Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITANasional

Memahami Tahapan Berpikir Anak hingga Dewasa dalam Pameran “Garis Mahir

119
×

Memahami Tahapan Berpikir Anak hingga Dewasa dalam Pameran “Garis Mahir

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Memahami Tahapan Berpikir Anak hingga Dewasa dalam Pameran “Garis Mahir

Example 300x600

Yogyakarta, Gramediapost.com

 

Rumah Perubahan Rhenald Kasali berkolaborasi dengan Yayasan Tegar menyelenggarakan pameran pendidikan bertajuk Garis Mahir.

Diselenggarakan di Omah Petroek, Kaliurang Yogyakarta 11 Januari-1 Februari 2020, pameran Garis Mahir ini mengangkat tema tentang tahapan belajar yang dijalani setiap orang, mulai dari anak-anak hingga umur 18 tahun.

Tahapan berpikir tersebut sangat menentukan kemahiran seorang anak menghadapi berbagai kompleksitas kehidupanmasa depan.

Sebagaimana diketahui, banyak pemimpin dan pengusaha sukses yang menginspirasi banyak orang meskipun mereka tak memiliki track record akademik yang cemerlang.

Di level global ada Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan sebagainya yang tak menyelesaikan kuliahnya. Di Indonesia pun kita bisa menjumpai banyak pengusaha dan leader yang bukan lulusan perguruan tinggi bonafide. Mereka hanya lulus SMP, SMA, bahkan ada yang hanya lulusan SD.

Meski demikian, orang-orang itu telah menjalani proses belajar secara paripurna. Proses belajar yang tak hanya mengasah aspek kognisi, namun juga membangun karakter.

Membangun karakter itu meliputi keteguhan (self-discipline), berpikir untuk maju dan berkembang (growth mindset), inovatif (creative thinking), tajam (critical thinking), bernyali besar (risk taker), taktis (power of simplicity), dan memiliki tujuan (play to win).

Tahapan-tahapan belajar inilah yang dihadirkan dalam pameran Garis Mahir. Dalam pameran ini, pengunjung akan diajak untuk menyusuri garis imajiner yang merupakan sebuah proses perjalanan berpikir yang dimulai dari anak-anak hingga umur 18 tahun.

Pendiri Rumah Perubahan Rhenald Kasali memaparkan bahwa proses belajar yang paripurna akan membantu anak-anak bisa mencapai kematangan karakter.

“Selain itu, anak-anak juga mahir menghadapi kehidupan karena karakter mereka telah terbangun,” kata Rhenald.

Karena itu, penting bagi pendidik untuk mengunjungi pameran ini untuk memahami bagaimana tahapan belajar yang seharusnya dilalui oleh anak-anak didik.

Pameran ini tak sekadar menampilkan foto-foto. Pengunjung juga bisa melihat bagaimana berbagai lukisan yang dibuat oleh anak-anak, yang mencerminkan tingkatan berpikirnya.

Ada pula sarana belajar seperti balok-balok kayu yang bisa menjadi sarana pembelajaran untuk mengembangkan pemahaman akan regulasi diri.

Informasi lebih lanjut

Ikhlasul Amal 0896-3048-5581

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *