Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITANasional

Bicara Buku Pustaka bersama Wakil Rakyat: “Pancasila identitas konstitusi berbangsa dan bernegara” karya Prof. Jimly Asshiddiqie, SH.

36
×

Bicara Buku Pustaka bersama Wakil Rakyat: “Pancasila identitas konstitusi berbangsa dan bernegara” karya Prof. Jimly Asshiddiqie, SH.

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

 

Example 300x600

Bicara Buku Pustaka bersama Wakil Rakyat: “Pancasila identitas konstitusi berbangsa dan bernegara” karya Prof. Jimly Asshiddiqie, SH.

 

Jakarta, 02 Juni 2022.

 

Perpustakaan Biro Humas Setjen MPR menggelar acara Bicara Buku Pustaka Bersama Wakil Rakyat. Acara ini membahas buku berjudul ‘Pancasila: Identitas Konstitusi Berbangsa dan Bernegara’ karya Prof. Dr. Jimly Asshiddqie.

 

Pelaksana Tugas Deputi Administrasi Setjen MPR RI Siti Fauziah dalam sambutannya mengatakan bahwa pembahasan buku Jimly Asshiddiqie sangat menarik dan berkualitas, yakni tentang Pancasila sebagai identitas konstitusional bangsa. Diskusi ini dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022 sehingga momennya sangat tepat.

 

“Pancasila menurut saya adalah semangat kita semua. Sebagai dasar dan ideologi negara, Pancasila sampai saat ini terbukti mampu menjadi pemersatu mengokohkan rakyat Indonesia tetap menyatu dalam wadah NKRI, tidak ada perpecahan,” katanya dalam keterangannya, Kamis (2/6/2022).

 

Siti Fauziah menyapa para peserta yang hadir di lokasi acara dan secara daring via zoom, perwakilan perguruan tinggi dan komunitas seperti mahasiswa UIN Banten, anggota DPP PCTA, perwakilan Asia Africa Reading Club, dan perwakilan komunitas Relawan Literasi (Relasi), Forum Cinta Pancasila.

“Salam Pancasila,” sapa Siti Fauziah, dibalas koor bareng pekikan salam Pancasila seluruh peserta.
“Semangat sekali, inilah semangat rakyat Indonesia. Biarpun banyak peserta yang harus menempuh perjalanan cukup jauh dari rumah ke tempat acara ini, tapi demi Pancasila, demi NKRI tetap dijalani. Saya sangat apresiasi,” tambahnya.

 

Pancasila, lanjut Ibu Titi, juga merupakan bagian dari Empat Pilar MPR RI. MPR RI adalah lembaga yang memiliki tugas amanah dari UU untuk melakukan Sosialisasi Empat Pilar kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia.

Di tengah penjelasannya soal Empat Pilar, Ibu Titi melakukan dialog interaktif kepada peserta dengan melemparkan pertanyaan terkait Empat Pilar.

Ibu Titi mengajak seluruh generasi milenial Indonesia untuk tetap memegang teguh Pancasila sampai kapanpun. “Berusahalah mempelajari Pancasila dari semua sumber yang baik, salah satunya hadir di acara Bicara Buku ini. Saya berharap acara ini akan bermanfaat dan menambah wawasan kita semua,” ujarnya.

Anggota MPR dari Kelompok DPD Jimly Asshiddiqie mengungkapkan
“Pancasila sebagai konsepsi tentang identitas konstitusi berbangsa dan bernegara”
dewasa ini menjadi topik yang hangat diperbincangkan oleh para ahli konstitusi di berbagai forum dunia. Menurutnya, konsep tersebut menarik untuk dikaji dan didalami.
Dalam kajiannya, Jimly pun menemukan bahwa identitas konstitusional dalam berbangsa dan bernegara yang dimiliki rakyat Indonesia adalah lima sila dalam Pancasila.

“Karena saya rasa perlu untuk disampaikan ke masyarakat Indonesia, kemudian saya bukukan dengan judul ‘Pancasila: Identitas Konstitusi Berbangsa dan Bernegara’. Buku ini terbit pada tahun 2020. Saya sangat apresiasi dan berterima kasih kepada Perpustakaan Humas Setjen MPR yang mengangkat buku saya ini menjadi tema diskusi. Apalagi hari ini masih dalam suasana memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni jadi momennya sangat tepat,” kata Jimly dalam keterangannya, Kamis (2/6/2022).

