Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITANasional

Jelajah Timur 2021: 165 Pelari Tempuh 100KM untuk Bangun Sarana Air Bersih di NTT Demi Cegah Stunting

35
×

Jelajah Timur 2021: 165 Pelari Tempuh 100KM untuk Bangun Sarana Air Bersih di NTT Demi Cegah Stunting

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jelajah Timur 2021: 165 Pelari Tempuh 100KM untuk Bangun Sarana Air Bersih di NTT Demi Cegah Stunting

Lembata, Gramediapost.com

Example 300x600

Membawa misi pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi perempuan, tahun ini Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) kembali menggelar Jelajah Timur: Run for Equality, sebuah kampanye penggalangan dana untuk membangun akses air bersih di desa-desa di Nusa Tenggara Timur (NTT) demi mencegah stunting pada anak.

Hari ini (27/11) 44 pelari di Pulau Lembata dan lebih dari 121 pelari dan pesepeda yang mewakili 26 komunitas di 20 kota di Indonesia dan 8 negara telah berlari menempuh 100 kilo meter sejak Jumat (26/11) malam hari. Kegiatan ini berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan. Melalui Jelajah Timur, Plan Indonesia akan membangun akses air bersih di setidaknya dua desa yaitu Desa Mahal 1 dan 2 di Kabupaten Lembata, NTT.

Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia yang juga merupakan pelari Jelajah Timur di Lembata menjelaskan bahwa akses air bersih tidak hanya mampu mengurangi beban dan risiko yang dihadapi masyarakat serta anak-anak perempuan di NTT, namun juga berkontribusi terhadap pengurangan stunting.

“Pemenuhan akses air bersih adalah kunci dalam memperjuangkan hak-hak anak terutama anak perempuan di NTT. Tahun ini adalah tahun ketiga bagi Plan Indonesia dalam menyelenggarakan Jelajah Timur yang kembali menjadi penegas akan komitmen kami terhadap misi untuk memperjuangkan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Saya juga gembira dapat berlari bersama para pelari baik untuk memastikan air bersih sebagai kebutuhan dasar dapat dirasakan oleh masyarakat di NTT sebagai salah satu wilayah kerja Plan Indonesia,” ungkap Dini.

Akses air bersih yang masih langka menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat di NTT dimana mereka harus berjalan kaki hingga lima kilometer untuk memenuhi kebutuhan air. Lebih dari itu, anak perempuan sering dibebankan untuk menjalani tanggung jawab ini. Akibatnya, anak perempuan kehilangan waktu bermain dan belajarnya karena kelelahan. Belum lagi mereka rentan risiko kekerasan di perjalanan mengambil air bersih.

Sulitnya akses terhadap air bersih membuat keluarga di NTT menghabiskan sebagian besar anggaran rumah tangga untuk membeli air bersih ketimbang memenuhi kebutuhan gizi anak. Sehingga, kelangkaan air berdampak pada angka stunting di NTT. Studi Status Gizi Balita Kementerian Kesehatan RI tahun 2019 menunjukkan bahwa NTT merupakan provinsi dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Indonesia hingga mencapai 43,8 persen.

Berangkat dari permasalahan ini lebih dari 100 pelari dan pesepeda bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan akses air bersih di NTT. Diantara para pelari adalah Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday, Adita Irawati, Natascha Oking, Vonny Anggraini, dan Abdoullah Mitiche.

Adita Irawati, Staf Ahli Menteri Perhubungan mengungkapkan, “Jelajah Timur 2020 memberi pengalaman sangat berkesan buat saya, karena selain berlari menyusuri indahnya Nagekeo hingga Bajawa, saya berkesempatan berjumpa dengan anak-anak di Desa Tedakisa, Nagekeo dan melihat langsung instalasi air bersih yang sudah dibangun hasil dari Jelajah Timur tahun sebelumnya. Saya sangat mendukung program yang ditujukan untuk memenuhi akses air bersih di kawasan yang sulit air seperti di NTT. Karena menyediakan air bersih berarti mempersiapkan generasi masa depan Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas, termasuk untuk masa depan anak-anak yang ada di NTT.”

Senada dengan Adita, Natascha Oking, Pelari Baik juga mengatakan, “Saya senang berlari sambil menikmati keindahan pulau Lembata serta mengumpulkan donasi untuk pengadaan air bersih di beberapa desa di Lembata. Dengan berlari, anak-anak perempuan di NTT tidak perlu berjauh-jauh mengambil air di waktu belajar atau bermain mereka, dan stunting juga dapat diatasi. Semoga ke depannya masyarakat dapat tergerak untuk berdonasi demi pemenuhan hak anak akan air bersih”

Vonny Anggraini, Aktor mengungkapkan, “Lari amal (charity run) buat saya adalah bentuk rasa syukur atas banyak hal yang saya terima dari kehidupan, dan saya merasa harus memberikan juga untuk kehidupan yang lain. Tahun ini adalah tahun ketiga saya mengikuti Jelajah Timur. Melalui Jelajah Timur, saya dapat berbagi dan memberikan manfaat untuk pemenuhan akses air bersih bagi masyarakat NTT dalam rangka mencegah stunting dan gizi buruk.”

