orang punya aspirasi dan pikiran-pikiran yang sangat luar biasa yang perlu didengar oleh pemerintah dan direalisasikan.
Bilamana tingkat kecerdasan hanya berdasarkan tingkat membaca itu, saya tidak setuju, karena kalau berbicara tentang literasi Indonesia ini masih sangat rendah sebagaimana ada Unesco memberitakan data bahwa tingkat literasi Indonesia terletak di 62 dari 70 negara. Sehingga bukan hanya di Papua adanya masalah literasi tapi Indonesia secara keseluruhan punya masalah literasi, ungkap Olvah.
Tapi kalau untuk sumber daya manusia di Papua, kalau Papua diberikan kesempatan, serta dukungan dan fasilitas dari pemerintah pasti Papua Maju karena orang-orang Papua juga cerdas namun yang kurang hanya kesempatan serta kekurangan perhatian dari pemerintah pusat karena Semua orang itu pasti bisa kalau ada kesempatan,tegas Olvah .
Demikian juga bila Pemerintah memberikan kesempatan tapi kurang adanya pengawasan menurut saya untuk kedepannya perlu adanya pengawasan lebih dari Pemerintah untuk program-program yang sudah dibangun dengan baik dan akhirnya terealisasi dengan baik agar ditekankan pengawasan pada program yang dilaksanakan,kata Olvah .
Menurut Olvah, Pak Jokowi sangat luar biasa memperhatikan Papua dalam bidang apapun contohnya saat ini terlihat pembangunan infrastruktur, agar menunjang transportasi dalam memajukan daerah serta ekonominya namun bukan rahasia umum adanya oknum-oknum yang menyalahgunakan program-program tersebut sehingga akhirnya tidak tersalurkan dengan baik program-programnya antara lain Pendidikan dan Kesehatan keluh Olvah .
Selanjutnya bila pembangunan akses transportasi maka untuk ke sekolah tidak lagi selama tiga hari perjalanannya, karena dilema inilah generasi muda Papua yang punya semangat mau cerdas dan maju kandas karena tidak punya akses Kemudahan-kemudahan seperti di Jawa, yang kesannya kadang Indonesia ini Jawasentris. Pembangunan seluruhnya di Jawa, ucap Olvah
Olvah menyerukan tolonglah pemerintah pusat juga memperhatikan daerah di timur. Bukan hanya Papua ada NTT, NTB dan Maluku karena provinsi ini juga rakyat Indonesia.
Saya akan perjuangkan itu nanti mudah-mudahan Allah ridhoi, dan Allah izinkan takdir saya duduk di parlemen tahun 2024. tidak akan mungkin menutup mata untuk masyarakat saya di Papua khususnya dan juga di Indonesia
Bila memperjuangkan perubahan harus masuk politik, tidak bisa ada perubahan di dunia ini tanpa politik. Semua perubahan sekecil apapun di dunia ini mau itu negara, kerajaan, republik dan negara komunis semua pasti lewat politik. Itulah makanya saya harus masuk politik, nanti saya mau DPR RI, DPRD, sebab yang penting harus hadir dalam sistem dulu, tambah Olvah.
Olvah menegaskan, dirinya bertekad terjun ke dunia politik adalah karena panggilan hati-nurani, untuk mengabdi kepada bangsa dan negara.Bukan hanya untuk masyarakat Papua, tapi juga NTT, NTB, Maluku, Sumatera, Kalimantan, dan seluruh masyarakat , di semua provinsi ini juga rakyat Indonesia. Nanti saya mau DPR RI atau DPRD itu urusan nanti, yang penting masuk dalam sistem politik dulu.