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri acara Bicara Buku Pustaka Bersama Wakil Rakyat di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen. Dalam kesempatan ini, Jimly membahas bukunya yang berjudul ‘Pancasila: Identitas Konstitusi Berbangsa dan Bernegara’.

Lebih lanjut, Jimly mengatakan Pancasila merupakan hal penting bagi bangsa Indonesia. Untuk itu, ia mengingatkan agar seluruh rakyat bersama-sama menanamkan kesadaran dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Hal ini termasuk kesadaran tentang pentingnya memperingati Hari Lahir Pancasila.

Tak hanya itu, Jimly mengajak generasi milenial untuk terus menjaga dan meningkatkan tradisi membaca dan menulis buku. Sebab, kata Jimly, membaca dan menulis adalah ciri kemajuan peradaban suatu bangsa.

“Yang perlu dipahami rakyat terutama generasi milenial, Pancasila itu adalah hasil pemikiran kolektif bangsa. Maka dari itu para pemuda Indonesia harus mempelajari serta memahami sisi sejarah dari Pancasila itu sendiri dan tokoh-tokoh bangsa yang berperan dalam penggalian dan perumusannya, seperti Bung Karno, Soepomo dan M. Yamin,” ujarnya.

“Setelah memahami sejarah, dalam konteks kekinian kita semua harus memiliki rasa bangga kepada Pancasila, caranya dengan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” tukasnya mengakhiri pembicaraan tersebut.

Sedangkan salah satu Nara sumber yaitu Ketua Bidang Pendidikan Seni Budaya dan Pariwisata DPP PCTA Persaudaraan Cinta Tanah Air Dr (c) Soenarto Sardiatmadja, MBA, MM
mengemukakan bahwa Pancasila harus terus diamalkan dan diperjuangkan oleh generasi muda karena sesuai cita-cita para pendiri bangsa.
Pancasila adalah alat perjuangan yang mempunyai visi ke depan. Sebagai light star
Perjuangan bangsa ini masih panjang, jadi harus sabar dan luar biasa tantangannya. Bahkan menurutnya Bung Karno pernah menyatakan
“Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri”.

Sebagai informasi, hadir dalam acara tersebut, Pelaksana Tugas Deputi Administrasi Setjen MPR RI Siti Fauziah, SE, MM, Kepala Perpustakaan Setjen MPR Yusniar, Ketua Bidang Pendidikan Seni Budaya dan Pariwisata DPP Persaudaraan Cinta Tanah Air (PCTA) Dr (c) Soenarto Sardiatmadja, MBA, MM sebagai narasumber, Wisesa Utama Dewan Ketahanan Nasional Dr. Epin saepudin, M.Pd sebagai narasumber dan para anggota DPP PCTA, perwakilan Asia Africa Reading Club, Mahasiswa UIN Banten, Forum Cinta Pancasila serta perwakilan komunitas Relawan Literasi (Relasi) sebagai peserta.

Tentang acara Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat, Siti Fauziah juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut adalah program periodik yang digagas Perpustakaan Biro Humas Setjen MPR dengan agenda utama membedah buku-buku berkualitas, dipadu diskusi seru dan interaktif antara narasumber bersama peserta.

“Terkait perpustakaan, saya informasikan, perpustakaan MPR membuka pintu seluas-luasnya kepada masyarakat baik mahasiswa, Akademisi, pelajar atau umum untuk membaca atau meminjam buku berbobot yang tersedia gratis di sini, terutama buku tentang MPR, amandemen, seputar UUD dan sejarahnya. Intinya, perpustakaan MPR ada tersedia untuk rakyat Indonesia, karena MPR adalah Rumah Rakyat, Rumah Kebangsaan,” tandasnya.

Sebagai informasi tambahan koleksi Perpustakaan MPR saat ini terdiri dari koleksi elektronik Bahasa Indonesia sejumlah 1.475 judul dan Bahasa Inggris 402 judul. Koleksi buku sejumlah 50.200 buah terdiri dari buku umum, buku referensi, jurnal majelis, 20 koleksi audio visual.

Saat ini juga telah hadir MPR Digital Library untuk menjawab tantangan dunia teknologi informasi yang semakin maju. Pada MPR Digital Library pengguna dapat mengakses buku digital setelah melakukan registrasi.

Nusantara V
Jkt, 02.06.22

(Lili Judiarti)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *