Jakarta, Gramediapost.com
Setiap 2 bulan sekali, pengelola RPTRA Amanah memasok 150 ekor ikan nila hitam ke salah satu hotel tersebut. “Satu ekor nila hitam kita hargai Rp. 15.000.- dan nila merah mulai dari 7 sampai 8 ribu tergantung kisaran besarnya. Sedangkan yang banyak peminatnya adalah nila hitam,” terangnya.
Pengelola RPTRA Amanah Kecamatan Koja mengembangkan budidaya ikan nila merah dan hitam di kolam gizi yang berada di areal RPTRA. Bahkan hasil budidaya ikan nila itu disalurkan langsung ke salah satu hotel di Jakarta.
“Alhamdulillah, ikan nila yang kita kembangkan diminati oleh chef hotel dan digunakan sebagai bahan menu masakan terbaru. Katanya daging dari ikan nila hitam ini rasanya manis beda sama yang lain,” ujar Mufti Ali, salah satu pengelola RPTRA Amanah, Rabu (03/07/2019).
Para pengunjung RPTRA Amanah juga bisa membeli dan memilih langsung ikan nila. Bahkan pengunjung bisa ikut memberikan pakan ikan ke ratusan ikan nila di kolam gizi yang memiliki ukuran 3×3 meter dengan kedalaman kolam 90 cm. Satu kolam gizi yang berada di areal RPTRA Amanah mampu menampung ikan nila dewasa mencapai 400-500 ekor dan ikan nila kecil 700-800 ekor.
“Jika ada yang minat bisa langsung datang dan membeli ikan nila yang dibudidayakan di kolam gizi. Kita juga menjual pakan pelet ikan per bungkus hanya Rp 3.000. Hasil penjualannya kita putar lagi untuk membeli pakan ikan dan sebagainya,” tambahnya.
Selain budidaya ikan, pengelola RPTRA Amanah juga mengembangkan tanaman cincau dan sukulen. “Daun cincau kita jual 20 ribu per karung dan setiap bulannya ada penjual cincau yang langsung ngambil kesini. Kalau tanaman sukulen lebih sulit merawatnya dan faktor cuaca juga ikut mempengaruhi. Satu pot kecil tanaman sukulen dihargai Rp 50 ribu,” jelas Ayu, pengelola RPTRA Amanah.
(Johan Sopaheluwakan)