Abdoullah Mitiche, Pelari Marathon Dunia menuturkan alasannya mengikuti Jelajah Timur, “Motivasi utama bagi saya untuk berlari adalah akses untuk mendapatkan air bersih merupakan hak asasi manusia. Sejak mengikuti Jelajah Timur tahun lalu saya melihat secara langsung bagaimana masyarakat yang kurang beruntung menerima dampak positif dari pembangunan akses air bersih di desa-desa NTT. Saya sangat senang dapat berpartisipasi dalam Jelajah Timur dan berharap setiap langkah lari kami dapat berguna bagi anak-anak di Lembata.”

Jelajah Timur: Run for Equality merupakan salah satu kampanye tahunan Plan Indonesia untuk mendukung pemenuhan sarana air bersih di NTT. Pada tahun 2020, melalui Jelajah Timur, Plan Indonesia telah berhasil mengumpulkan donasi lebih dari Rp2 miliar dimana sebanyak 3.805 individu telah merasakan akses air bersih yang layak di 5 desa di NTT yaitu Desa Tedamude dan Nggolonio di Kabupaten Nagekeo dan Desa Leuwayan, Kaohua, dan Kalikur WL di Kabupaten Lembata.

“Setiap tahunnya Jelajah Timur berhasil memberikan dampak bagi ribuan individu di NTT yang telah merasakan akses air bersih. Kedepannya kami berharap semakin banyak pihak akan tergerak, seperti pemerintah daerah, pihak swasta, dan tentunya masyarakat untuk membantu pemenuhan air bersih di NTT, terutama dalam mencegah stunting,” tutup Dini Widiastuti.

Tahun ini, masyarakat juga dapat terlibat dalam Jelajah Timur: Run for Equality dengan mengikuti Jelajah Timur virtual challenge yaitu kegiatan berlari yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Kemudian, jarak lari yang ditempuh dikumpulkan hingga target lari tertentu. Hasil pendaftaran melalui platform Virtuathlon akan menjadi donasi untuk pengadaan akses air bersih di NTT.

Selain dengan berlari atau bersepeda, masyarakat dapat turut mendukung misi Plan Indonesia melalui kitabisa.com/jelajahtimur. Hingga hari ini, (27/11) donasi lebih dari Rp1 miliar dari target Rp 800 juta telah terkumpul. Donasi ini masih dibuka hingga 15 hari ke depan. Seluruh rangkaian kegiatan Jelajah Timur: Run for Equality didukung oleh Citilink, Duralink, dan Pemerintah Kabupaten Lembata. ***

***

Tentang Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia)

Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Kami bekerja untuk memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan. Plan Indonesia mengimplementasikan aktivitasnya melalui empat program, yaitu Perlindungan dan Tumbuh Kembang Anak, Kesehatan dan Agensi Remaja, Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Kaum Muda, serta Kesiapsiagaan Bencana dan Respons Kemanusiaan. Kami bekerja di 7 provinsi, termasuk di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, dengan target untuk memberdayakan 1 juta anak perempuan. Selain itu, Plan Indonesia juga membina 36 ribu anak perempuan dan laki-laki di Nusa Tenggara Timur. Informasi lebih lanjut: https://plan-international.or.id

Tentang Plan International

Plan International adalah organisasi pengembangan masyarakat dan kemanusiaan internasional yang berfokus pada pemenuhan hak anak dan kesetaraan anak perempuan. Kami memperjuangkan sebuah dunia yang adil untuk pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan, bekerja bersama anak, kaum muda, masyarakat dan mitra. Plan International bekerja bersama anak-anak, kaum muda dan masyarakat untuk mengatasi akar masalah diskriminasi terhadap perempuan, eksklusi dan kerentanan. Dengan capaian, pengalaman dan pengetahuan, Plan International mendorong perubahan dalam praktek dan kebijakan tingkat lokal, nasional dan global.

Plan International tidak berafiliasi dengan agama, organisasi politik atau pemerintahan tertentu. Lebih dari 80 tahun, Plan International membangun kemitraan yang kuat untuk hak anak. Saat ini kami bekerja di lebih dari 70 negara. Informasi lebih lanjut: https://plan-international.org

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *